Cerita ini pernah menduduki tranding 21 di #btsjin
Cerita ini telah berasih menjadi nominasi di #wattys2019
Cerita ini pernah menduduki tranding 5 di #sortstory
*****
"Aku sangat menyesal telah menggalkan dirimu terlalu lama, Aku menyesal kenapa aku...
Setelah satu bulan kemudian mereka mulai menyiapkan acara pernikahan mereka. Pagi hari ini Seokjin dan Bora mulai belanja untuk keperluan pernikahan, yang pertama mereka perlu belanja gaun dan jas pernikahan mereka.
"Seokjin-ah apakah gaun ini terliahat cocok untukku?" kata Bora sambil menunjuk gaun dengan rok panjang berwarna putih.
"Hmm...terlalu terbuka, mba..."
"Iya," kata sang pelayan toko.
"Tolong carikan gaun cantik untuk dia."
"Ada banyak sih yang cocok untuknya, mari saya tunjukan," Seokjin dan Bora pergi mengikuti pelayan tersebut.
Setelah berjam jam mencoba pakaian selama berjam jam akhirnya mereka berdua menemukan pakaian yang cocok dengang mereka. Bora akan memesan gaun berwarna putih dengan lengan panjang transparan, sedangkan Seokjin dengan tuxedo warna hitam dan tidak lupa dengan dasi kupu kupu.
"Berarti besok kita tinggal datang untuk mengukur ya?" tanya Bora.
"Ya."
***
Setelah beberapa bulan kemudian semuanya sudah beres mulai dari undangan pernikahan, sewa gedung, cetring pernikahan, gaun dan tuxedo. Sampai akhirnya tanggal 13 September pun tiba, hari yang ditunggu tunggu oleh Seokjin dan Bora, namun hari yang membuat mereka gerogi juga.
Sementara itu Bora sibuk dengan penampilannya mulai dari make up, hair style, dan juga gaun yang ia akan gunakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana penampilanku hari ini?" tanya Bora pada Seulgi.
"Kamu tampak begitu cantik."
"Ah, yang benar?"
"Iya."
"Seulgi."
"Ya?" "Apakah kau gerogi saat menjalani pernikahan dengan Jimin?" "Tentu saja aku gerogi, tapi aku yakin dengan pilihanku, dan aku yakin kalau Jimin adalah pria yang tepat untukku."
"Begitu ya?" "Iya, jadi yakinkan pada dirimu sendiri bahwa Kim Seokjin adalah orang yang tepat untukmu!"
"Benar juga yang Seulgi katakan, aku harus yakin bahwa dia adalah pria yang tepat untukku. Apalagi tuhan sudah berbaik hati memberikanku kesempatan untuk hidup kembali," batin Bora.
Sementara itu Seokjin juga sedang sama geroginya dengan Bora. Seokjin yang sedang menata jasnyapun terdiam seketika.
"Woi, jangan ngalamun nanti kerasukan jin loh!" Kata Hooseok sambil menepuk pundak Seokjin.
"Apa sih dari dulu sukanya ngomong kaya gitu," Hooseok hanya cengengesan melihat respon Seokjin.
