29. Rasa

447 45 4
                                    

Selamat membaca...yaw

Instagram @busamvung_id

Mean sama sekali tidak menyukai dunia bisnis yang merantai kebebasannya lihatlah, saat waktu menunjukkan untuk istrahat dirinya masih berkutat dengan kertas yang berukuran entah berapa yang jelas membuatnya muak, bosan dan kelelahan. Otaknya terkuras habis harus berdebat dengan client.

Dan tidak melihat seseorang yang seharus berada disekitarnya.

"dimana Plan?' Mean bertanya pada sekretarisnya yang mengatakan keluar untuk makan. Mean merasa lega anak itu tidak menahan lapar seperti sifat bodohnya dan Mean kembali mengikuti untuk memeriksa berkasnya.

Selang beberapa lama Plan belum juga kembali Mean menyuruh sekretarisnya untuk menghubungi agar segera pergi istrahat. Mean tidak tahu apa yang terjadi setelah mendapati dirinya sudah berada dikamar tempat yang sudah ia kenali hanya secara samar bagaimana sampai dikamar.

Kemudian Mean mendengar orang hendak masuk Mean yakin itu adalah Plan karena tidak ada yang berani masuk area ini dan membuat ide tertidur. Selimutnya terasa hangat saat menutupi tubuhnya dan suara langkah kaki menjauh Mean menyingkap selimutnya melihat Plan keberanda menikmati. Mean menyunggingkan senyumnya kemudian mendekat.

Mean melemparkan selimut pada Plan, anak yang imut dengan ekspresi terkejut dan meninggalkan sedangkan Plan merasa tidak bisa melihat apa-apa dan menarik selimut tebal diatas kepala melihat orang yang sudah meninggalkan kesusahan mengangkat selimut membawa kembali.

"kau bangun?" pertanyaan bodoh ya Plan merasa bodoh sendiri. Pergi kelemari mengambil baju disana meletakkannya pada Mean

Mean tidak mengambil sibuk dengan ponselnya sedangkan Plan tidak peduli pergi untuk istrahat sudah waktunya untuk bersantai berhubung weekend jadi Plan ingin menghabiskan waktunya di GG setelah membantu P Un harus membayar satu kamar nyaman untuknya

"pergi?"

"istrahat kamar sebelah, butuh sesuatu hubungin P Un" Plan menutup pintunya dan merasa lega secara tiba-tiba hawa dingin sejuk membuat keringat dingin tidak ingin memikirkan apa. Waktunya istrahat.

Selang beberapa lama. Plan bangun dengan perut kosong tidak ada makanan diatas meja, biasa P Un akan menyelinap untuk meletakkan makan siang untuknya segera bergegas melepaskan cacing dalam perutnya tapi suara bell menarik dan terkejut Mean disana dengan pelayan masuk begitu, meletakkan makan siang. Setelah mencuci wajah dan melihat makanan yang membuat cacingnya girang.

Kruuk!

Suara itu bukan dari perutnya melainkan orang didepannya tidak merasa malu langsung menikmati makan bersama.

"biasanya P Un yang mengantarnya" ucap Plan kemudian

"weekend lebih banyak pengunjung" Mean menanggapi tapi tidak melihat wajah Plan yang penasaran bagaimana laki-laki didepannya dengan wajah kelaparan. Plan tersenyum kecil perlahan hubungan mereka menjadi baik. Plan merasa tidak merasa takut lagi jika harus berduaan dengan Mean karena Mean juga lebih terlihat dewasa dalam bersikap.

Pengalaman yang banyak memberi orang belajar untuk dewasa

"oh..berbicara tentang pengunjung. Kau menyewa kamar sendiri?"

"aku memiliki kesibukan untuk hal konyol"

Plan mencibir

"rapat kemarin tidak berjalan baik? Kau terlihat lelah" Mean berhenti sejenak menatap Plan saat menyadari hal itu Plan langsung mengelak "tidak! kau jangan salah paham, aku tdak memperhatikanmu maksudku adalah kau terlihat lelah dan ketempat yang nyaman ya itu maksudku" lagi Plan merasa bodoh

Pipi Plan merah ia harus segera pergi "aku..aku akan membatu P Un" berlalu pergi dan Mean yang tersenyum. Hatinya lega Plan tidak membatasi diri dan lebih banyak mengekspresikan dirinya juga bertingkah sangat imut hal yang tidak pernah Mean lihat. Orang yang tegar dan orang yang manja pada P Terth, mengingat itu Mean menjadi tidak bernafsu untuk makan.

P Un melihat Plan pensh selidik dengan pipi yang merona dan menatap was-was dan mengejutkan Plan "bba..kau melihat siapa?" P Un bertanya dan ikut melihat

Dengan cepat Plan menggeleng "tidak!" Plan menghalangi P Un berjaga-jaga jika Mean mengikutinya keluar tapi untunglah tidak ada tanda-tanda Mean akan muncul kali ini dirinya selamat dari godaan P Un

"kau terlihat aneh" dan mecolek pipi Plan langsung mendapat tepisan

"tidak ada yang aneh!" Plan cepat menanggapi dan menarik P Un

"kau berhutang banyak padaku"

"aku tidak mengambil uang darimu!"

"maksudku adalah tentang para pria tampan itu" P Un lebih pintar dari yang perkiraan. Tingkat keingintahuannya meningkat drastis

Mendengar itu Plan membeku 'para pria tampan?' 'gank pria tampan?' belum. Plan belum melupakan semuanya dengan penuh dari sekian banyak kenangan kenapa kenangan itu yang terus menghantuinya disaat ia sudah berjanji untuk membuka lembaran baru dan melupakan masalalu.

"Plan..Plan? Kau melamun?"

"ah..tidak! kau bertanya tentang apa?"

"aku bertanya kenapa kau banyak mengoleksi pria tampan dan kaya. Mean dan P Terth" Plan sedikit lega mendengar nama itu

"kita tidak membicarakannya" ucap Plan untuk tidak membicarakan apapun

"kau harus menceritakannya" putus P Un tidak mau untuk Plan mengelak

"P Terth sudah menikah jadi tidak ada cerita untuk itu dan...dia..kau bisa langsung bertanya padanya" ucap Plan kemudian menunjuk Mean yang baru muncul dan bergabung bersama mereka awalnya Mean tampak acuk tapi P Un menggodanya dengan baik membuat Plan tersenyum melihat Mean tidak nyaman.

"baiklah baiklah..kau harus mengingatnya aku tidak ingin memperkenalkan orang yang sama terus menerus" Plan sudah pernah menceritakan Mean pada P Un tapi P Unnya saja yang ingin tebar pesona

"kau bisa memanggilnya Mean...pria jahat, pemarah, egois dan bosku" Plan mengatakan tanpa bebas membaut P Un menamparnya

"kau menghina seseorang didepan wajahnya?"

"aku mengatakan yang sebenarnya"

Mean melihat mereka yang berdebat sangat lucu apa lagi Plan yang tidak mau kalah.

"kenalkan Mean Phiravich kau harus mengingatnya" Mean mengulurkan tangannya dengan seksi dan P Un dengan gemetar menyambutanya.

"apa?! Phi..Phi..Phiravich!! yang itu?!" P Un terkejut dan beralih menatap Plan "kau tidak mengatakannya sebelumnya!"

"kau akan berreaksi seperti ini" ucap Plan, lagi mereka berdebat tentang siapa yang lebih jahat Mean sipenonton merasa terhibur. Plan lebih santai saat bersama P Un. Kemudian Mean memikirkan untuk menginvestasikan sahamnya ketempat ini. Tempat yang sangat disenangi Plan. Sering ia kunjungi. Hanya itu.


Yes! Ketawa aja teros terosss...udah mulai ya..ehhemm bagi yang paham. Wkwkwk 

MEANPLAN II KENALI AKU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang