SG-21

88 3 0
                                    

.
.
.

[Nadine POV]

"Bagaimana?" mata ku berbinar menunggu respon dari Sam yang sedang menghirup kuah sup buatan ku

"enak!!" kata nya, aku tersenyum bangga, aku memang begitu handal dalam hal memasak

"ini, habiskan semuanya.." aku menyodorkan wadah sup yang ku bawa tadi pada Sam. dengan senang hati Sam menerima lalu memakan habis Sup itu.

Drtt drttt..

kurasa ponsel ku berbunyi yang berada di dalam tas mewah yang ku bawa sekarang. setelah ku lihat panggilan itu ternyata dari marko, aku mengangkat panggilan tersebut dengan berjalan menghadap jendela putih besar yang menampakan indah nya jalanan kota london ini

-

"Apa? jadi ibuku tinggal di tempat terpencil di salah satu kota di kalimantan?" Aku memekik begitu keras sehingga Sam melirik ku. aku tertawa kecil karna tatapan penasaram Sam lalu kembali serius dengan pembicaraan ku dengan marko

"bagaimana keadaan mama? apa kebutuhan nya disana sudah cukup atau sebaliknya?"

"Mrs smith mempunyai kehidupan yang sangat sederhana disini.. ia hanya bergantung hidup dengan membuka warung kecil didepan rumahnya"

"benarkah?" aku membekap mulut ku tak percaya, bagaimana bisa ibu ku hidup dengan keterbatasan ekonomi sedangkan diriku selalu hidup dengan bergelimangan harta "Marko, belikan satu mobil dan carikan rumah yang layak untuk ibuku di daerah sana. nanti akan ku kirimkan sejumlah uang" tanpa berpikir panjang aku harus mencukupi semua kebutuhan ibuku dan nanti aku akan mengirimi nya beberapa juta dollar untuk hidup ibu disana

"Siap, nona!"

Aku menutup sambungan telpon itu, setelah sekian lama tak ada kabar kenapa ibuku harus merasakan pahit nya hidup sulit? aku tak bisa menyalahkan siapa siapa dalam masalah ini. tak terasa air mata ku jatuh, aku menangis meratapi nasib ibuku disana. aku merasa jika Sam menghampiri ku dan merengkuh tubuh kecil ku ini "Tenangkan dirimu, lalu ceritakan apa masalah mu.." ucap nya dengan tenang yang secara tak langsung juga membuat ku sedikit tenang

Sam mendudukan ku di sofa yang berada diruangan nya ini, aku tetap memeluk nya mencari ketenangan di dada bidang nya ini, setelah benar benar merasa tenang aku menceritakan masalah ku pada Sam, pria ini adalah pendengar yang baik "oh jadi begitu? kurasa keputusan mu untuk menemui ibumu adalah keputusan yang tepat" ucap nya setelah aku selesai menceritakan semuanya

aku tersenyum sebagai jawaban "Nadine.." Sam menggenggam lembut kedua lengan ku, aku membalas nya dengan menatap nya intens "Kau adalah wanita kuat.."

-

Setelah pamit pulang pada Sam, Anna menelpon ku untuk segera ke restauran dekat apartemen kami. sebelum kesana aku menyempatkan diri untuk singgah ke ATM terdekat, sesuai janji ku tadi pada marko aku mengirimkan jutaan dollar untuk ibuku, menurut ku uang sebanyak itu tidak akan mampu menghilangkan rasa bersalah ku.

sekarang aku sudah sampai di restauran tempat janjian ku bersama Anna, aku turun dari mobil ku, kedua bodyguard yang sejak tadi mengiringi ku pun ikut keluar "lebih baik kalian pulang saja.. sekarang aku sudah aman" aku memberikan kunci mobil ku pada mereka agar mereka tidak bersusah payah mencari taksi untuk pulang, lagipula aku bisa pulang dengan Anna nanti

setelah kepergian dua body guard ku, aku masuk ke dalam restauran dengan masih setia fokus mengetik sesuatu di ponsel ku, aku berusaha menghubungi Jason, namun pria itu tak kunjung mengangkat nya, lalu ku putuskan lah untuk mengirim nya pesan

'jason, aku sudah tau keberadaan mama, dan ku harap kau bisa meluangkan waktu untuk menjenguk nya.. besok aku akan terbang ke indonesia lebih dulu karna jarak singapure yang cukup dekat dengan indonesia kau bisa terbang lusa jika kau mau.. ku harap kau juga merindukan mama seperti aku merindukan wanita itu:)'

Setelah mengirim pesan itu aku naik ke lantai atas untuk mencari keberadaan Anna, dan benar saja wanita sudah bersama tiga pria yang kuyakini adalah Shawn, Daniel dan Adam

What Adam?

aku meng nganga takjub, "bagaimana bisa Adam ada disini?" tanya ku pada mereka semua, dan akupun duduk disebelah Shawn dan Anna

mereka semua tersenyum, membuat ku semakin bingung "kenapa kalian?"

Daniel berdeham, "Well, menurut ku tuhan itu memang adil, disaat kita semua berkumpul di sini dan secara tidak langsung Adam juga ada disini untuk kita"

sungguh! aku tidak paham dengan perkataan Daniel, dahiku berkerut bertanda bahwa aku memang belum paham. melihat ku kebingungan Shawn menjelaskan semuanya.

dan ya! secara kebetulan Adam sedang menjalankan bisnis nya disini, awal nya Shawn hanya mencoba menghubungi Adam untuk mengajak berlibur lusa nanti ke bali dan Adam pun menyanggupi karna ia juga tidak banyak pekerjaan bulan ini. dan hal yang tak terduga lainnya adalah Daniel sudah sepakat bekerja dengan Adam di sini, maka dari itu Daniel mengatakan jika tuhan itu adil, dan ternyata dia sudah mulai bekerja sekarang

aku mengangguk anggukan kepala ku, karna aku sudah mulai mengerti "oh jadi begitu? So, kita jadi kan lusa nanti ke bali?"

mereka semua mengangguk "tentu saja!!" seru mereka dengan riang

Strong Girl [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang