19.

116 8 2
                                    

Maafkan atas ketypoan yang terjadi ya gengs!

~~~

"Ra". Ucap jay

"Hhmm".

"Boleh aku cium kamu?".

Degh!

Pipi dira berubah warna menjadi merah merona. Wajahnya tersipu malu. Jujur saja ia sebenarnya tidak mau, tapi entah kenapa ia seperti akan meng-iyakan permintaan jay.

"Ee-ehh aa.. Apaa-an si lo!". Ucapnya terbata-bata sambil memukuli dada bidang jay pelan

Jay terkekeh geli melihat tingkah dira yang mendadak jadi pemalu. Ia menepuk pucuk kepala dira pelan seraya tersenyum "nggak, aku bercanda kok".

Dira diam, dibungkam oleh sifatnya yang berubah halus. Hati nya terasa memanas, terlintas pikirannya tentang jinhwan.

Jinhwan yang dira kenal adalah seorang yang lemah lembut, penyayang, murah senyum, pintar, sulit ditebak, perhatian, dan pastinya penyayang.

Semua nya, sedikit demi sedikit, sifat jinhwan berjatuhan pada diri jay. Perlahan, jay mulai menampakkan sisi jinhwan dalam dirinya.

Dira menatap jay lekat, menerawang seberapa mirip kah mereka berdua. Dira rasa jinhwan memiliki kembaran? Entahlah, bidikannya bisa saja salah.

"Heii, kok bengong?". Jay melambai-lambaikan tangannya di hadapan dira, membuat gadis yang sedang menatapnya itu tersadar.

"Enggak, gpp kok". Dira tersenyum kemudian menunduk

Jay meraih jari-jemari dira, menautkannya dengan jemari miliknya. Jay tersenyum hangat "kalo ada apa-apa cerita aja". Dira kembali tersenyum dan mengangguk.

Mereka berdua diam. Suasana mendadak hening. Kumpulan para remaja itu telah membubarkan formasinya. Semua kembali ke tenda untuk ber-istirahat karena esok mereka akan kembali ke rumahnya masing-masing. Tersisa dua insan di luar sini. Jay dan dira.

Keduanya masih sibuk menatap langit yang dipenuhi bintang. Bergulat dengan pikirannya masing-masing. Dengan jari-jemari milik mereka yang masih berpaut satu sama lain.

Jay melirik ke arah dira. Tatapannya sedikit sendu menatap ke langit.

"Bintangnya cantik kayak lo ra". Jay memecah keheningan

"Hhmm, makasih". Dira masih tak memalingkan wajahnya dari langit.

"Udah liatinnya, udah malem. Sana tidur, istirahat". Pinta jay pada dira. Dira menoleh ke arah jay kemudian mengangguk. Beranjak dari tempatnya kemudian menuju tenda. Disusul oleh jay yang membuntutinya sampai ke tenda.

"Istirahat ya, harus mimpiin gue pokoknya!".

Maksa banget si lo jadi cowo. -author

"Cih mupeng banget lo".

Jay terkekeh, ia menarik dira sedikit lebih dekat. Kemudian mengecup keningnya lama. "Good night" ucapnya

Dira membeku, ia menatap jay sendu. "Good night, lo bener-bener mirip jinhwan"

...

Paginya, semua sudah membereskan barang bawaannya. Berbaris menunggu kedatangan bus yang akan mengantarkan mereka pulang.

"Nih roti, lo gak ikut sarapan kan tadi". Yunhyeong mengambil alih berdiri di sebelah dira, ia menyodorkan tiga bungkus roti rasa keju kepadanya.

"Hehe iya, kok lo tau si". Ucapnya sambil menyerobot semua roti itu dan memakannya.

APOLOGY || Kim jinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang