Ujian Terakhir

2.7K 237 46
                                    

Kamu menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan. Akhirnya. Setelah satu bulan ini dibantai sama soal - soal ujian dan berbagai pikiran negatif, hari ini bakalan berakhir juga ujiannya.

Dengan hati dan lisan yang dari tadi merapalkan berbagai doa sama harapan, semoga dihari terakhir ujian ini semuanya berjalan dengan lancar dan semoga hasilnya bakalan membuat semua orang lega, terutama diri kamu sendiri. Kamu masuk kedalam mobil yang sudah dipenuhi oleh Ayah, Bunda, Bang Chanyeol, serta Mbak Naeun. Mengantarmu sekolah.

"Adek, semangat ya! Kamu pasti bisa" Bang Chanyeol yang ada disebelahmu langsung ngelus - ngelus kepalamu penuh sayang.

"Kamu pasti bisa, (Y/n). Mbak tau kamu hebat" Mbak Naeun ikut menyemangati. Menggenggam tanganmu dan menggoyang - goyangkannya, berharap semangat dia hari ini bisa nular ke kamu.

"Dek, janji sama Ayah ya? Kalau hasilnya nanti gak sesuai harapan kamu, jangan langsung down. Ayah ga butuh nilai bagus, Dek" Ayah liatin kamu sekilas sambil nyetir mobil. Kamu mengangguk.

"Bunda juga, Dek. Usaha kamu selama sebulan ini gak akan sia - sia, Bunda percaya kok" Bunda liatin kamu sambil senyum bangga.

Ini kamu kalau nangis sekarang lebay gak sih? Sumpah, dari Seokjin yang tadi malam telpon kamu sampai pagi ini tiba - tiba aja Bang Chanyeol dan Mbak Naeun datang mau antarin kamu ke sekolah terus Ayah sama Bunda yang rela gak berangkat kerja hari ini demi nemenin anaknya. Gimana gak terharu kamu?

"Doain ya, tinggal hari ini doang" Sebelum keluar dari mobil, kamu kembali meminta restu entah buat yang keberapa kalinya hari ini.

"Pasti, Sayang. Yakin aja, kamu pasti bisa" Ucap Bunda.

Kamu tersenyum dan mengangguk sembari menyalimi tangan Ayah, Bunda, Bang Chanyeol lalu Mbak Naeun.

"Adek turun ya? Assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam"

Sebelum benar - benar keluar dari mobil, kamu kembali menarik nafas dalam - dalam. Ok. Kamu siap.

"Pagi, (Y/n)" Jungkook yang habis memarkirkan motornya langsung merangkul kamu.

"Hai! Pagi, Kook" Kamu terkekeh, ini gak seperti kalian yang biasanya. Sebulan ini waktu ketemuanmu sama Jungkook sangat berkurang, bahkan kalian gak ketemu sama sekali. Apalagi kalian beda ruangan.

"Apa kabar, Ay?" Tanya Jungkook. Sekali lagi. Ini bukan kayak kamu dan Jungkook biasanya dan kata 'Ay', udah lama gak kamu dengar dari mulut cowok itu.

"Baik, Koo. Kamu?"

"Hampir meninggal karna kehabisan darah, ujian kali ini benar - benar bikin nyawa gue kayak udah diujung tanduk, tinggal satu tarikan lagi aja, udah meninggal gue" Dan ini baru kedengaran kayak Jungkook. Suka ngeluh dengan di buat sedramatis mungkin.

"Tinggal sehari ini, Ka Ji Eun bagaimana?" Kamu mengalihkan pembicaraan, mengarah ke Kakak kesayangan Jungkook yang cantik itu.

Jungkook senyum - senyum gak jelas, "Lo pasti tahu jawabannya kan, (Y/n)?" Tanyanya balik.

Kamu terkekeh, "Sukses besar pasti, lagian siapa yang bisa menolak seorang Jeon Jungkook sih?" Ucapmu.

Jungkook memukul pundakmu, "Ya elo lah! Siapa lagi?!" Ucapnya nge gas.

Kamu ketawa. Kalau itu sih iya. Kamu adalah satu - satunya orang yang mampu menolak international playboy ini. Jeon Jungkook.

"Beda ruangan bikin kita jarang ketemu ya, Kook. Bosan gak ada lo" Giliran kamu yang ngeluh ke dia.

"Dan jangan lupa kalau gue juga pasti bosan kalau lo gak ada" Balas Jungkook.

"Setelah ini kayaknya kita juga bakalan susah ketemu btw" Ucapmu. Jungkook cuma ngangguk. Kalian udah pernah ngomongin masa depan, impian, dan cita - cita. Saling sharing tentang apa yang mau dilakuin kalau udah lulus nanti.

My Teacher is My Husband -Kim Seokjin [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang