4.1 Akrab

23 1 0
                                    

Indah untuk dinikmati, bukan untuk dimiliki. - Afiq Avandi Dirgantara.


Sudah seminggu ini Era melakukan kegiatannya sebagai siswi Smk. Dan tepat seminggu ini pula Era sudah mulai menunjukan sikap bar-bar nya pada semua siswa di kelas.

Walaupun memiliki muka polos sebenarnya sifat Era tidak ada polos-polosnya. Ditambah lagi sekarang dia menemukan sahabat baru yaitu Deklara Puspa Maitha Susilo dan Yulaisha Maisaroh. Mereka adalah anak pondok yang pindah karna di usir dari pondokan mereka.

Meskipun berkerudung kedua sahabat barunya ini tidak menunjukan sikap alim
yang seharusnya melekat pada anak pondok pesantren. Era tak hanya memiliki dua teman baru masih ada satu lagi yaitu Naufal. Anak yang dia temukan di lapangan saat sedang melakukan upacara penutupan.

Alasan mengapa mereka sekarang sangat akrab adalah sama-sama menyukai sesuatu yang berbau korea. Setiap anak mempunyai biasnya masing-masing. Deklara lebih menyukai Exo sedangkan Yulaisha dan Nauval lebih menyukai Blackpink.

Setiap memiliki waktu luang yang mereka bicarakan hanya lah tentang bias mereka masing-masing, seperti sekarang mereka sedang membicarakan album comeback Exo terbaru.

"Gilaa tadi malem gue udah liat album comeback nya. Gilaa parahh si Kai seksoy bingitt!!" Jerit Deklara yang kerap di sapa Silo.

"Halahh kalian gak tau apa itu ya yang bikin lagunya tuh gue" Ucap Nauval yang akrab di panggil Basko.

"Kebanyakan ngayal loo. Ini nihh kalo kebanyakan makan micin" Ucap Yulaisha yang akrab dipanggil Saroh.

"Iya tuhh Basko ngayal mulu kerjaannya. Bangun woyy bangun" Teriak Era di depan telinga Basko.

"Gue gak ngayal ya sorry gini-gini gue tuhh mantannya Suho" Ucap Basko dengan bangganya.

"Mana mau Suho sama model cetakan genteng kaya loo" Ucap Silo ngegas.

"Hee sembarangan loo. Gini-gini bapak ibu gue buatnya susah harus begadang tujuh hari tujuh malem" Ucap Basko tak terima akan penghinaan yang dilontarkan teman-temannya.

"Lahh loo lahir tahh. Katanya ibu bapak lo nungut dari tong sampah" Ucap Era bercanda.

"Busett muka lugu kaya lo, kalo ngomong pedes juga yaa. Jadi pengen nabok bawaannya" Ucap Basko.

"Kok jadi ribut sihh. Ini tuh lagi bahas oppa" Ucap Silo mulai jengah dengan tingkah sahabat-sahabatnya.

"Ini tuhh salahnya Basko pake acara ngayal-ngayal gak jelas" Ucap Saroh.

"Yaudah iyaaa salah gue. Sebagai makhluk tuhan yang penuh dengan dosa saya meminta maaf pada teman-teman semuanya" Ucap Basko sembari membungkukan badannya.

"Balik-balik sana, bu rik udah dateng" Ucap Era mengibas-ngibaskan tangannya.

"Sini orang bukan ayam" Ucap Saroh tak terima dengan kelakuan temannya.

****

Tett.. Tett

"Alhamdulillah!!" Ucap Toro dari barisan paling pojok.

"Kamu ngapain?!" Ucap Bu Rik dengan nada sedikit tinggi.

"Saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas berkahnya saya bisa terbebas dari penderitaan ini" Ucap Toro dengan menirukan gaya penceramah.

"Kamu ini yaa, mau jadi apa kalo negara ini kalo generasi nya kaya kamu" Ucap Bu rik.

"Jadi negara lah bu, masa jadi donat" Ucap Era.

"Udah lah pusing ibu punya murid kaya kalian" Ucap Bu rik berjalan meninggalkan kelas dengan hati kesal.

"Kalo pusing gak usah punya kepala bu" Ucap Basko.

Gelak tawa memenuhi ruangan kelas. Semua itu penyebabnya adalah sikap bar-bar yang dimiliki hampir semua penghuninya.

Keempat sahabat tersebut berjalan keluar dari kelas dan menyusuri lorong yang masih ramai dengan siswa-siswa dari jurusan lain.

"Weekend besok pada mau kemana?" Tanya Saroh.

"Ke bromo" Ucap Era menirukan iklan yang tayang di televisi.

"Guee gatak kepala lo, serius ini loo" Ucap Saroh gemas dengan tingkah sahabatnya.

"Gak usah serius-serius kalo ujung-ujungnya ninggalin" Ucap Basko.

"Gak usah curhat deh" Ucap Silo.

"Cuma berbagi pengalaman" Ucap Basko.

"Stopp stopp. Ini beneran kalo misalnya weekend besok kalian gak ada acara, gimana kalo main ke rumah gue aja. Soalnya emak bapak gue lagi pergi" Ucap Saroh.

"Mungkin orangtua lo kabur gara-gara tobat punya anak kaya lo" Ucap Basko.

"Sembarangan kalo ngomong" Ucap Saroh tak terima.

"Udah lah. Oke kalo gue setuju" Ucap Era.

"Gue setuju" Ucap Silo.

"Gue ikut aja lah" Ucap Basko.

"Aku juga ikut yaa. Please" Ucap Riska yang baru datang dan mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Okee-okee lebih banyak lebih baik" Ucap Saroh.

"Sekarang mending pada pulang ke habitatnya masing-masing" Ucap Era membubarkan teman-temannya.

"Okee duluan yaa" Ucap Basko berlalu pergi.

Kini Era dan Riska pulang menggunakan angkot yang sudah menunggu di depan gerbang. Karna rumah mereka memang searah jadi ya kemana-mana barengan. Kecuali ke toilet.





Tbc

Jangan lupa vote, comment, and follow.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang