Bertemu dengan wonwoo semalam sukses membuat hati dan pikiran sohye jadi tidak karuan-bahkan dirinya enggan untuk bangun dari tempat tidur meskipun waktu sudah hampir menunjukkan jam makan siang.
Tak lama terdengar suara ketukan di pintu kamarnya, dan munculah wajah yang saat ini sedang tidak ingin sohye lihat.
Sungjin masuk ke dalam kamar sohye, dan meletakkan segelas susu putih dan juga sandwich buatannya "Tidak lapar? Cepat bangun dan habiskan makanannya sohye-ya.." Sungjin menggoyangkan lengan sohye.
Sohye bangun dan mengubah posisinya jadi duduk, kemudian menjaga jarak dari sungjin.
"Apa benar oppa kakak kandung ku eoh?!"
"Ya! Apa kau bilang? Aku tahu kau masih marah karena kejadian semalam, baiklah.. oppa minta maaf. Sudah jangan marah lagi dan habiskan makanannya.."
"Iya nanti aku habiskan! Sudah sana oppa keluar dari kamar ku!"
Sedetik kemudian, tiba-tiba saja sohye berubah pikiran "Oppa! Aku akan memaafkan oppa, asal oppa mau mengantar ku ke kantor wonwoo oppa setelah aku makan? Bagaimana mau tidak?"
Niat sungjin untuk keluar dari kamar sohye jadi terhenti.
"Kau bertemu dengannya kan semalam? Ku dengar dari jaewook kau bahkan menangis kencang di depan wonwoo? Apa kau tidak malu bertemu dengannya lagi eoh?"
"Salah siapa itu? Yang membuat aku menangis kan oppa?! Ya sudah kalau oppa tidak mau, aku minta tolong jaewook oppa saja.." Ketus sohye dan kemudian langsung mengambil ponselnya.
"Setengah jam lagi, aku tunggu di bawah" Kata sungjin sebelum pria itu benar-benar keluar dari kamar sohye.
Sohye tersenyum lega-meskipun ia dan sungjin sering bertengkar, tapi itu tidak pernah berlangsung lama.
***
Sohye melambaikan tangannya saat mobil sungjin perlahan menjauh. Dengan bantuan sungjin, saat ini ia sudah sampai di kantor wonwoo, dan saat masuk ke dalam gedung sohye menyadari banyak sekali hal yang berubah hanya dalam waktu tiga tahun.
Dari informasi yang sungjin berikan, saat ini wonwoo sudah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan real estate keluarganya, pria itu kini menggantikan posisi ayahnya yang sudah pensiun.
Sohye langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan wonwoo, setelah bertanya pada resepsionis.
Sohye pun menghampiri meja sekretaris wonwoo, ingin menanyakan keberadaan wonwoo- tapi tidak ada siapapun disana, mungkin sekretaris wonwoo sedang beristirahat, akhirnya sohye memutuskan untuk menunggu disana.
Hanya selang beberapa menit, tiba-tiba saja seorang pria mendatangi sohye "Apa dia ada di dalam?" Tanyanya memakai bahasa informal.
Sohye memandangi pria itu dari atas ke bawah-dari penampilannya sepertinya pria itu lebih muda darinya.
Tidak sopan!
"Maksud mu wonwoo oppa?" Sohye bertanya balik memastikan.
"Oppa? Ya! Bukankah tidak sopan memanggil atasan mu seperti itu? Lagi pula dia lebih cocok dipanggil ahjusshi daripada oppa?!" Kata pria itu sinis.
"Bagiku dia lebih cocok dipanggil oppa?! dan sepertinya kau salah paham, aku bukan sekretaris wonwoo oppa.. Asal kau tahu, aku juga sedang menunggunya disini.." Sohye menjelaskan pada pria itu dengan tegas.
"Kenapa tidak bilang dari tadi?! Membuang waktu ku saja?!" Protes pria itu.
"Kau kan tidak tanya?!" Balas sohye yang tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Open Your Heart" [WONWOO-SOHYE]
RomanceSohye jatuh cinta pada pria yang salah. Pria itu memiliki perbedaan umur yang jauh dengannya, bahkan sudah pernah menikah dengan orang lain, pria itu juga selalu bersikap dingin padanya. Cerita ini tentang sohye yang berusaha membuka pintu hati wonw...