3 ; Insiden

22 3 0
                                    

Luna terdiam sambil memainkan pulpennya di pelajaran seni budaya, niva menggambar, ia melihat gambaran milik niva, gambarnya indah tapi ada seolah ada arti tersembunyi dari gambaran itu, ah sudahlah luna berusaha untuk bersangka baik pada niva.

Bel istirahat pun berbunyi, murid lain berlarian ke arah kantin terkecuali ada seorang siswi tengah sendirian memakan bekal, luna pun mendekati siswi yang bername tag "kyla Inshania", "hai! K-y-l-a " sapa luna sambil membaca satu persatu huruf yang tertera di name tag gadis itu, ia cantik hanya sedikit culun. Dia tak banyak bicara seperti niva, ia lebih memilih diam dan tidak menceritakan apapun pada nya.

Niva datang membawa makanan, luna pun segera mengajak niva membeli benang, karena niva dan luna sama sama tak membawa benang sulam yang di perintahkan pa Ferry (guru Prakarya).

Luna dan Niva bergegas, ya memang cukup jauh antara toko benang dan sekolah sekitar 6 meter, mereka menyebrang jalan raya, tiba tiba ada seorang pria yang mendekat "ih neng cantik mau kemanaa?"  goda lelaki bajingan itu kepada mereka
"paan si lo!, pergi atau gue hajar lo!, dasar sialan! "teriak luna yang membuat orang sekitar memperhatikan mereka, luna tidak peduli, hanya satu yang ada di pikirannya, membela diri. Lelaki genit itu pergi karena tidak mau jadi sorotan orang banyak.

Setelah mereka membeli beberapa gulungan benang mereka kembali ke sekolah.

Ada sesuatu yang terjadi. Seorang penjual cilok genit bicara di belakang mereka "neng *** *** yuk!" ucap penjual cilok tebleng itu
Niva hanya ter kekeh kekeh "apa siihh oom~" ucap niva dengan nada manja
"anjrit lo gila ha? "tanya luna ke niva yang terlihat manja
" neng *** *** yuk! " sahut penjual cilok dengan mulut kotornya itu, luna sudah merasa ingin menghajar orang itu sampai giginya rontok, karena kata katanya yang se nonoh," hah? Apa lo bilang tadi?, sekali lagi lo ucapin kata kata itu di depan gua bakal gua abisin lo di sini juga" ancam luna sinis mengangkat leher sambil menginjak kaki penjual tahu bajingan itu. "apa? Bilang apa?" "tch!, lagi lagi pura pura gak tau, udah jelas lo ngomong kotor tadi, udah lah ngaku atau gua habisin lo! " ketus luna dengan nada kesal sambil menampar orang kurang ajar itu, penjual itu hanya terdiam." awas lo" batin luna mengancam

Di kelas.
"niva kenapa lo Malah cengengesan pas di godain si?!, lawan apa, apa ke tabok ke tendang ke gitu, malah cengengesan!, lo goblok atau otak lo di mana sih?! "tanya luna dengan nada kesal
" ahahahahaaaaa " niva malah menganggap bahwa luna sedang bercanda.
" njrit ni orang kaga ada mikir mikirnya. " batin luna

BEHIND ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang