Jin ling rasa nya ingin menjatuhkan rahang nya mendengar penuturan dari sang paman, ia mengorek telinga nya berharap apa yg di dengar nya itu salah.
"Paman apa kau sedang kerasukan roh jahat, bagaimana bisa kau menyuruh ku menikah dengan lan sizhui, aku menolak aku menolak nya!!" triak jin ling sementara Jiang cheng mengabaikan nya dan lebih memilih meminum teh nya dengan tenang.
Benar benar bukan Jiang cheng sekali.
Ingin rasa nya ia berteriak keras bahwa dia menolak pernikahan yang dengan alasan memperkuat sekte dengan ikatan pernikahan. Alasan konyol macam apa itu, dan lagi kenapa harus dengan lan sizhui kenapa?!.
.
Xingwang menatap kearah altar pernikahan yang terdapat tiga pasangan pengantin yang tengah melakukan 3 sujud pernikahan.
"A-niang"
"Hm?"
"Rasa nya sangat bahagia berada disini"
"Eh?"
Wei wuxian menoleh dan menatap putra nya yang kini tersenyum namun mata nya tidak memancarkan kebahagiaan.
"Apa maksud mu nak?"
"Aku bahagia bisa bertemu dengan a-niang dan a-die dari masa lalu, aku juga senang melihat adik sepupu ku dapat bertemu dengan orang tua mereka lagi, terutama haoxiao dia mengalami kehidupan paling tragis, a-niang". xingwang menatap mata sang ibu dengan penuh kasih.
"Di kehidupan yang akan datang nanti aku ingin tetap terlahir sebagai putra mu" lanjut nya dan wei wuxian pun tersenyum ia mengelus kepala putra nya dengan sayang.
"Tentu"
Sementara lan wangji hanya diam melihat interaksi anak dan istri nya.
.
.
.
Baoshi memeluk leher lan jingyi dengan erat, ia senang melihat kedua orang tua nya bersanding di altar pernikahan, sementara wajah lan jingyi tampak tak enak dipandang mata, ia tampak kusut dengan pandangan kosong.
'Justin Bieber, bawalah aku lari dari sini😭'
Nie huaisang menarik pinggang lan jingyi ia memeluk nya dengan posesif, impian nya untuk memiliki junior lan ini akhirnya tercapai, ia mengecup kepala remaja yang kini telah sah menjadi nyonya nie dengan penuh perasaan .
'Dewa😭😭, hilang sudah masa remaja ku'
.
.
"A-niang!"
"Kyaa! Menjauh dari ku, Lan sizhui jauhkan bocah itu dari ku, akkh!"
Mudan menerjang jin ling dengan pelukan sementara lan sizhui hanya tersenyum menahan malu, ia dengan pelan membantu ehem istrinya ehem untuk berdiri masih dengan mudan yang merangkul nya.
"Mudan jangan terlalu erat kasihan ibu mu ayo lepaskan" bujuk lan sizhui mudan menurut dan melepaskan bukan maut nya dan jin ling langsung bersembunyi di balik punggung lan sizhui.
"A-niang!"
"Aku bukan ibu mu!"
Sekali lagi lan sizhui tersenyum menahan malu.
.
Jiang cheng mengelus kepala haoxiao yang tampak masih tertidur dengan nyenyak, ia menatap luka yang ada di punggung putra nya dengan sedih.
"A-niang"
Jiang cheng terjut mendengar suara lirih haoxiao.
"Kau sudah bangun"
"Emm"
"Apa masih sakit?"
"Tidak terlalu, a-niang aku lapar"
Jiang cheng langsung berdiri ia menatap sang putra dan berucap.
"Tunggu disini"
.
Saat memasuki dapur Jiang cheng Terkejut mendapati lan xichen Tenga memasak sebuah sup dan bubur.
"Sedang apa kau?" tanya Jiang cheng
"Aku memasak untuk haoxiao adik wei bilang bubur beras akan mempercepat pemulihan luka" jawab lan xichen sambil menaruh bubur yang ia buat kedalam mangkuk, ia menoleh dan menatap Jiang cheng.
Dengan perlahan ia berjalan mendekat membuat Jiang cheng berjalan mundur dengan wajah mengkerut.
"Mau apa kau"
"Wanyin mari kita buat adik untuk haoxiao"
"kyaaaaaaa!!!!!"
Gubrak!!!
Kringg!!!
"Wanyin bocah pemalas ayo bangun!, kau ingin terlambat sekolah hah, bangun atau ku lempar kau!!"
Jiang cheng menatap sekitar, ia melihat pada diri nya sendiri yang kini terduduk di atas lantai, ia mengerjakan mata nya beberapa kali, seketika mata nya melotot.
"Jadi itu semua hanya mimpi?!!!!"
"Jangan berteriak dan cepat turun!!"
TBC/AND??
KOMEN YAA HEHEHEHEHEHE
KAMU SEDANG MEMBACA
未来 Wèilái (xicheng)-END
Historical FictionBook ke 1 bagi jiang cheng yang menyaksikan seluruh sekte serta kedua orang tua nya hancur karna pembantaian sekte wen. merengkuh sang kakak yang merenggang nyawa. dan menghunuskan pedang ke arah jantung sahabat yang sudah ia anggap saudara. membuat...