Part 2

19 3 0
                                    

"Nikmat mana yang lo dustakan raya?" Mata cici menatap ke arah pintu masuk kantin tak lupa senyum yang terlalu mengembang. Disana terlihat sosok tinggi dengan badan proporsional, baju yang berantakan tidak masuk kedalam celana, dan lengan yang diapit dua cewek disisi kanan dan kirinya. Siapa lagi jika bukan wisnu ajiaksa.

Raya menoleh sekilas ke arah tatapan cici. Muak dengan pemandangan yang selalu dibuat oleh sahabat kecilnya itu. Entah sampai kapan raya harus mengingatkannya untuk tak main-main dengan perempuan. Tapi tetap saja tak dihiraukannya.

"Yang gitu lo bilang nikmat? Pemandangan jelek lo bilang nikmat. Gue saranin deh, pulang sekolah pergi ke dokter mata. Periksa tuh mata lo" Raya melanjutkan makannya yang tertunda karna ocehan gak penting cici tadi.

"Ya ampun raya. Mata gue sehat kok. Lagi pula nih ya, seharusnya lo tuh bangga punya sahabat ganteng." Ucap sisi masih dengan menatap wisnu di seberang sana. "Andai yang jadi sahabat kecilnya kak wisnu itu gue, bukan lo. Gue pasti bakal jadi pacar pertama sekaligus terakhir buat dia."

Raya masih menikmati makanannya tak menghiraukan kicauan sahabatnya itu. Sampai pada saat ia terganggu karena tepukan di punggungnya.

"Ya, pulang bareng gue" suara yang datang masuk dari telinga kiri raya menyatakan perintah. Raya menoleh ke kirinya. Tampang menyebalkan wisnu dengan senyuman nya itu menjadi pemandangannya.

"Nggak, nanti pulang bareng cici aja." Cici yang sejak wisnu datang langsung terdiam dan pura-pura sibuk dengan makanannya langsung tersedak ketika mendengar ucapan raya.

"Pulang bareng gue. Bang Adam juga belum pulang dari bandung.

"Tapi, gue gak mau pulang bareng lo. Titik." Raya bangkit dari duduknya meninggalkan kantin dan cici yang masih terdiam di tempat duduknya.

"Susul dia gih." Ucap wisnu pada cici yang langsung berubah jadi gugup.

"I-i-ya. Bye kak wisnu" ucap cici dengan senyum kikuk. Yang ditanggapi kerlingan mata oleh wisnu.

Lemes gue. Dikerlingin babang ganteng

***

"Raya,raya... gue mau main ke rumah lo ya?" Tanya cici dengan wajah memelas plus sok imut. Membuat Raya menatap jijik sahabatnya itu. Raya tau cici bukan ingin main dirumahnya, melainkan mengintip dari balkon kamarnya ke kamar di sebelah rumahnya. Seperti pertama kali ia datang ke rumah raya dan mengetahui bahwa raya dan wisnu bertetangga.

"Gak bisa" tolakan tegas keluar dari raya. Membuat cici kecewa akan jawaban sahabatnya itu.

"Yaudah, gue juga gak mau anterin lo pulang. Wlee."kesal cici dan langsung membuang muka dari raya.

"Raya kan pulang bareng gue." Suara yang cukup keras dari arah belakang raya dan cici membuat langkah mereka berhenti. Terlihat wisnu yang sedang berlari kecil menuju mereka.

"Yuk pulang, bye cicit emmuah" wisnu menarik tangan raya pergi meninggalkan cici yang senyum senyum tak menentu menatap mereka.

Gue dapet kiss dari kak wisnu

"Yeay" teriak cici senang tiba-tiba beberapa detik kemudian langsung tersadar akan kebodohanya." Untung koridor sepi"

Disisi lain raya sudah menyiapkan rentetan kata yang akan membuat telinga playboy ini panas mendengarnya.

"Gak mau pulang bareng lo" ucap raya sesampai di depan mobil wisnu.

"Udah masuk sekarang." Wisnu menarik raya masuk ke dalam mobil.

Sepanjang perjalanan raya tak berhenti mengeluarkan ocehannya. Dan benar semakin lama telinga wisnu semakin panas.

"Stop. Dari tadi apa gak capek ya? Panas telinga gue dengernya. " wisnu menatap penuh ke arah raya.

"Bagus. Biar sekalian kebakar." Raya terus saja kesal. " makanya dengerin yang gue bilang. Udah tau gak mau dianter pulang. Malah maksa"

"Silahkan turun" mobil ternyata telah berhenti dan raya baru sadar akan itu." Udah pulang sana hush" usir wisnu yang sudah membuka pintu mobil dan berdiri disamping raya. Raya keluar dari mobil masih dengan raut kesal.

"Aw.. yaya gilaaa" teriak wisnu yang menahan sakit di kakinya karna diinjak kaki raya. Sedangkan yang menginjak terus berlari ke rumahnya sambil mengejek ke arah wisnu.

"Rasain playboy jelek" teriak raya dari teras rumahnya lalu masuk ke dalam rumah.

◇◇◇◇◇
Minta respon dong.
Ada yang punya teman semacam wisnu? Cici?

Jangan lupa vote dan koment!
Jangan lupa bersyukur hari ini :)

Daftar MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang