#1 Starter

110 18 6
                                    

Apa yang terbayang di benak kalian saat membaca buku bertema fantasi?

Naga?
Kastil?
Kesatria?

Latar medieval umum digunakan sebagai dasar dunia fantasi di mana sihir, makhluk mistik, dan hal-hal janggal lain ada sebagai sesuatu yang umum.

Dunia fantasi memang banyak mengambil latar dari abad pertengahan Eropa.

Bukan tidak mungkin latar dunia timur diangkat sebagai basis tema fantasi. Hanya saja, kecenderungan epos barat atau fairy tale terlanjur merajai wadah tema fantasi itu sendiri.

Kisah tentang kesatria dan naga, Ogre mengerikan di hutan terkutuk, penyihir kejam, dan pertikaian vampir dengan para serigala jadi-jadian adalah sedikit contoh klise dari sebuah cerita yang berkiprah di dunia fantasi barat.

Pandai melihat pasar memang penting. Namun, bila semua cerita memiliki dasar yang sama maka sulit untuk mengatakan sebuah cerita sebagai sesuatu yang istimewa.

Lantas, bagaimana cara membuat sebuah cerita istimewa?

Di sini, saya sebagai penulis dan pembaca akan memaparkan mengenai hal tersebut.

Pada dasarnya tidak ada cerita yang sempurna. Pendekatan sastra pun merupakan bentuk ilmu multi-arti. Sehingga, tidak semua yang akan saya jabarkan menjadi sesuatu yang konkret dan menjadi pedoman kepenulisan. Tidak!

Ada pun, sebagai mahasiswa linguitik, saya akan mencoba mengaplikasikan beberapa ilmu yang pernah saya pelajari untuk membantu anda sekalian dari segi kepenulisan.

________

Saya kira cukup sampai di sini untuk sekadar perkenalan. Ke depannya akan saya bahas satu-satu mengenai tips & trik kepenulisan dunia fantasi ini.

Sekian dari saya, selamat menulis!

Realm of FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang