My Destiny <End>

4 1 0
                                    

(SAN POV)

Sudah berlalu dua hari dan Herin masih koma. Ini adalah hari ketiga. Aku harap dia segera sadar. Aku sangat lapar, menunggu Herin seharian dan aku lupa makan. Sekarang masih jam lima sore belum terlalu gelap untuk beli makan diluar.

Aku memutuskan untuk makan dan  membeli beberapa makanan disebrang jalan sana. Pikiranku kacau karena Herin.

Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Setelah selesai makan hari sudah gelap. Aku menghabiskan satu jam untuk makan. Semoga Herin sudah sadar, tapi dia akan sendiri jika sadar.

Aku segera pergi kembali ke rumah sakit. Aku berjalan di jalan. Jalan cukup ramai karna jam segini masih ramai orang untuk pulang ke rumah.

Aku melihat sosok itu, sosok yang belakangan ini sering kulihat sangat menyeramkan tapi aku hanya melihat sesaat.

In sudah sekian kalinya, pertama kali aku melihatnya saat aku menolong Herin malam itu. Lalu saat di rumah hantu bersama Herin. Juga saat beberapa kali di rumah sakit.

Aku tidak menggubris mungkin saja aku terlalu lelah. Aku segera masuk ke rumah sakit, aku melihat gadis kecil dia seperti Herin kecil. Dia tersenyum padaku, mukanya sangat mengingatkanku akan Herin.

Aku berjalan dan dia memegang tanganku lalu melepas nya dan berlari meninggalkan ku. Dia sepertinya ingin menunjukkan sesuatu aku mengikutinya. Tapi kemana gadis itu menghilang, aku melihat sekeliling dan melihat dia di koridor menuju tangga darurat dan aku melihat nya masuk. Tunggu untuk apa dia masuk ke situ jika bisa menggunakan lift. Tanpa sadar aku mengikuti gadis itu.

***

(HERIN POV)

Aku membuka mataku, tiba-tiba saja aku menangis. Aku sudah lama tidak bermimpi tentang hal itu lagi. Aku sadar tapi aku melihat aku tidakydi kamarku, aku dimana.

Aku mengingatnya aku bersama San dan aku ditabrak mobil. San astaga dimana dia, bagaimana tentang San.
Aku panik dan aku melihat suster masuk ke ruanganku, dia mengecek keadaanku.

"Dokter sebentar lagi datang dia akan memeriksa keadaan kamu"

"Sus, saya sudah berapa lama disini"

"Kamu sudah tidak sadar tiga hari"

"Apa tiga hari? Siapa yang membawa saya kesini"

"Benar juga kemana dia lelaki itu"

"San disini suster?"

"Dia tadi disini, mungkin dia pergi keluar sebentar membeli makan kamu istirahatlah dia sebentar lagi juga datang kami akan menghubunginya"

Suster itu lalu pergi dan meninggalkan Herin sendiri. Aku tidak sadar tiga hari dan San menjagaku. San dimana kamu sekarang aku harus cari kamu.

Aku melepas semua selang infus dan apapun yang ada ditubuhku. Aku diam diam keluar kamar dan berjalan menuju lift, sepertinya aku harus menelepon San menggunakan telepon umum.

Aku sampai dilantai bawah, aku meminta kepada petugas untuk menelepon karena aku tidak punya kontak San. Mereka menyuruh ku untuk kembali ke kamar tapi aku tidak bisa. Sekarang sudah jam tujuh lewat, san menyatakan perasaan ku jamu delapan dan tepat saat itu tiga hati setelah dia bilang mencintaiku.

Nomor San tidak aktif apa yang harus aku lakukan. Aku memutari koridor lantai satu, cukup luas. Tentu saja aku kabur dari suster untung saja dia percaya bahwa aku hanya demam. Walaupun aku dimarahin tapi San lebih penting untuk saat ini.

Ateez Episode Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang