Prolog

30 1 1
                                    


Hidupku sebagai mahasiswa itu sungguh membosankan. Kata orang. Tapi menurutku sendiri, hidupku ini menyenangkan. Santai, slow, dan tentu saja damai. Tidak ada masalah yang berarti karena jika yang kalian sebut tugas adalah masalah, bagiku tidak. Tugas ada untuk dikerjakan, selesai dikumpulkan.

Intinya tugas itu dikerjakan, kumpulkan, lupakan. Selesai.

Seperti hari ini. Seperti hari biasanya. Di jam 1 siang aku sudah keluar dari ruang kuliahku. Melewati koridor yang penuh mahasiswa lalu lalang dengan berbagai macam kriteria; ada yang sibuk, ada yang terburu-buru, ada yang santai seperti aku, dan juga ada yang tiduran dengan bodohnya ditembok bak orang gelandangan. Aku tetap berjalan santai bak di pantai.

Sampai tak terasa aku ternyata sudah berjalan jauh. Aku saat ini sudah berada di Coffee Shop dekat kampusku. Coffee Shop langgananku. Karena apa ku sebut langgananku, karena hampir setiap hari aku kemari setelah jadwal perkuliahanku selesai.

Rasanya suatu kewajiban bagiku untuk menyesap kafein setelah melakukan kegiatan kuliah yang sungguh membosankan.

Memasuki Coffee shop, bunyi lonceng di atas pintu terdengar. Aku segera berjalan ke arah kasir dan memesan minumanku. Tapi karena seringnya aku kemari, sang kasir sampai hafal dengan pesananku.

"Jeon Jiyeon, Latte dengan whipped cream extra." Aku tertawa saat si Kasir kenalanku ini menyebutkan namaku sekaligus pesananku. Melihat aku tertawa dia mendengus.

"Kau ini tidak berubah Ji-ah, apa kau tidak bosan setiap hari minum Latte."

Aku menggeleng mantap, dan tersenyum menyengir. "Sama sekali tidak eonni, menurutku jika sehari tidak meminum latte mungkin aku bisa sekarat."

Si Kasir kenalanku ini mendecak, "Dasar maniak latte!"

Kemudian aku menyodorkan kartu debitku untuk membayar pesananku. Setelah selesai, kasir tersebut segera mengembalikkan kartuku.

Tak lama, Latte pesananku pun sudah siap. Jihyun eonni, kasir kenalanku ini menyodorkan pesananku yang sudah dibuatkan oleh barista tertampan Coffee Shop ini.

Aku tersenyum lebar menyambut latte menggodaku. Ugh, sungguh memyenangkan hanya dengan mencium aromanya.

Sebelum aku beranjak ke meja, aku melambaikan tanganku ke arah Jihyun eonni.

"Aku duduk dulu eonni, Fighting!"

Jihyun eonni pun mengangguk mantap, setelahnya kembali melayani pembeli lain.

*****

Tempat duduk di pojok Coffee shop ini adalah favorite ku. Selain karena lebih aesthetic dikarenakan banyak hiasannya.

Tempat ini tidak terlalu menarik perhatian. Dibanding dibagian tengah Coffee Shop ini.

Menyesap perlahan whipped cream yang menggunung, aku tersenyum lebar. Hidupku sungguh sempurna. Santai dan slow.

Kuliah-pulang-mengerjakan tugas-kuliah lagi-pulang lagi.

Begitu terus.

Kata orang aku ini mahasiswa kupu-kupu. Tapi aku mana peduli. Hanya orang bodoh yang mau mempersulit hidupnya. Lagi pula sudah cukup saat aku ke Busan harus di recoki oleh orang tuaku untuk akur dengan sepupuku yang menyebalkan itu. Selama di Seoul aku ingin semuanya tenang dan damai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Crush. [Na Jaemin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang