Part 4

4.3K 98 1
                                    


Jangan lupa di vote dan komen ya guys. Maapin kalo banyak Typo

♈♈♈♈♈♈♈♈

Setelah selesai makan siang Devan dan Lisya kembali ke kantor dan sibuk dengan berkas berkas. Devan merasa salut dengan Lisya karena membantu seorang anak kecil, lisya berbeda dengan mantan-mantannya dulu dia sangat baik.

"Tuan, saya mau izin ke toilet dulu sebentar. " Izin lisya pada Devan.

"Hmmm baiklah." -Devan
Lisya pun berbalik ingin berjalan ke toilet tapi dia kehilangan keseimbangan hingga terjatuh di pangkuan Devan. Akhirnya, mereka saling bertatapan.

"Hallo Devan." sapa siska mama Devan yang langsung masuk ke ruangan Devan. Alangkah terkejutnya siska saat melihat anaknya dengan wanita yang ada di pangkuannya. Devan pun masih belum sadar atas kehadiran sang mama.

"Ehmmm." dehem Siska

"Ehh, maaf tuan saya tadi tidak sengaja." gugup lisya, lalu dia berjalan menuju ke toilet. Lisya sangat malu.

"Mama ga salah paham kan" ucap Devan

"Siapa dia." tanya Siska

"Dia sekertaris ku maa." jawab Devan

"Ohh jadi dia Sekertaris mu, mama sangat menyukainya kenapa kamu tidak menikah dengannya." ucap siska enteng ke anaknya.

"Ma, kenapa sih mama selalu bahas pernikahan." -Devan
"Dan satu lagi mama sudah pernah bertemu dengan Lisya." lantut Devan

"Ohh, jadi namanya Lisya. Jadi gini, mama saat itu belanja di supermarket lalu ada orang yang mencopet mama, trus lisya nolongin mama. Dia sangat baik hati." ucap siska

"O." devan hanya ber 'o' ria

"Ya, devan, mama ingin lisya yang menjadi istrimu, bagaimana pendapat mama bagus kan? Daripada kau harus dijodohkan mending sama lisya saja." ucap mama

"NO, Tidak maaa, kumohon jangan bahas pernikahan." -Devan

"Mama tidak mau tau. Mama pulang dulu papamu sudah sampai rumah" putus Siska lalu pergi meninggalkan Devan. Devan sangat frustasi akan hal itu.

"Tuan, kau kenapa." tanya Lisya pada Devan yang dari tadi menatap laptopnya tanpa berkedip.

"Tuan." tanya lisya kembali masih belum ada jawaban dari Devano.

"DEVAN."teriak Lisya

"Ha, iya ada apa." ucap devano terkejut. Lisya hanya terkekeh.

"Hehehe, maaf kan aku tuan habisnya dari tadi lisya panggil tuan ngakk ngerespon jadi yaa lisya panggil nama tuan." cengir Lisya. Devano hanya geleng-geleng.

"Oh ya tuan aku minta maaf tentang hal yang tadi." -Lisya

"Hmm." -Devan

"Btw, tadi siapa tuan." -Lisya

"Tadi mama saya."

"APA??! Mama tuan haduhh tuan pasti mama tuan berfikir yang tidak-tidak kepada saya." bingung lisya

"Haduh Lisya kenapa sihh kamu harus teriak-teriak, saya ini ga budek tauu, dan ya satu lagi mama saya nggak ngapa-ngapain." ucap Devan

"Syukurlah." lega Lisya





Sudah jam 9 malam tapi Devan belum pulang juga, akhirnya lisya ya menunggu devan lembur...

"Tuan, apakah tuan tidak mengatuk dari tadi memandangi laptop saja." -Lisya

I Love You Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang