SG-19

96 4 0
                                    

.
.
.

Setelah berkutat untuk beberapa saat di jalanan kota london yang ramai ini, Nadine telah sampai di apartement nya yang tentunya diantar oleh Sam.

Sam membuka kan pintu mobil mewahnya untuk Nadine, wanita cantik itu keluar dengan ke anggunan nya yang masih setia memakai kemeja putih milik Sam "akan ku antar sampai ke kamar mu"

Nadine menggeleng dengan cepat "tidak perlu Sam. sebaiknya kau pulang saja ini sudah terlalu larut"

"Good night.. hati hati dijalan" entah apa yang merasuki Nadine sehingga wanita itu berani mencium pipi Sam walaupun sekilas.

Sam membeku, ia tak menyangka akan mendapatkan ciuman dari Nadine "baiklah, aku pulang.. jaga dirimu baik baik" Sam mengusap pucuk rambut Nadine, lalu wanita berusia 22 tahun itu masuk ke dalam gedung apartement nya.

saat hendak memutar balik mobil mewah nya, mata Sam tiba tiba tertuju pada jendela yang kemungkinan berada di lantai 5 itu, jendela tersebut menampakkan seorang wanita dan juga pria yang sedang berpelukan. dan Sam yakini wanita itu adalah Nadine, dengan keadaan jendela yang masih terbuka dan pencahayaan yang terang mampu membuat Sam yakin jika dia tak salah lihat.

Sam tersenyum masam, ia pantas mendapatkan itu semua. anggap saja ini adalah balasan karna Sam pernah mengkhianati Nadine dengan cara pernah dekat dengan wanita ular Monica!

ya, Sam berbohong dengan pernah mengatakan jika ia hanya main main saja dengan monica, ada setitik perasaan untuk wanita itu dan untung saja ada Max yang mengatakan sejujur nya tentang kelicikan monica. "aku memang pantas mendapatkan semua ini.. tapi, bukan berarti aku akan mundur! anggap saja ini adalah awal perjuangan mu Sam!" Sam menguatkan diri nya sendiri, lalu benar benar pergi dari perkarangan gedung apartement mewah tersebut.

-

Disisi lain, Nadine sangat bahagia ketika mengetahui ketiga sahabat nya ini sudah pulang ke london "aku sangat merindukan kalian.." setelah tadi memeluk Shawn, kini Nadine merengkuh tubuh ketiga sahabat nya ini

"kami juga merindukan mu.." ucap Shawn, Anna dan juga daniel secara bersamaan

mereka semua melepaskan pelukan hangat mereka lalu duduk di sofa ruang tamu, Nadine yang duduk didekat Shawn, Daniel yang duduk di sofa kecil itu sendiri lalu Anna yang tengah pergi ke dapur untuk menyiapkan cemilan makan malam mereka.

Setelah membawa makanan yang ia beli tadi sore, Anna duduk di seberang Daniel. "Kapan kalian sampai di london?" tanya Nadine yang mulai membuka pembicaraan mereka.

"Sore tadi" jawab Anna yang masih memfokuskan matanya pada tayangan televisi di depan sana dengan mulut yang terus memakan cemilan sehat nya.

"kenapa kalian tidak memberitahu ku hm? jika kalian memberitahu ku akan pulang dengan cepat" Nadine terlihat cemberut dengan keadaan bergelayutan manja pada Shawn. Shawn tersenyum manis lalu mengusap pucuk kepala Nadine "aku sungguh malas mengatakan ini, tapi kami bertiga memang tidak ingat untuk memberitahu mu.. yah, anggap saja ini suprise.."

"ya, suprise.." sahut Daniel dengan semangat sembari meacungkan keripik kentang kesukaan nya, sekarang daniel sudah berpindah tempat tepat disebelah Anna. keduanya sama sama sibuk dengan film horor edisi terbaru yang diperankan langsung oleh Anna.

Selain bekerja sebagai model Anna juga seorang aktris di inggris ini "coba lihat, sehabis adegan ini ada seorang wanita cantik yang akan muncul" Nadine memutar bola matanya malas, tentu saja wanita cantik itu adalah diri Anna sendiri.

Daniel menjitak kepala Anna "heii bodoh, jangan spoiler nanti cerita nya jadi tidak seru" Anna meringis "aww.. iya iya nikmati saja film nya"

Shawn dan Nadine tertawa bersama melihat kedua sahabat nya ini yang tak pernah akur. tiba tiba Nadine teringat sesuatu "Apa kita melupakan seseorang?" ketiga sahabat nya itu menatap nya seolah bertanya "Siapa?"

"kalian itu memang sahabat terjahat yang pernah ku kenal. masa kalian lupa dengan sahabat kita satu lagi?"

Anna dan shawn terlihat bepikir sedangkan Daniel menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, beberapa detik kemudian Shawn yang terlebih dulu mengingat jika mereka benar benar melupakan salah satu sahabat nya "oh aku ingat.. yang kau maksud Adam kan?" ucapnya, Nadine mengangguk cepat, Anna dan daniel mendengus "ku pikir kita benar benar melupakan sahabat kita, ternyata yang kau maksud si Adam itu.." Anna tidak tertarik untuk membahas Adam, karna dulu mereka mempunyai skandal yang rumit dan Daniel pun juga malas membahas pria yang sudah lupa dengan mereka berempat.

wajar saja jika Adam jarang berkumpul dengan mereka karna Adam adalah salah satu penerus perusahaan minyak terbesar milik ayahnya yang terletak di timur tengah sana. apalagi jika sekarang Adam juga sangat panatik dalam hal keagamaan dan dia pun juga tinggal di maroko sekarang, jadi sangat minim waktu untuk nya ikut berkumpul dengan keempat sahabatnya itu

"kenapa kalian terlihat tidak suka jika aku membahas Adam? apa kalian kesal dengan nya hm?" Anna dan daniel mengganguk sedetik kemudian Shawn pun juga ikut mengangguk. Nadine menghela nafas kasar nya  "aku juga kesal dengan nya, apalagi beberapa tahun ini ia seperti menghindari kita.. tapi apa pantas kita juga menghindari nya?"

"aku tau maksud mu nad, sejak kejadian itu kita semakin menjauh. aku rindu kita bisa berkumpul lagi" sahut Anna, ada sepercik kekecewaan dari dirinya sendiri.

Daniel pun menunduk menyesali perbuatan nya dulu "sudahlah, aku tidak terlalu mempersalahkan masalah kalian dulu.. tapi aku mempersalahkan jika kalian tidak mau liburan bersama ku"

"liburan?" tanya Shawn memastikan, ia rasa liburan bisa membuat mereka melupakan masalah dulu yang pernah terjadi, Nadine mengangguk semangat "ide yang bagus nad.. liburan kemana kita?" mereka semua terlihat berpikir sejenak

"Maldives?" ucap Anna

"jepang?" ucap Shawn

"korea saja bagaimana?" Daniel yang mengusulkan itupun dapat Tiga jitakan sekaligus dari ketiga sahabat nya, pasalnya mereka sudah bosan dengan negara itu

"Emm, kalau Bali lagi bagaimana? kita sudah lama bukan tidak pernah kesana" usalan terakhir Nadine yang langsung dapat anggukan dari Shawn dan daniel,

terakhir mereka ke bali saat ingin ujian sekolah 5 tahun lalu "aku setuju! kita semua setuju" kata Anna semangat, lalu wanita berdarah korea ini mematikan televisi dengan tiba tiba lalu membereskan bungkus makanan yang berserakan di lantai "baiklah sekarang kalian tidur!" perintah Anna, lalu mereka bertiga pun terpaksa masuk kedalam kamar masing masing, karna hari pun sudah semakin larut

Strong Girl [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang