"Oppa, kau memanggil Min Yoongi Oppa? Ah, itu kenapa aku merasa aneh mendengarnya. Heh, sebenarnya apa yang sedang terlewatkan olehku?" Ia kembali menatap Hyeri lamat. Tatapan itu terasa seperti bius untuk Hyeri.
"Ja-jangan berkata yang macam-macam."
"Aku dengar Paman Donghee telah menikah lagi dan akan segera melangsungkan resepsinya minggu depan. Tapi aku tidak tahu jika wanita itu adalah ibumu. Ah, ada yang janggal bukan?"
"Hentikan Kim Taehyung! Aku katakan padamu jangan berpikir macam-macam!" bentak Hyeri.
Lalu Taehyung menarik tangan Hyeri, gadis itu meringis karena merasakan nyeri di kakinya yang terluka.
"Tapi bukankah kau dan Suga pernah menjalin hubungan? Kau sekarang menyandang status sebagai mantan kekasih darinya. Apa aku benar?" Taehyung tersenyum licik. "Ok, huh ini rumit sekali bukan? Kau dan si composer jenius yang menamai dirinya Suga adalah mantan kekasih."
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Hyeri curiga.
"Kau masih sangat mencintainya, Min Suga?"
"Kim Taehyung!" sentak Hyeri, ia begitu marah pada lelaki itu yang seperti sengaja mempermainkan keadaan sulitnya. "Aku tidak akan memaafkanmu, jika kau melakukan sesuatu pada Min Yoongi."
"Baiklah, itu sebuah pengakuan. Ah, tapi bagaimana, kalian kan sekarang adalah saudara?" Taehyung terkekeh. "Ini menarik sekali, coba bayangkan jika semua orang tahu."
"Tolong hentikan," mohon Hyeri. "Aku tahu kau sangat membenciku. Kau boleh melakukan apa pun padaku, menjahiliku, mempermalukanku, apa pun semaumu. Tapi jangan dengan kehidupanku. Tak bisakah kau hanya diam dan melupakan semua ini?"
Taehyung memalingkan wajahnya, lalu mendongak menatap langit.
"Haruskah kita berdebat di bawah sinar rembulan yang indah ini?" sindir Taehyung.
"Kau yang memulai!"
"Kau pikir siapa diriku, huh? Bukankah kau sendiri sering menyebutku gila dan aneh. Jadi, wajar saja jika aku akan mengatakan hal ini di depan umum, karena aku sangat menyukai hal-hal yang kontroversial. Lee Hyeri, Adik Tiri dari Min Yoongi putra tunggal dari Min Donghee C.E.O dari Fishcake Entertaiment adalah mantan kekasihnya sendiri. berita ini pasti akan sangat fenomenal."
Setitik air mata jatuh dari kedua mata indah Hyeri, kakinya yang masih terasa nyeri begitu gemetaran. Rasanya ingin menampar Taehyung saja saat ini. Lelaki ini sungguh sangat keterlaluan, dari awal harusnya ia menghindari Taehyung, dari awal harusnya ia tak berlagak untuk menantang Taehyung. Andai saja Hyeri sadar betapa menyeramkannya Taehyung dari awal dan tak mengabaikan peringatan dari Jihee, semua ini tak akan menimpanya. Yah, Taehyung tak boleh menghancurkan kebahagiaan yang telah didambakan oleh ibunya.
"Aku akan melindungi keluargaku!" tegas Hyeri.
"Bagaimana? Bagaimana caranya?"
"Dengan menghentikanmu!"
"Lalu bagaimana caranya agar kau bisa menghentikanku?"
"Aku sudah katakan padamu. Aku akan melakukan semuanya untukmu. Tapi jangan sentuh kebahagiaan keluargaku. Jangan ganggu kehidupan baru Ibu dan Ayahku juga Yoongi. Anggap saja jika kau tak mengetahui apa pun dan tumpahkan rasa kesalmu padaku. Aku yang akan jadi sandera untukmu," jelas Hyeri.
"Aku membencimu."
Hyeri mengangguk. "Aku tahu."
"Aku membenci wanita lemah sepertimu. Wanita yang rela memberikan apa pun demi melindungi orang lain, aku membencinya." Taehyung menatap Hyeri lamat. "Aku membenci wanita yang mengorbankan dirinya sendiri hanya untuk kepentingan orang lain."
"Aku tak peduli kau membenciku, tapi aku tidak mengorbankannya untuk orang lain. Aku melakukannya untuk keluargaku. Karena kau tak mempunyai keluarga yang kau cintai, jadi kau mungkin tidak mengerti."
Hyeri terlalu kesal hingga ia lagi mengucapkan sesuatu yang tak seharusnya. Ia sama sekali tak tahu tentang kehidupan Taehyung, jadi tak selayaknya mencaci Taehyung dan menyebutnya tak mempunyai keluarga. Tapi bagaimanapun, Taehyung telah menjadi bagian yang dibenci Hyeri dalam hidupnya. Tak akan sudi baginya untuk menyukai lelaki itu, walau terlihat lemah tapi ini adalah jalan yang telah diputuskan. Menjadi sandera Taehyung.
"Heh." Taehyung menyeringai. "Terimakasih telah mengingatkanku. Tapi aku akan memikirkan penawaranmu itu. Kita lihat seberapa menariknya dirimu hingga aku bisa menjaga rahasia ini. Kau tahu ini juga tergantung pada Suga. Karena aku jauh lebih membencinya dibanding dirimu."
"Kenapa kau membencinya?"
Taehyung tak menggubris lalu berniat pergi, tapi ketika menoleh kebelakang di situlah sosok Yoongi yang telah berdiri dan menguping pembicaraan terakhir antara mereka. Yah, Yoongi mendengar jika Taehyung amat membenci dirinya, dan ia pun penasaran akan alasan lelaki itu membenci dirinya.
Hyeri terlihat panik saat melihat Yoongi dan Taehyung berpapasan, ia takut mereka berdua akan berkelahi. Tapi situasi yang lebih buruk adalah Taehyung mengetahui rahasia miliknya.
"Kau ingin tahu mengapa aku membencinya?" Kini Taehyung balik bertanya pada Hyeri. Namun, gadis itu memilih diam.
"Karena dia membiarkannya mati!"
Suara itu terdengar amat menyakitkan, menusuk ulu hatinya. Hyeri dapat menebak siapa orang yang dimaksud oleh Taehyung, tapi mengapa dia menyalahkan Yoongi? Ah, entahlah semuanya semakin rumit saja, Hyeri ingin keluar dari semua permasalahan ini. Hyeri menatap Taehyung nanar.
Taehyung menyeringai, kemudian segera meninggalkan Hyeri juga Yoongi.
Suasana lengang sejenak, hanya terdengar suara angin yang mulai berhembus kencang. Hyeri masih terdiam menatap Yoongi yang terlihat terkejut. Yah, apa yang dikatakan Taehyung baru saja memang tepat menusuk jantungnya, meremukan hatinya yang memang telah lama hancur. Sama sepertinya yang merasakan sakit ketika mendengarnya. Meski begitu penasaran dengan maksud Taehyung, tapi Hyeri urung untuk menanyakan langsung, ia tak cukup punya keberanian saat ini.
"Bodoh kalau tidak tahu jalan jangan coba-coba untuk pergi sendirian."
Hyeri menatap Yoongi heran, tak mengerti dengan maksudnya. Lalu lelaki berhati dingin itu pun beranjak dan meninggalkan Hyeri sendirian. Mereka selalu begitu, meninggalkan Hyeri sesuka hatinya tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu.
"Terimakasih Oppa."
Yoongi menoleh pada Hyeri. "Kau mengejekku?"
"Aku tidak mengejekmu. Aku hanya sedang belajar menerima keadaan. Bukankah itu yang kau inginkan," tutur Hyeri. "Terimakasih karena sudah mengkhawatirkanku, kuharap dugaanku benar."
Yoongi berbalik, lalu menarik tangan Hyeri kuat.
"Jangan lakukan hal bodoh itu lagi, jadi adikku? Huh omong kosong."
"Apalagi yang kau inginkan dariku?" tanya Hyeri dengan suara parau.
Namun, Yoongi bungkam dan memilih pergi..
Hyeri masih terkejut, ia tak mengerti dengan maksud dari Yoongi. Jika lelaki itu tak bisa menerimanya sebagai adik, lalu apa yang harus ia lakukan? Sedangkan untuk berharap tentang cintanya pun tidak akan pernah bisa lagi.
Kini Hyeri tak akan berharap lebih, keinginannya hanyalah agar tetap bersama dengan Suga, baik itu harus menjadi adik tiri baginya. Bukankah ada pepatah yang mengatakan jika cinta itu tak harus saling memiliki, jika posisinya memang tepat seperti itu maka pilihan terbaik bagi Hyeri adalah menjadi adiknya dan tetap tinggal di sisinya, mengamatinya secara diam-diam.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Brother and Boyfriend - KTH [END]
أدب الهواةLee Hyeri harus merelakan cinta pertamanya yang berakhir menyedihkan. Ia pun pindah ke seoul untuk memulai hidup baru dengan Ayah serta kakak tirinya. Namun, sang kakak sangat sulit ditemukan. Berbagai kejadian berlangsung di sekolah barunya. Ia sec...