part 7 wisudaku , dukaku

53 3 1
                                    

Tangisku mulai pecah , seakan semuanya terbelah , di saat aku bahagia , sahabatku sedang terluka, keluargaku kaget, melihatku menangis seketika,
" Kamu kenapa nak ? Ada apa dengan kabar di handphone mu ? " Panik ibu
"Iya sayang kenapa ? Ada apa ? Bicaralah , tiba tiba kau menjatuhkan handphone mu sendiri ? " Balas nenek
"Tia,,,Bu " tangisku
"Kenapa Tia nak ? Ada apa dengan dia ? " Ibu semakin bingung
"Tia kecelakaan Bu,,, " ujarku dengan pandangan kosongku,,
"Innalilahi,,, ya Allah nak Tia " ujar ibu kaget .
Masih dengan tatapan kosongku karna terlarut dengan pikiran Tia , aku memutuskan untuk ke rumah sakit Jakarta tempat Tia di rawat ,
"Bu , aku harus ke Jakarta , aku harus melihat Tia Bu , aku mohon ijinkan aku "
Ujarku pada ibu ,
"Tapi kamu yakin nak ? Kamu bisa sendiri kesana ? Jakarta jauh nak , ibu juga takut kamu kenapa Napa "
Balas ibu dengan bingung,
" Percaya sama aku Bu , Allah masih melindungi aku " balasku
" Yasudah mending sekarang kita langsung kesana , dan bagaimanapun Tia sudah seperti keluarga kita " saran ayah,
" Benar juga , yasudah paman , kita langsung ke Jakarta saja buat melihat kondisi Tia , " balas ibu ,
" Yasudah ayo paman , hatiku tidak tenang ," paniku
"Istighfar nak, , kamu terlalu panik , doakan saja Tia , supaya tidak kenapa Napa " saran ibu ,
"Astaghfirullah , ibu benar , aku terlalu panik mendengan kondisi Tia " sadarku

Perjalanan 3 jam menuju Jakarta dengan kondisi hati sangat ingin cepat cepat sampai , di setiap perjalanan , doaku terus berjalan pada Tia , dia sahabatku , banyak kebaikan yang Tia lakukan padaku , dari dulu hingga sekarang , pikiranku mulai terganggu oleh pikiran pikiran yang tidak di inginkan , betapa takut nya aku dengan kondisi tia sekarang , aku terus cari tau kondisi Tia ,

Dalam pesan watshaap ku kepada wega :

Aku :
" Assalamualaikum ga , apakah kamu sudah sampai di rumah sakit ? , Bagaimana keadaan Tia ? , Aku sekarang ada di perjalanan untuk melihat Tia bersama keluargaku , aku langsung berangkat sewaktu pulang wisuda , jika kamu sudah tau rumah sakit mana yang Tia tempati , segeralah hubungi aku "

Wega :
"Waallaikumsslam ris , masyaalllah hati hati ris , kamu jangan panik , berdoa saja untuk Tia , karna sekarang dia kritis , mobilnya pun hancur , dan sedang di tangani polisi , aku sudah di UGD ***** Jakarta "

Aku :
"Ya Allah tia , "

Selama 3 jam tatapanku kosong , semua tertuju pada Tia , berdoa dan berdoa , aku selalu percaya pada tuhan , semua sudah kehendaknya , sudah 3 jam berlalu tibalah aku di depan RS , tak peduli kondisi ramainya orang , namun tujuan mataku terus mencari ruangan Tia ,

" Permisi suster , dengan nama Tia radiatul Jannah ? Ruangannya di sebelah mana ya ? " Tanyaku pada suster sementara keluargaku mengikutiku
" Yang kecelakaan 4 jam yang lalu yah mbak ? Dia ada di ruangan nomor 8 , " balas suster
"Terimakasih sus, " ujarku
Akupun lari mencari ruangan yang di kasih tau suster tadi , sementara di kejauhan jalanku malah menjadi lambat ketika keluarga Tia dan wega menangis,

"Assalamualaikum , wega , ibu " balasku dengan lemas
" waallaikumsslam , rismaaaa " peluk wega padaku , disana tercampur rasa rindu yang 4 tahun tidak bertemu , namun di sisi lain aku pun khawatir dengan Tia ,
" Wega , bagaimana keadaanmu , bagaimana Tia ? " Balasku
" Aku baik baik saja ris , namun Tia , dia kritis , ris " balas wega dengan tertekan oleh keadaan Tia ,
Sementara ibunya Tia menangis histeris melihat anaknya yang sedang terbaring lemah , dengan memakai oksigen ,
"Aku yakin Tia sosok yang hebat dan kuat , aallah akan melindungi dia , Allah sayang sama dia " balasku menenangkan mereka ,
namun sebenarnya hatiku pun masih gundah dengan kondisi Tia ,
di dalam dia, tidak bisa apa apa , aku di luar melihatnya di kaca , betapa lemahnya sahabatku , dia sosok yang baik hati , tak henti hentinya pula aku meminta pertolongan pada tuhan , semoga Tia bisa melewati masa kritisnya,,,

" Penelpon Misterius Menta'arufkanku "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang