.
.
.
"Hiks..., sakit tau Han. Udah jangan diterusin!!! Huhuhuhuhu...., sakit....," Isak cowok berambut coklat kehitaman itu sambil memegangi lututnya yang terluka.
"Ya maka nya diobati biar gak tambah sakit ini kaki nya. Kalau dibiarin gak akan sembuh sembuh. Yang ada malah kaki mu nanti diamputasi. Mau..?!"
"Iiih.., ndak mau lah...!!" Sembur si manis tepat di samping telinga nya.
"Gak usah teriak samping telinga ku juga, Lin. Telinga ku bisa berdarah nanti."
"Habis nya kamu nakut nakutin sih. Aku kan gak mau kehilangan kaki ku." Rajuk nya dengan bibir mengerucut sebal.
"Bercanda sayang."
"Tapi sakit beneran."
"Chuuu....,"
"Uhm....," Lino mengerjapkan kedua mata nya bingung.
"Sudah tidak sakit lagi kan? Ciuman dokter Han Jisung itu ampuh sekali mengobati luka."
"Apa apaan itu? Mana ada yang seperti itu?"
"Masih sakit kah kaki nya?"
"Enggak.., hehehehe..., makasih Han." Lino memeluk tubuh teman tupai nya itu erat erat.
Ooops.... teman? Benarkah mereka hanya sekedar teman?🌚