Fira pov
Hari ini hari yang sangat melelahkan bagiku. Banyak sekali pekerjaan yang harus aku kerjakan sampai pertemuan yang harus aku datangi, tapi apalah dayaku aku hanya seorang sekretaris biasa yang ingin menambah wawasan dan jam terbang.
Akupun memasuki perkarangan kontrakan yang aku tinggali 4,5 tahun belakangan ini. Kontrakan sederhana dengan satu lantai yang bercat warna hijau muda.
Akupun membuka pintu kontrakan ku dan mengucapkan salam pada orang rumah walaupun ada dan tidaknya orang didalam.
"Assalamualaikum." salamku sembari membuka Pintu utama.
"Waalaikumsalam. udah pulang kamu nak?" Tanya Pria tua yang kusayangi dia adalah Abiku, Abi Faiq Hardianto.
"Iya bi.. oh yha? Umi dimana bi kok gak kelihatan?"
"Umimu lagi didapur sedang menyiapkan makan Malam."
"Ouh ya udah bi aku ke dapur dulu yha? mau nyamperin Umi. Assalamualaikum." Ucapku smbari mencium punggung tangan Abi. Pria pertama yang kucintai.
"Waalaikumsalamwarrohmatullah"
Aku pun langsung pergi ke dapur untuk bertemu wanita yang sangat ku cintai yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan diriku melihat indahnya dunia.
"Assalamualaikum Umiku sayang." ujarku sambil meyenderkan kepalaku kebahu Umiku, umiku memamg lebih pendek sedikit dariku, hanya sekitar 10 cm.
"Astagfirullah. kamu itu yha.. ngagetin Umi aja!"
"Hehehe.. maaf Umi, Fira terlalu bersemangat." Aku menyengir tidak bersalah.
"Kamu kekamar mu sana. mandi, solat, langsung itu turun kebawah, kita makan malam bersama."
"Alhamdulillah, hari ini bisa makan masakan umi lagi. Aku sangat kangen masakan umi yang sangat enak itu."
"Kamu bisa aja nak. Yaudah sana kekamar mu bersihin badanmu dulu gih."
"Oke sip. Assalamualaikum." ucapku sambil mencium punggung tangan umiku.
"Waalaikumsalam warrohmatullah." jawab umiku saat aku sudah berjalan menuju kamar.
Cuma butuh 40 menit untuk diriku membersihkan badan. Kalau untuk solat Ashar jangan ditanya! Ya, aku tadi waktu di Butiknya Avril sudah melaksanakan kewajibanku itu.
Aku berjalan menuju ruang keluarga, kintrakanku tidak ada ruang makan, untuk gantianya aku memilih ruang keluarga.
"Assalamualaikum Umi, Abi."
salamku pada mereka"Waalaikumsalam" Jawab mereka bersama
Kami makan dengan keadaan hening. Abi dan Umi selalu mengajarkanku makan tanpa bersuara, Toh itu juga tak baik bagi kita sendiri, nanti bisa saja kita tersedak.
"Abi sudah selesai makan malamnya. makasih Umi untuk masakan yang lezat ini." Ujar abiku mengakhiri
Makan malam nya"Iya Abi. sama-sama"
Kami pun Selesai makan malam. Aku dan Umi mencuci piring bekas Makan malam,sedangkan Abi memilih untuk duduk di sova kecil untuk nonton Tv.
Aku dan umi selesai mencuci piring bekas makan kami. Kami berdua lalu menghampiri Abi yang masih menonton Tv.
"Assalamualaikum." salamku dan Umi bersama.
"Waalaikumsalam warroh matullah." jawab Abiku dengan senyum menghiasi wajah tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Sampai Surga [END]✔
General FictionGENDRE : CERITA RELIGI Lika-liku jalan terjal lurus kehidupan persahabatan dan juga lika liku kerasnya kehidupan dalam peratauan untuk kuliah. 4 orang perempuan tersebut berjuang bersama dalam ikatan persahabatan, mereka adalah... ...