Aku bangun dan hampir telat untuk ke kampus, tidak biasanya aku telat bangun, mungkin karena aku terlalu lelah, aku menyesal mengutuk orang orang yang suka datang saat kelas hampir dimulai karena disinilah aku menghadapi kenyataan bahwa aku datang saat kelas akan dimulai. Untungnya masih ada kursi kosong dibelakang. Bukan nya aku tidak suka duduk di depan tapi orang orang akan menghindariku jika aku duduk di depan dan itu akan menimbulkan pertanyaan karena tentu saja kursi disebelah ku selalu kosong.
Hari ini ada dua mata kuliah yang jedanya hanya tiga puluh menit. Setelah selesai aku merasa lapar tapi seperti biasa aku tidak akan makan sampai malam tiba atau setelah aku selesai bekerja.
Mendengarkan materi selama berjam jam sangat membosankan, aku akan istirahat sebentar di kursi taman sebelum bekerja. Untung saja boss tempat bekerja ku yang pertama sangat baik walaupun gaji nya tak seberapa tapi itu sebanding dengan waktu yang leluasa yang dia berikan yang disesuaikan dengan jadwal kuliah ku.
Aku duduk di salah satu kursi sambil menatap sekitar dan minum air yang barusan aku beli. Aku sangat bosan tapi inilah hidupku tinggal sebatang kata tanpa teman. Tapi aku tidak bisa memiliki teman.
"Hai"
Aku mengalihkan pandanganku ke sumber suara. Aku melihat pria itu lagi, pria yang tidak sengaja aku tabrakan kemarin. Kenapa dia jadi sering disekitarku begini. Aku sudah kuliah disini hampir dua tahun dan aku tidak pernah melihatnya sampai kemarin tapi mengapa dia tiba-tiba sering muncul begini.
"Oh hai"
"boleh aku duduk" Tanya pria itu.
"Tentu saja"
"Choi San"
"Ha?"
"Choi San, namaku Choi San panggil saja San"
"Ah oh Herin, Song Herin"
Ini sungguh awkward aku tidak pernah memulai obrolan dalam hidupku apalagi itu seorang pria. Jangan tanya gimana aku selama kerja kelompok saat sekolah karena tidak ada yang ingin sekelompok denganku dan aku akhirnya akan bekerja sendiri.
"Apakah aku menyeramkan?" Tanya San.
"Tidak"
"Terus kenapa kau kelihatan sangat takut"
"Aku, hanya saja tidak pernah mengobrol"
"Begitu rupanya, kau sangat unik, kenapa" San menggantung perkataannya
"Apanya kenapa"
"Kenapa kau tidak pernah mengobrol"
"Apakah kau tidak pernah mendengar rumor tentangku, apakah teman my yang kemarin tidak menceritakannya sepertinya mereka tau"
"Rumor? Oh rumor itu aku tidak percaya, lagian hal itu terlalu mistis untuk dipercaya"
"Kau orang pertama yang berani mengajak ku berbicara, dan kau orang pertama yang tidak kemakan sama rumor itu, aku tidak menyuruhmu untuk percaya tapi aku memaksamu untuk menjauhiku, permisi tuan Choi San"
Aku segera berdiri dan meninggalkan San. Aku tidak ingin ada orang di kehidupanku. Cukup lah hidupku yang hancur berantakan.
( SAN POV )
Gadis yang aneh, tidak pernah aku bertemu gadis sepertinya.
"Hei San, siapa itu yang barusan"
Aku melihat ke arah lawan bicara ku Yunho, tumben dia sendiri biasanya dia selalu bersama Seonghwa. Mereka selalu bersama hingga aku ingin menjodohkan mereka.
"Bukan siapa-siapa"
"Benarkah? Apakah itu gebetanmu yang baru, tapi dia terlihat seperti Herin" kata Yunho lalu duduk disebelah San.