[2] • Lost

1K 182 24
                                    

"Keluar kau! "

Lawan bicaranya-Al, hanya mengendikkan bahu "aku akan kembali besok"

"jangan berani-berani kau menginjakkan kaki dirumah ini lagi! " suara bentakan Zèv masih mendominasi seisi ruangan

"siapa kau memerintahku? Huh?! Kau hanya manusia biasa"

"setidaknya aku tidak se-hina penipu sepertimu"

"terserah kau mau menganggapku apa, seberapa jauhpun kau mengusirku pergi, aku akan tetap kembali, aku disini karenamu, putra Akhtar"

"jaga ucapanmu! Jangan sembarangan kau menyebut nama ayahku dengan mulut pembual sialanmu itu! "

Sudah tidak ada balasan, Al sudah tidak ada disana, menyisakan Zèv sendiri dalam ruangan terlampau besar nan megah ini

Kembali Zèv mendudukkan dirinya ke sofa setelah emosinya yang sempat melunjak tadi, padahal ini masih pagi.

Tak lama kemudian seorang pelayan membawakan segelas air untuk Zèv, pelayan disini memang sudah dilatih untuk memahami setiap perlakuan dan mood Zèv bahkan tanpa diberi aba-aba.

"apa pria itu sudah pergi? " tanya Zèv kepada maid tersebut

"iya tuan"

Aneh, Zèv tidak mendengar langkah kakinya, walaupun netranya tidak bisa melihat apapun kecuali kegelapan, tapi indera pendengarannya merupakan kelebihan khusus, ia bahkan bisa mengenali seseorang hanya dari suara langkah kaki atau deru nafasnya.

"pastikan lelaki itu tidak kembali, atau kalian semua ku pecat! "

—Veega—

Seperti hari-hari sebelumnya, Zèv hanya mengisi harinya dengan membaca tulisan braille kadang berupa surat kabar atau bahkan dokumen penting, seperti saat ini ia sedang membaca dokumen perusahaan IT yang bergerak dibidang tekhnologi warisan keluarga Akhtar, Zèv merupakan pemegang saham terbesar perusahaan tersebut, mengingat dia adalah putra tunggal keluarga ini, namun tetap saja ia memiliki keterbatasan ruang dan gerak sehingga tidak bisa menghandle penuh jalannya perusahaan.

"sial! "

Ia kemudian meraih benda pipih yang dirancang khusus untuk orang-orang buta sepertinya.

Semua perintah untuk ponsel pintar tersebut hanya menggunakan sensor suara dan gerakan.
dihubunginya pria yang menjadi kaki tangan Zèv untuk mengurus perusahaan

Calling Felix khesar

"jelaskan tentang dokumen yang kuterima pagi ini! " ucap Zèv begitu panggilan terhubung

"begini Zèv, akhir-akhir ini perusahaan pesaing benar-benar gencar meluncurkan tekhnologi terbaru mereka, perusahaan kita kalah mutakhir dari segi besarnya resiko selain itu sulit dipahami kaum awam" tutur Felix dari seberang sana

"lantas kau pasrah saja? Kalau begini terus saham kita akan semakin merosot! Pikirkan jalan keluarnya lix! "

"hey tunggu dulu, kenapa jadi menyalahkanku begini, bukankah aku hanya tubuh perusahaan? Kau adalah otaknya Zèv, pikirkan sesuatu" imbuh lelaki khesar tersebut

Yang dikatakan Felix memang benar, semua ide bergantung pada Zèv tugas Felix hanya perlu mengembangkannya.

"jadi apa idemu? " tanya Felix kemudian

"bagaimana kalau robot? Pekerjaan apa yang paling sulit dilakukan manu... —"

"—...ayolah Zèv, itu hanya menghabiskan dana, robot sudah sangat pasaran, coba pikirkan hal lain yang akan menjadi trobosan terbaru yang paling mutakhir dan belum pernah ada" cercah Felix memotong ucapan Zèv

Veega • [Seungmin X I.N]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang