21.Buku

293 27 2
                                    

"DEWOK"teriakku mengejarnya

"Kalo bisa tangkap gue!!"teriak Dewa terus berlari

"Tau ah cape."ucapku menyerah

"Lu ga mau peluk gue?"teriak Dewa

Aku berdiri."kali ini ga mau,gue cape ngejar terus sekali kali lu lah yang kejar gue."

"Ya pasti cepet ketangkep lah kan lari gue cepet."

"Ga boleh sombong nanti kalo ga kecapai malu sendiri."

"Oh jadi nantangin nih?"

"Ga ah cape gue."

"Yaudah lu tunggu disitu."

Kini Dewa berlari kearahku.aku tersenyum simpul dan ikut berlari kearahnya.

Kami berdua pun berpelukkan.

"Gue kangen sama lu bar."ucap Dewa masih memelukku dengan erat

"Gue juga."

"2 bulan serasa 2 tahun buat gue tau ga."

Aku tersenyum lalu mencubit kedua pipi Dewa."lebay."

"Seriusan."ucap Dewa menatap kedua bola mataku.

bola matanya persis seperti milik Rendy membuat ku kembali ingat kepada Rendy.

Keduanya memang tidak sama justru sangat berbeda,tapi bola mata dan sikapnya persis seperti Rendy.

Aku kembali memeluk Dewa.

"Lu kenapa bar?"

"Gue pengen cerita banyak sama lu wa."

"Telinga gue selalu terbuka buat denger cerita lu bar!"ucap Dewa merangkulku

"Sok cerita."ucap Dewa tidak sabar.

"Tapi lu dulu deh yang cerita selama ga ada gue di Subang."

"Lu dulu dong,kan lu duluan yang bilang."

"Tapi sekarang gue bilang lu duluan yang cerita."

Dewa melirikku sinis."ya begitu ga ada spesial nya,gue kesepian dan ga ada yang marah marahin cewe cewe yang selalu deketin gue."

Aku tertawa geli."ya gitu resiko jadi orang famous."

"Udahlah sekarang lu cerita keadaan sekolah lu di Jakarta yang katanya besar itu."

"Kalo gue ceritain bisa 3 hari 3 malam dong."

"Sepanjang itu kah?"ucap Dewa tertawa

"Intinya ga jauh beda lah sama disini,bedanya disana gue belajar apa arti suatu hubungan yang sebenarnya."

"Hubungan apa?lu pacaran?"

"Hah yyyakali eeenggaklah,emangnya hubungan itu tentang
pacaran doang." jawabku tersenyum miring.

"Disana ga ada cowo yang deketin lu kan?"tanya Dewa penuh selidik

"Eeengggak ada,yakali ada cowo yang mau deketin cewe galak kayak gue kecuali lu."ucapku mencoba mengalihkan suasana,ku rasa Dewa tidak perlu mengetahui hubungan pura pura ku dengan Rendy,bisa bahaya.

"Hmm bener gue juga bingung sama diri gue sendiri kalo gue bisa deket dan suka ya sama cewe kayak lu."

Aku terdiam."jangan bikin gue minder."

"Ya gue serius,sebenernya gue udah lama rencanain buat nyatain perasaan ini,gue ga mau hubungan kita hanya sebatas sahabat.lagi pula kita juga udah dewasa kan.lu paham kan maksud gue bar?lu mau kan jadi pacar gue?"bisik Dewa memegang jemariku

2 bulan bersamamu (Rendy Juliansyah)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang