Secercah harapan

41 7 0
                                    

“ Tetep! Eh? ” junseo mematung, membuka matanya lebar-lebar dan menatap doyum kaget

.
.

“ O-yum?! ” junseo segera menuruni anak tangga dengan terburu-buru, tak peduli dengan keadaannya yang masih berantakan

Sampai di depan doyum, junseo segera memencet-mencet hidung doyum, lalu memutar-mutar tubuh doyum, memastikan kalau itu benar-benar oyumnya

“ Oyummm!!! ” pekik junseo lalu memeluk doyum erat

Doyum balas memeluk junseo lalu tertawa bahagia. Entah kenapa kantuknya tiba-tiba sirna dan rasa sakit pun takut kehilangan junseonya menghilang begitu saja

Junseo melepas pelukannya lalu mempoutkan bibirnya

“ Oyum kok nggak bilang sama unco kalo mau dijodohin?! Oyum juga nggak bilang tuh kalo yang dijodohin sama unco itu oyum! ” doyum mengelus kepala junseo lembut, tersenyum akan pertanyaan-pertanyaan junseo itu

“ Pertama, oyum emang nggak mau ngasih tau unco tentang doyum yang mau dijodohin karna gamau unco sedih, lagian unco juga nggak bilang ke oyum kalo mau dijodohin, kok. Kedua, oyum juga baru tau kalo mau dijodohin sama orang yang bikin oyum bucin bangat pagi ini, barusan. ” doyum mencubit pipi junseo, membuat wajah namja itu memerah

Dan apa kalian tau bagaimana dengan dua pasang suami istri itu? Yup. Mereka cengo gais. Sumpah kaget banget mereka tuh,

“ Kalian udah saling kenal? ” lisa bertanya, memecah kecengoan para ortu

Doyum yang baru ingat kalau mereka tidak hanya berdua di ruang tamu, menoleh lantas nyengir

“ Iya, ma. Ini temen doyum yang sering doyum ceritain itu loh, ma. Si unco. Kadang juga doyum manggil dia seo, kadang juga jujun, hmm... ” doyum pura-pura mikir membuat orang-orang yang ada disana gemas pengen mukul

.
.
.
.
.

Hening.

Junseo memainkan pasir di bawah kakinya. Ia gugup. Tau bahwa doyum adalah namja yang dijodohkan dengannya membuat junseo merasa bahagia sekaligus bingung mau melakukan apa sekarang

“ Seo, ” astaga suara doyum terdengar sangat lembut di telinga junseo membuat wajahnya tambah memerah

“ Kenapa? Kok wajah kamu merah? ” doyum menatap junseo yang duduk di sebelahnya dengan heran membuat junseo speechless dan makin gugup

“ E-enggak, mukanya siapa yang merah? Am-emm... ” junseo tambah gugup

“ Hahahaha... Ya ampunnn nggemesin banget si calon tunangannya oyummm.... Ihhh gemesssss... Sini oyum ciummm, ” doyum menguyel-uyel pipi merah junseo

Junseo mengerucutkan bibirnya, berpura-pura merajuk dan sedikit menjauhkan dirinya dari doyum, kalau terlalu dekat bisa sangat berbahaya dan mengancam keselamatan junseo!

Iya. Bikin junseo tiba-tiba demam dan terkena serangan jantung saking gugupnya dia

“ Oyum, ihh... Sakit tau pipi unco, ” unco semakin mengerucutkan bibirnya membuat oyum berkali-kali menyebut agar tidak khilaf

“ Unco minta banget oyum cium ya, kok bibirnya monyong-monyong gitu, ” oyum menjentikkan jarinya di bibir unco membuat si pemilik mendelik

“ Kalo iya emang kenapa? Emang oyum berani nyium unco? ” tantang unco, menaik turunkan alisnya

“ Kenapa nggak berani? Oyum berani kok, ” oyum menampilkan smirknya

“ Y-ya kan ini ada di rumah~ ”

Magic Of Love {Seoyum} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang