06. Siswa Baru

102 39 29
                                    

Sebelum baca alangkah baiknya jika vote dulu:))

Happy reading❤❤
^
^
^
^
^
^
^

Gadis manis ini masih terlelap di atas kasur kebesarannya bertemankan selimut tipis. Padahal jam bekernya sudah berbunyi sejak tadi. Merasa terganggu dengan suara di kamar sebelah,Dhira yang sudah selesai mandi berjalan ke kamar sebelah dan membuka pintu kamar adiknya itu.

Ceklek

"Dasar kebo" gumamnya dengan tatapan jengkel. Dhira mematikan jam beker dan menarik selimut yang masih melekat di tubuh mungil Dhisty. Ia berteriak sekencang-kencangnya tanpa mempedulikan tetangga sebelah yang mendengar.

"Woi kebo bangun!
Edhis Aegypti, bangun lo nyamuk kebo!!!" teriak Dhira dengan suara khasnya,cempreng.

Sang empu terpelonjat kaget mendengar suara yang bisa dibilang dahsyat. Cewek itu bangun dan melihat jam bekernya yang menunjukkan pukul 06.15 pagi.

"What? Ngapa nggak lo bangunin gue dari tadi sih kak?" Dhisty terkesiap,mata nya terbelalak karena ia telat bangun. Ia berdecak dan bergegas ke kamar mandi meninggalkan Dhira yang masih berdiri di sana dengan tatapan lurus ke depan menyimpan amarah.
Dhira memejamkan matanya,mencoba mengatur napas beberapa kali. Ia mengelus dadanya sabar mengingat kedudukannya sebagai kakak yang harus selalu sabar menghadapi adiknya.

Setelah selesai sarapan Dhisty pamit pada Rizal dan Maiandra.

"Yah,Dhisty ke sekolah naik motor sendiri ya,soalnya udah lama nggak bawa motor ke sekolah." ucapnya menyengir.

"Boleh aja,tapi ingat jangan ngebut. Ayah nggak mau putri ayah kenapa napa."

"Ashiap ayahquu" ujarnya antusias mengacungkan kedua jempolnya.

"Hm ya udah,buruan berangkat nanti telat."

Dhisty mengangguk cepat. Cewek itu mengeluarkan motor beat hitam kesayangannya itu dari garasi.

"Beat ku sayang,kita ke sekolah bareng ya." gumamnya pelan sambil terkekeh pelan.

                        ~🌻~

Dhisty memarkirkan motornya di parkiran. Hampir saja ia terlambat. Beruntung jarak rumahnya ke sekolah tidak terlalu jauh,hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Ia merapikan rambutnya yang agak berantakan setelah melepaskan helm di kepalanya.
Dari belakang terdengar suara yang sangat tak asing baginya.

"Dhisty tungguin gue" Nishwa sedikit berlari menghampiri Dhisty. Ia menyamakan langkahnya dengan Dhisty.

"Eh curut dateng, yuk ke kelas." ajak Dhisty dengan muka santai.

"Sembarangan aja lo ngatain gue curut." napasnya masih ngos-ngosan.

"Eh tumben lo bawa motor"

"Iya,,gue kangen banget soalnya udah lama nggak bawa motor ke sekolah." jawab Dhisty dengan muka yang dibuatnya se imut mungkin.

"Idihh muka lo sok imut banget" celetuk Nishwa.

"Yee emang imut kali"

Dhisty tertawa mendengar celetukan sahabatnya itu sehingga siswa siswi yang ada di sekitar parkiran melihatnya aneh. Seketika itu juga ia menghentikan tawanya karena merasa diperhatikan,kemudian membalas tatapan mereka dengan tatapan dingin.

"Aneh banget tuh anak" ucap salah seorang siswi pelan tapi masih bisa didengar oleh Dhisty.

"Aneh aneh tapi kan manis" sahut seorang siswa yang berdiri di samping siswi tadi.

Senja Terakhir (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang