MBH|16

335 27 2
                                    

Haloha!!!!
Jangan lupa vote dan commentnya!😉😚

***
Allura memencet tombol untuk menutup lift. Sungguh hari yang melelahkan. Badan yang mulai gampang lelah dan tak mau berkompromi turut membuatnya tambah pusing.
Belum lagi keadaan Eureka yang masih kurang semangat membuat aktivitas bekerja kurang menyenangkan.
Ia berharap semua keadaan ini segera membaik.

Ting,,,

Allura keluar saat pintu lift terbuka. Suara sepatu hak tinggi yang ia pakai terdengar sepanjang lobi hingga ia sampai didepan pintu mobil Chaiden.

"Kurasa aku akan kena marah lagi" gumam Allura dalam hati.

Ia menghembuskan nafas keras, memasang senyum tak bersalah, lalu membuka pintu.

"Kau tepat waktu menjemput..." Belum lagi Allura menyelesaikan kalimatnya Chaiden memotong.

"Kau memakai high-heels lagi Allura.  Apa????! Jangan pasang wajah sok polos begitu lagipula aku memang selalu datang tepat waktu menjemputmu, kau berpura-pura merasa tak bersalah dan tersenyum seakan tak terjadi apa-apa"

"Aa,,,, ya maafkan aku, aku hanya tiba-tiba ingin sekali memakainya"

Chaiden tak menjawab dan hanya mengacak-acak rambutnya.

"Lagipula aku tidak ada terluka hari ini bukan?" tutur Allura.

Chaiden melotot kearah Allura.

"Bisa-bisanya kau mengelak dan mengatakan itu sebagai alasan untuk membenarkan perbuatan mu" balas Chaiden telak.

"Baiklah, baiklah, aku bersalah, lagipula aku sudah berpikir untuk berhenti memakainya karena ini sudah mulai terasa sempit" jawab Allura akhirnya mengakui kekalahannya.

"Bagaimana kalau besok kita jalan-jalan sekalian bantu aku beli sepatu baru yang lebih nyaman?" Bujuk Allura.

"Apa kau sedang menggunakan sepatu sebagai alasan untuk mengajakku kencan?" Goda Chaiden balik.

Allura yang sempat kaget dengan balasan seperti itu segera menguasai kembali dirinya untuk mengurangi rasa gugup seakan sedang tertangkap basah.

"Hmmm, anggap saja begitu" jawab Allura sambil memalingkan wajahnya dari Chaiden.

Tetapi Allura tau Chaiden diam-diam tersenyum kecil dengan melihat dari sudut matanya.

"Syukurlah dia sudah tidak marah lagi" pikirnya sambil terkekeh.

***
Sore sebelum datangnya hari dimana Allura akan berkencan dengan Chaiden, ia tak sengaja bertemu dengan Corbyn sidokter yang tampannya bertambah saat pulang bekerja disebuah minimarket. Astaga! Ingatkan Allura untuk meluruskan pikirannya. Sudah ada disana yang menunggunya. Ditambah lagi bayi mereka sedang bertumbuh didalam kandungannya.

"Heii, kau sudah selesai bekerja?" tanya Allura.

" Ya, kebetulan jadwalku hari ini cuman sampai jam 7, kau sedang apa malam-malam begini sendirian keluar?" tanya Corbyn balik.

"Ahh, biasa, aku memang suka tiba-tiba menginginkan cemilan dimalam hari padahal stok dirumah sudah habis"

"Lihatlah Chaiden dan wanita ini , kenapa mereka tidak menikah saja supaya semuanya lebih simple" pikir Corbyn.

"Ini terlalu berbahaya jika kau keluar sendirian" tutur Chaiden.

"Noted! Baiklah aku tidak akan keluar malam sendirian lagi dan lihatlah aku sudah membeli persediaan yang banyak, berjanjilah padaku kau tidak akan memberi tahu Chaiden atau dia akan merepet lebih-lebih dari seorang ibu-ibu" jawab Allura dengan mengangkat beberapa kantong plastik sambil tertawa.

BEST MISTAKE "Misfortune Brings Happiness"(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang