PROLOG

11.2K 168 8
                                    

"Selamat pagi eyang" ucap seorang gadis kecil yang baru saja bangun tidur

"Pagi Meta nya eyang" ucap eyang

"Eyang kita mau makan apa?"

"Gimana kalo kita jogging aja, terus sarapan di jalan" usul eyang

"Boleh, yaudah ayok eyang" ucap gadis kecil itu dengan mata berbinar

Akhirnya Eyang dan cucu itu jogging ke taman dekat komplek nya

"Pagi Pak Beni pagi Meta" sapa seorang ibu ibu di depan rumahnya

"Pagi tante" ucap Meta dengan suara cemprengnya

"Mau kemana Meta? Kok pagi pagi gini udah di luar?"

"Mau jogging sekalian makan sama Eyang"

"Pinter banget sih Meta, yaudah hati hati ya" ibu itu pun mencubit pipi Meta dengan Gemas

Lalu Meta & Eyangnya melanjutkan perjalanannya menuju taman komplek

Setelah berlari mengelilingi taman sekitar 1 jam, Meta & Eyang nya menuju stand jajanan yang kebetulan setiap hari minggu pasti ada Bazar

"Eyang, Meta mau Lasagna sama Es Teh manis" ucap Meta

"Meta ini masih pagi kamu gak boleh minum Es, Nih tadi udah Eyang bawain susu dari rumah" ucap Eyang sambil memeberikan botol susu kepada Meta

"Ish Eyang, Meta maunya Teh" Meta memohon dengan puppy Eyes nya

"Gak boleh Meta, sekarang minum susu nanti pulang dari taman eyang Beliin Eskrim"

"Bener ya" mata Meta berbinar

"Bener sayang"

"Asiiik" Meta melompat ke Pangkuan Eyang nya lalu mereka membeli lasagna untuk sarapan"

🐳🐳🐳🐳🐳

Saat ini tepatnya pukul 10.00 AM, Meta dan eyang nya sedang duduk di teras rumahnya

"Eyang, kira kira Nenek disana bahagia gak ya" ucap Meta yang berada di pangkuan Eyang nya

"Nenek pasti bahagia sayang, apalagi liat Meta tumbuh jadi anak cantik dan Pintar ini" ucap Eyang sambil mengelus rambut Meta dengan kasih sayang

"Nenek udah lama ya eyang ninggalin kita, gak kerasa ya" ucap Meta

"Iya sayang, udah 2 tahun Nenek ninggalin kita dan kamu sekarang udah makin cantik"

"Meta pengen ketemu Nenek deh, nanti kita beli pesawat ya Eyang biar bisa ngusul Nenek" ucap Meta

Eyangnya hanya mengelus rambut Meta menahan tangis, karena 2 tahun yang lalu istrinya meninggalkannya karena menderita penyakit Kanker Rahim. Saat ini usia Meta masih 6 tahun dan belum mengerti tentang kepergian Nenek nya.

"Eyang Main bola yuk" ucap Meta

"Iya ayok sayang" Meta pun turun dari pangkuan eyangnya lalu mengambil bola dari rak mainannya

"Ayo eyang tendang sini tendang" ucap Meta sambil berlari

"Ambil ini Meta" eyang menendang bola nya kearah Meta, tetapi bola nya malah menggelinding ke luar gerbang

"Yaah kok keluar" ucap Meta lesu

"Biar Eyang yang ngambil Met" eyang pun segera keluar untuk mengambil bola.

Sekitar 5 menit Eyang belum masuk lagi, meta yang merasa bosan pun kemudian keluar, saat sudah di luar meta membulatkan matanya

"EYANG" teriak Meta sambil berlari kearah kerumunan

"Eyang kenapa kaya gini tante?" Tanya Meta sambil menangis

"Sabar ya sayang, sekarang kita ke rumah sakit" ucap tentangga Meta, "Bi tolong kabarin ART di rumah Pak Beni ya" lanjutnya kepada ARTnya

"Baik nyonya"

"Ayok Meta kita susul Eyang kamu"

🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳

"Hiks Eyang gapapa kan Mah Pah?" Tanya Meta kepada orang tuanya yang baru sampai karena ortu Meta kerja di luar kota

"Kamu doa'in aja ya sayang, semoga Eyang gapapa" ucap Dara a.k.a mama Meta

"Dengan keluarga pasien?" Tanya Dokter yang baru keluar dari ruangan Eyang Meta

"Saya anaknya Dok, ada apa dengan ayah saya?" ucap Satya a.k.a Papa Meta

"Kita sudah berusaha sebisa mungkin, tetapi karena benturan yang sangat keras sehingga Pak Beni tidak bisa di selamatkan" tutur Dokter itu

Satya & Dara langsung menangis mendengar penjelasan Dokter, sementara Meta terlihat bingung melihat orang tua nya yang sedang menangis

🐳🐳🐳🐳🐳🐳

Sekitar pukul 17.00 pemakaman Eyang Meta baru selesai

"Eyang kan udah janji sama Meta gak akan ninggalin Meta kaya Nenek ninggalin Meta, tapi kenapa sekarang Eyang juga ikut ninggalin Meta, Eyang kangen sama Nenek? Kenapa kita gak pergi bareng bareng aja Eyang, kenapa Eyang gak nungguin Meta dulu, Meta kan udah janji mau beli pesawat buat Nyusulin Nenek, tapi kenapa Eyang ninggalin Meta sebelum Meta beli pesawat" ucap Meta dengan air mata yang tak henti hentinya mengalir

"Sayang kita pulang yuk" ucap Satya

"Eyang nanti balik lagi kan Pa?" Tanya Meta polos

"Meta nanti saat kamu udah besar kamu pasti ngerti kok sama kepergian Eyang" tutur Dara, "Sekarang kita pulang ya" lanjutnya

Meta mengangguk lalu digendong oleh papanya dan mereka pulang ke rumahnya

🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳🐳

"Pa, maaf bukannya bibi mau ikut campur, tapi kan ini baru 1 minggu setelah mendiang Pak Beni pergi, apa gak sebaiknya bapak lebih lama aja disini, kasian non Meta sendirian" ucap Bi Asih Bebby Sitter di rumah Meta

"Saya juga pengennya lebih lama bi, tapi gimana lagi kerjaan lagi numpuk" ucap Satya santai

Bi Asih pun beralih menatap ke arah Dara

"Saya juga gak bisa bi, pekerjaan saya itu lebih penting toh nanti juga uang nya buat Meta kan" ucap Dara sambil melipat bajunya dan memasukan kedalam koper

Bi Asih menghela nafas kasar dan berjalan ke kamar Meta

"Bibi tau non pasti kesepian abis ini, Nenek ninggalin non, Eyang ninggalin non, bahkan orang tua non pun lebih mentingin pekerjaannya daripada non, tapi bibi janji non, bibi bakalan selalu ada buat non" ucap Bi Asih sambil mencium kening Meta yang sedang tidur

BERSAMBUNG......

Nikah Saat SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang