Happy reading guys.
Jangan lupa vote dan coment ya.___________________________
"Tuan.. Tuan mau apa?" tanya Dasha dengan wajah pucat pasih memandang ke arah lelaki didepannya.
Damian naik ke tempat tidur. Lelaki itu naik ke atas tubuh Dasha. Damian tersenyum puas kala melihat tubuh mungil Dasha. Satu persatu pakaian gadis itu berhasil Damian lepaskan.
"Ku mohon tuan, ini salah. Tuan sedang mabuk." pekik Dasha kala Damian melepaskan branya.
Damian tidak menanggapi pekikan gadis itu. Ia menelan liurnya ketika Ia berhasil melepaskan Bra gadis itu.
Tonjolan dibawah sana mengeras, 'adik kecilnya' meronta ingin segera dipuaskan.
Damian meraba dan mengelus wajah pucat gadis itu.
"Tuan, lepaskan." ronta gadis itu tatkala Damian meremas buah dadanya.
Damian bak orang kesetanan, Ia mulai meremas pelan payudara Dasha hingga sang empunya memekik kesakitan.
"Akhh tuan. Ini sakit. Kumohon lepaskan aku." pinta Dasha sambil meronta dari dekapan Damian.
Damian tak memperdulikan permintaan Dasha. Ia mendekatkan kepalanya ke ke payudara Dasha. Damian menyesap, memilih, dan meremas payudara sintal itu.
"Ahhk tuan. Sakit, kumohon lepaskan aku." Raung Dasha, air matanya tak terbendung lagi. Ia meronta-ronta ingin dilepaskan tetapi dekapan lelaki itu sangat kuat.
Bak seorang bayi, Damian terus menyesap payudara gadis itu. Libidonya naik dan ingin segera dipuaskan.
Tangan Damian turun, Ia mengelus perut datar gadis itu. Kejantanannya mengeras tatkala melihat paha mulus Dasha.
"Hiksss tuan. Lepaskan aku." Dasha menangis sejadi-jadinya. Itu tidak ingin 'perawan'nya diambil oleh lelaki bejat seperti Damian.
"Berhenti menangis dan nikmatilah. Kau pasti akan mendesah setelah ini." hanya jawaban itu yang dikeluarkan oleh mulut Damian.
Damian mengelus paha Dasha, semakin naik kearah 'kemaluan' gadis itu.
"Akhhh.." Pekik gadis itu saat Damian sengaja mencubit dan menggesek bibir kemaluan Dasha.
Dasha hanya pasrah. Ia tidak akan mampu melawan lelaki di depannya ini. Kekuatannya lebih besar daripada gadis lemah sepertinya.
Dasha menangis sejadi-jadinya saat Damian mulai memutar, menggesek, dan mencubit klitorisnya.
"Vaginamu sangat indah. Hingga membuat kejantananku tegang." ucap Damian dengan tidak tahu malunya.
Damian mulai melepaskan satu persatu pakaian yang melekat di dalam tubuhnya. Dan benar saja, 'kejantanannya' berdiri tegang bak tiang menjulang tinggi.
Dasha yang melihat itu segera memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia malu dan merasa ketakutan.
"Tuhan,, kesucianku akan tiada sebentar lagi oleh lelaki bejat seperti tuan Damian." air mata Dasha keluar membanjiri wajahnya. Ia hanya berdoa agar Tuhan melindungi dirinya.
"Ahhh tuan."
Damian yang mendengar suara merdu yang keluar dari bibir gadis itu membuat nafsunya tak tahan lagi.
Damian memasukkan jari telunjuknya ke 'vagina' Dasha.
Dasha yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu terlonjak kaget dan memekik kesakitan karena baru pertama kali merasakan hal seperti itu.
Tak puas dengan satu jarinya, Damian kembali memasukkan dua jarinya ke liang vagina Dasha. Ia menggerakkan jarinya keluar masuk dengan cepat hingga suara desahan Dasha terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damian
Romantizm18++ Sifat dingin dan kejamnya seorang Damian Jaiden Alexcandra berawal dari sebuah kisah tragis, dimana sang tunangan ditembak mati tepat didepan matanya. Tak mampu bergerak, merasa badannya terkunci, Damian hanya melihat apa yang terjadi di depan...