"Nanti ke rumah gue ya! Latihan drama!" ucap Kino
"Sell elo jadikan nebeng gue?? " tanya Lisa
"Kalo engga sama elo, mau sama siapa lagi" jawab Sella
Tak lama kemudian pelajaran kembali bermulai dan tak sampai lama bel pulang pun berbunyi
~[skip rumah Kino]~
"Kamu tidak pantas dengan anak saya! " ucap Lisa dengan wajah antagonisnya
"Saya sudah punya calon untuk anak saya" ucap Lisa sambil menunjuk Kino
Sedangkan Kino keluar dengan senyum jahatnya.
Kini giliran adegan mesra Alvareno dan Sella yang sedang saling meyakinkan.
"Kamu tahu kan besarnya cinta ini untukmu" ucap Alvareno
"Stooop!! " henti Lisa
Seketika semua menopeh ke arah Lisa dengan tatapan bertanya dan terkejut.
"Reno! Coba deh elo ngomong gitu sambil megang tangannya Sella, biar feel-nya dapet gituu!! " ucap Lisa bak sutradara"Ayo ulang! " ucapnya lagi
Dengan ragu-ragu, diraihnya tangan Sella dan menggenggamnya.
Degg
'Hei! Kenapa nihh!' batin Sella terkejut
Seketika tatapan Sella dan Alvareno bertabrakan dengan posisi tangan yang masih bertautan. Mereka diam dan menikmati apa yang sedang terjadi.
"Cieeee!! " seru Lisa dan Kino bersamaan, seketika Sella dan Alvareno saling memutuskan kontak mata.
"Oke-oke serius ya" ucap Kino
Lalu, Sella dan Alvareno kembali serius dengan acting mereka. Kalau mungkin bisa dideskripsikan, acting mereka bak pemain sinetron sungguhan dan cocok banget kalau mungkin jadi euummm, kalian tahu lah.
16.30
Sella, Lisa, dan Alvareno berniat untuk pulang karena waktu menunjukkan hampir Maghrib.
"Sell elo mau pulang atau nginep di rumah gue? " tanya Lisa
"Pulanglah Sa. Nanti yang bukain mereka pintu siapa?" ucap Sella disertai kekehan kecil
"Berarti elo naik angkut atau ojek gitu? " tanya Lisa lagi dan dijawab anggukan Sella
"Eh Sell, disini daerahnya susah kalau nyari kendaraan umum. Nah kalo elo naik ojek online dan ojek pangkalan, mereka nunggunya di dekat warkop dan jarak sini warkop itu lumayan jauh. Elo pasti udah tau kan alasannya." jelas Kino
Ya! Ucapan Kino memang benar. Kalo sore-sore begini para tukang ojek ngga mau suruh nunggu deket kuburan. Bisa-bisa mereka malah boncengin kuntilanak daripada penumpangnya.
Jangan tanyakan tentang Alvareno. Dia hanya menyimak sesekali meminum teh yang disediakan. Tidak berniat ikut nimbrung atau sebagainya. Ya kalian tahu lah dia kan cowok dengan gelar ice boy.
"Nah gimana kalau elo nebeng sama Alvareno aja Sell" saran Lisa
Alvareno membelalakan matanya ketika namanya juga ikut disebut.
"Ngga deh. Kasian Alvarenonya. Lagian jarak rumah kita kan ngga dekat" tolak Sella
"Kalo rumah kalian memang jaraknya ngga dekat tapi jalurnya searah. Lagian nih Ren, elo tega ninggalin anak gadis. Elo tahu kan kejamnya dunia kayak apa" ucap Kino mendramatisir
"Hmmm" jawab Alvareno cuek
Setelah semua suguhan yang diberikan Kino habis, Lisa, Sella, dan Alvareno hendak pulang.
"Gue pamit No. Makasih ya" ucap Lisa lalu menstater motornya keluar pekarangan rumah Kino
"Gue pamit ya No" pamit Sella yang juga sedang melirik Alvareno
Sedangankan Alvareno sudah siap diatas motornya.
"Si Reno emang! Kalian hati-hati. Ren anak gadis harus sampe rumah dengan keadaan yang sama ye! " teriak Kino yang dibalas tatapan dingin Alvareno
Motor sudah distater dan siap untuk jalan. Tapi, Sella masih berada di samping Alvareno dan memandang motor Alvareno.
"Ayo buruan naik! " ucap Alvareno
"Gue ngga bisa" jawab Sella dengan tatapan sinis
"Kenapa ngga bisa tinggal naik a-" ucapan Alvareno terpotong setelah mengetahui alasan sebenarnya
"Nih! Tutupin pake jaket gue! " ucap Alvareno melepas jaket yang dipakainya dan diberi ke Sella
Setelah Sella menutupi roknya yang mungkin dikatakan pendek dengan jaket Alvareno dia naik ke boncengan motor dan Alvareno langsung menggas motornya.
Di tengah perjalanan menuju rumah Sella. Hanya semilir angin yang menemani kesepian. Tidak ada yang membuka suara untuk mencairkan suasana. Hanya saat Alvareno bertanya jalan ke rumah Sella.
"Eum Ren, elo masuk aja ke jalan yang ada kaya temannya. Gue berhentiin di situ aja. " ucap Sella dan diangguki Alvareno
Saat memasuki apa yang Sella katakan, Alvareno terkaget. Pasalnya apa yang dikira Alvareno adalah taman umum ternyata adalah pekarangan rumah Sella.
Saat Sella mengatakan berhenti, Alvareno pun memberhentikan motornya. Sesekali dia melihat pekarangan rumah Sella dan bagian depan rumah Sella yang jauh dari kata sederhana.
'anak orang kaya nih' batin Alvareno terus berucap seperti itu.
"Makasih ya Ren. Apa elo mau mampir? " tanya Sella yang tidak digubris Alvareno karena keasyikan melihat sana-sini
"Alvareno" panggil Sella
"Iya apa? " tanya Alvareno kaget lalu tiba-tiba memandang mata Sella.
Deg
'matanya' batin Alvareno kemudian mengerjapkan matanya.
"Elo mau mampir? " tanya Sella mengulang
"Eh. Ngga usah deh. Lain kali aja. Udah mau sore banget juga. " tolak Alvareno
Setelah Sella masuk, Alvareno menggas motornya untuk pulang. Saat dia hendak mengeluarkan motornya dari pekarangan rumah, dia melihat sesuatu yang tidak asing.
"Itu kayanya mobil papa deh" ucapnya pada diri sendiri
Alvareno pun berinisiatif untuk mendekati mobil dan memastikan bahwa dugaannya benar.
'iya nih mobil papa. Ngapain disini yah. Dan kenapa ngga ada orangnya? ' batin Alvareno dirundung kebingungan
"Ah paling lagi ada urusan penting di daerah sini. Positive thinking aja" ucapnya berusaha menghilangkan negative thinking nya.
~•🍩•~
Hola!! I am Comeback!! Maaf yah up part ini lama. Soalnya badan lagi nge-drop. Terus kemaren sibuk ulangan harian dan latihan lomba. Maaf sekali yahh. Dan maaf kalo partnya alurnya flat. Buat kalian yg gk bosen sm ceritanya vote and comment yah. Biar aku makin semangat up!! Makasih🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvareno
Teen FictionKalau dimata para siswa/i SMA Duta Utama, Alvareno Zihan adalah most wanted cool. Tapi dimata Sella Agustin, Alvareno Zihan adalah cowok halu, labil, dan sedikit rapuh terkadang. Tapi dengan kekuatan cinta! Alvareno dan Sella dapat bersatu walau bad...