"Jangan pergi dari pandanganku, meski pagi datang menyapa. Caramu melangkah adalah caraku bermimpi." Arya Vexelano Pradipta
***
Kini jam perlajaran telah berakhir. Waktunya semua murid untuk pulang, bagaikan lautan manusia yg berjalan berdesak-desakan untuk keluar gerbang
Sudah lebih dari 20 menit Billa menunggu angkutan umum di halte dekat sekolah, namun tak kunjung lewat. Ia menyalakan ponsel genggamnya, namun nihil. Ternyata ponselnya kehabisan baterai. Sekolah sudah mulai sepi, ia mulai bosan.
Billa pasrah dan akhirnya memutuskan untuk berjalan, mungkin jika ia berjalan sedikit di depan ia bisa menemukan angkutan. Baru mau berangan-angan, suara kelakson mobil berbunyi, dan kaca mobil terbuka
"Enggak nemu angkot?"
"Enggak" jawab Billa singkat
"Mau bareng gue?"
Billa berfikir sejenak. Ia baru ingat kalau ia punya janji untuk jalan bersama sahabat-sahabatnya 'Gak boleh sampe telat', batinnya.
"Cepet, gue gak akan nawarin buat yg kedua kalinya" desak Arya, yg sudah berangan-angan untuk menutup kembali kaca mobilnya
"Eh tunggu ya, gue ikut nebeng lo" sergah Billa cepat
"Yaudah, masuk".
Billa membuka pintu belakang mobil, belum sempat ia masuk. "Siapa yg suruh lo duduk di belakang, duduk di depan. Gue bukan sopir lo"
Billa menekuk wajahnya. Sebenarnya ia ngeri sekali melihat wajah Arya, yg tanpa ekspresi. Jadi di sepanjang perjalanan ia hanya diam dan melihat ke luar jendela, handpone Arya berdering
"Ya, Billa sama gue lagi di jalan. Lo dimana?"
"Ya" kata terakhir sebelum Arya memutuskan sambungan sepihak. Billa menengok ke arah Arya
"Siapa, ya?" tanya Billa, sebenarnya ia tidak ingin tahu
Sebab pertanyaannya tidak akan di jawab juga oleh Arya, namun karna ada namanya yg di bicarakan. Membuatnya ingin tahu
"Pusaka" jawab Arya singkat.
***
Saka membuka ponselnya dan memanggil kontak seseorang
"Hallo, ya. Lo udah jalan kan? Billa gak ada kabar, lo tolong jemput Billa" jelas Saka
"Yaudah, cepet ya. Gue sama Fani udah pesen tiket" lanjutnya
Tak lama Saka dan Fani menunggu, "Tuh, mereka" tunjuk Fani ke arah Billa Dan Arya
"Sorry lama, gue nunggu angkot dulu tadi. Tapi gak nemu-nemu, mau ngabarin tapi hape gue lowbat"
"Gapapa, santai aja kali Bill. Filmnya juga belum di mulai" ucap Saka
"Yaudah kiw, kita masuk" ajak Fani. Mereka memasuki studio bioskop, kali ini mereka memilih film romansa untuk mereka tonton
Tak lupa Fani dan saka membawa pop corn yg telah mereka beli sebelum Billa dan Arya datang.
Setelah film habis, mereka keluar dari studio. "Filmnya bagus ya, gue salut sama cewek nya. Tegar banget" ujar Saka
"Iyalah namanya juga cewek, emang cowok bisanya ninggalin doang" sahut Fani
"Gak semua cowok kayak gitu ya, contohnya gue nih" protes Saka bangga diri
"NYENYENYE" ledek Fani sambil memaju-majukan bibirnya
"Jangan begitu, itu bikin lo nambah jelek. Hahaha" ledek Saka balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gabriella - [Hiatus]
Teen FictionIni asal dari mula sebuah hubungan pertemanan. Entah takdir atau cobaan persahabatan. Mereka harus terjerumus di dalam perasaan yg membuat mereka bingung untuk jujur satu sama lain. Selama gue masih mencintai lo. Sekuat itu gue bakal tahan perih lu...