Sayup-sayup kumandang adzan subuh mulai terdengar. Embun pagi membasahi pohon-pohon rindang dengan daun-daun hijaunya. Burung-burung kecil berkicau seolah membangunkan orang-orang yang masih terlelap dalam tidurnya. Alarm berbunyi, menunjukkan pukul 04.20. Tania yang sebelumnya tertidur pulas akhirnya membuka matanya. Dengan posisi tubuh yang masih terlentang di kasur, ia segera meraih jam weker yang berada di atas meja disisi kirinya lalu menekan tombol off untuk mematikan alarm yang cukup berisik itu. Ia mencoba menyadarkan dirinya dengan mengucek matanya. Lalu ia pun membuka selimut dan beranjak ke kamar kecil. Langkah gontai menyertai ketika ia hendak mengambil air wudhu. Sensasi dingin ketika air menyentuh kulit memberikan kesadaran penuh kepadanya.. setelahnya ia pun segera menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. Tania kemudian mandi. Setelah mandi ia pun menyiapkan segala sesuatu yang harus dibawa ke sekolah.
Nenek Iroh: "Tania, sudah bangun sayang?" Teriak nenek
Tania: "Sudah nek, ini lagi siap-siap."
Tania yang menyadari neneknya yang sedang menunggu, dengan tergesa-gesa memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tas. Daftar harian yang ia tempel pun dicabut nya dengan cepat kemudian bergegas menuju meja makan.
Tania: "Pagi, Nek!" Ucap Tania sambil tersenyum.
Nenek Iroh: "Pagi juga sayang, sini sarapan dulu. Sudah nenek siapkan."
Tania: "Terimakasih, Nek!"
Setelah sarapan Tania langsung beranjak dari kursi dan berpamitan dengan nenek.
Tania: "Berangkat dulu ya Nek, Assalamualaikum."
Nenek Iroh: " Iya, wa'alaikumsalam. Hati-hati."
Sesampainya di gerbang, dari arah belakang terdengar seseorang memanggil. Tania pun menoleh dan tidak mendapati sosok pemilik suara yang ia dengar. Walau sedikit kebingungan, ia pun mengabaikannya kemudian melanjutkan langkah kakinya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
Salma: "Hai!" Ucap Salma sambil menepuk pundak Tania."
Tania: "Hello!" Balas Tania setengah terkejut melihat Salma yang tiba-tiba ada dibelakangnya.
Salma, gadis cantik berambut sepinggang, bermata sayu dengan bulu mata yang lentik. Bila ia tersenyum dua lesung pipi menghiasi di kiri dan kanan pipinya. Ia merupakan sahabat Tania yang sangat periang. Berbeda dengan Tania yang cenderung lebih pendiam. Tapi dari perbedaan inilah yang justru menyatukan mereka. Sesampainya di depan ruang kelas, Tania menghela nafas. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Salma yang berada disampingnya pun penasaran dan bertanya.
Salma: "kamu kenapa, sakit?"
Tania hanya meresponnya dengan menggelengkan kepala sambil tersenyum. Tak lama kemudian Tania pun masuk ke dalam ruang kelas.
Bel Istirahat pun berbunyi, sorak gembira siswa-siswi pun menggema di ruangan kelas. Kecuali Tania, seperti biasa ia hanya duduk terdiam di bangkunya.
Salma: "Tania, yuk ke kantin!"
Tania menggeleng sambil tersenyum.
Salma: "Lho, kenapa? Tanya Salma bingung.
Tania: "Aku di kelas aja." Ucap Tania tersenyum.
Salma: " Oke!" Balas Salma seraya mengancungkan ibu jarinya.
Selang beberapa menit setelah Salma keluar, terlihat sosok Bayu. Remaja tampan dengan postur tubuh tinggi berjalan melewati kelas Tania. Tiba-tiba ia terhenti. Entah apa yang menghentikan langkahnya. Rupanya ia melihat Tania yang sedang duduk sendirian sambil melamun. Bayu pun merubah langkahnya dan memasuki kelas Tania. Ia melangkah pelan menghampiri Tania. Tania yang masih melamun tak menyadari langkah kaki Bayu yang berjalan menghampiri nya.
Bayu: "Hai!" Ucap Bayu tanpa merasa canggung sama sekali.
Tania tertegun, ia terdiam. Melihat Tania yang tak merespon, Bayu pun mulai merasa sedikit canggung. Suasana menjadi Dingin. Belum keluar sepatah kata pun dari mulut mereka. Bayu mencoba untuk memulai pembicaraan, namun spontan Tania membuka mulut
Tania: "Aku ke Toilet dulu."
Mendengar ucapan itu, Bayu dibuatnya kaget. Selama ini ia belum pernah mendapati respon semacam itu. Bayu pun mulai semakin penasaran dengan sosok Tania.
Bersambung..
Jangan lupa vote & comentnya guys. Thanks❤️