29. Bahagia Bersamamu

657 43 0
                                    

Kita ditakdirkan untuk mengukir kisah bersama, jangan pikirkan dia atau yang lain.

Tuk... Tuk...

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.00 malam. Tapi dua manusia yang baru saja halal itu tengah dilanda kecanggungan yang tidak biasa.

Aira yang sejak tadi merebahkan diri di kasur, tidak bisa memejamkan matanya. Ia tengah memikirkan satu hal yang dia sendiri tidak bisa mengutarakan.

"Belum tidur?" tanya Alif yang menangkap pergerakan Aira dari sudut matanya.

"Hmm..,belum pak"

Alif menutup laptopnya, "Saya ada satu permintaan."

"Apa itu pak?" tanya Aira penasaran dan bangkit untuk duduk.

"Bisakan mulai sekarang tidak memanggil saya dengan sebutan 'pak'?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku Bukan bapakmu."

"Lalu mau dipanggil apa?"

Alif berjalan menuju kasur dan menatap Aira lekat-lekat, "Terserah yang penting bukan yang tadi." Begitulah Alif ya tetap Alif si dingin yang tidak bisa mencairkan suasana.

Alif merebahkan diri, sejenak tidak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya.
Lalu tiba-tiba, "Sini.." Alif menepuk bantal disampingnya, mengisyaratkan Aira untuk ikut tidur disampingnya. Aira menurut, dengan hati-hati ia merebahkan kepalanya disamping Alif.

"Hadap sini," kata Alif sambil membelai pipi Aira.

"Ra" panggil Alif pelan.

Aira hanya menatap kedua mata elang itu dengan perasaan tidak karuan. Ini, first timenya menatap mata laki-laki selain abi.

"Sekarang kamu adalah istriku, jangan merasa bingung. Aku memang tidak pandai bicara romantis, tidak pandai menggombal seperti lelaki diluar sana. Tapi aku ingin kisah cinta kita seromantis Rasulullah dan Aisyah. Meski diriku tak semulia beliau, tapi aku ingin mencontohnya. Tugasmu membimbing aku supaya bisa menjadi suami yang baik." Jelas Alif panjang lebar.

" Aku juga bukan wanita shalihah seperti Sayyidah Aisyah, jadi bimbing aku menjadi wanita yang dirindukan oleh surga. Bimbing aku untuk menuju ke jannah-Nya mas. "

" Insyaallah, saya suka kamu manggil saya begitu." Ujar Alif dengan tersenyum.

"Hmm selamat malam mas."

"Selamat malam istriku, ana uhibbuka fillah."bisik Alif perlahan sambil mencium kening Aira.

Tanpa sadar Aira memeluk Alif dan menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Alif.

Sebahagia ini bisa meluk suami.

.
.
.

Aira POV

Entah sudah berapa lama mata ini terpejam, ketika aku terbangun aku sedikit kaget melihat lengan kekar yang melingkar memeluk pinggangku. Kutolehkan kepalaku dan kudapatkan pemandangan yang indah disana.

Laki-laki yang telah sah menjadi suamiku, imamku dan ayah dari anak-anakku. Sedang tertidur pulas dengan muka menghadapku, hmm kalo begini kenapa semakin tampan saja sih😂

Hampir tak percaya, ada pangeran tampan bak dari negeri dongeng menikahiku kemarin.

Rasanya bahagia ini tidak mau hilang dari diriku.

"Sudah puas lihatnya ?"

Upss..ketahuan.

"E..en.enggak s-siapa yang ng liatin?"

"Jangan bohong, bohong sama suami dosa loh."

Sejak kapan sih dia bangun? Kok aku ngga sadar. Mampus nih ketahuan.

"Aira..nggak baik munggungin suami."

"Ma-maaf mas" ucapku merasa bersalah.

"Nggakpapa kalo mau ngeliatin terus, kita kan sudah halal. Gimana aku tampan kan?"

Sejak kapan dia punya rasa percaya diri yang tingginya melebihi gunung Bromo?

"Engga biasa aja."

"Oh ya? Coba saya lihat, kayaknya ada yang bohong barusan," Alif menangkap kedua pipi Aira dan mendekat. Menghapus jarak diantara keduanya, hingga tanpa terasa hidung mereka bersentuhan. Reflek, Aira memejamkan mata dan bersiap menanti hal yang dari kemarin malam berseliweran di otaknya.

" Hahaha.., kamu ngapain merem gitu? Udah jam tiga lewat tuh, waktunya sholat tahajud."

Ck, ngancurin suasana aja. Mana gak ada romantisnya pula.

"Saya tahu kenapa kamu kesel gitu mukanya,"

"Kenapa?" tanyaku malas.

"Kamu tadi merem ngodein minta dicium kan?" mataku melebar sempurna, pipiku langsung merah.

"Ap-apa?"

"Saya bener kan? Mau sekarang apa nanti?" tanyanya dengan muka nyebelin.

"Ak-aku mau wudhu dulu" ucapku sambil ngirit ke kamar mandi disusul tawa dari dia.

Ihhh.... Ngeselin-ngeselin, kesalku sambil menghentakkan kaki di lantai kamar mandi.

Katanya nggak bisa romantis, tadi itu apa? Kok bisa sih ada manusia kayak dia? Untung aku udah cinta, coba kalo belum. Dumelku dalam hati.

Jadi pengen punya suami😂
Stay tune say
Jangan lupa ya tekan ⭐ dibawah

👇👇👇👇👇👇👇

Aku tunggu pokoknya.....
Aku maksa nih😚😂















Denganmu Kekasih Halal (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang