Lovely sister(?)~ (S1) (S2) [End]

Chapter 14 - Renovasi

Happy reading~

~•~•~•~

Boboiboy menidurkan y/n di atas kasur empuk milik gadis itu.

Perlahan tangannya mengelus kepala y/n dengan lembut. Wajah gadis manis itu dielus. Boboiboy tersenyum sedih.

Y/n tertidur setelah menghabiskan banyak air mata di dalam pelukan Boboiboy.

Kemudian Boboiboy membawanya ke kamarnya lalu menidurkannya.

"Maafin kakak udah buat kamu nangis.. kakak gak ada maksud buat kamu mengingatnya kembali. Kakak juga gak tau apa yang kakak pikirkan tapi itu semua benar, kakak mencintaimu lebih dari adik kakak..."

Boboiboy menggenggam tangan y/n lalu diciumnya tangan halus y/n dengan lembut.

"I love you but I'm sorry.."

Malamnya, ES (Elemental Siblings) dan y/n menikmati makan malam dengan tenang tanpa ada suara dari mulut mereka.

Dari tadi y/n tidak ada berbicara sedikitpun. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa², dan itu membuat ketujuh siblings merasa sangat bersalah.

Setelah makan malam, y/n berjalan menuju ruang keluarga untuk menonton acara yang menarik supaya dia bisa melupakan kejadian tadi.

Tujuh kakaknya ikut duduk melihat apa yang ingin y/n tonton.

"Y/n..."

Kepala y/n menoleh ke kiri melihat sang kakak ketiga memanggil namanya. Tapi dia tidak menjawab.

"Kamu.. masih marah sama kami..?"

Y/n terdiam sebentar kemudian dia kembali fokus ke TV.

"Nggak"

Satu kata itu cukup untuk melegakan hati ES. Tapi mereka masih ragu.

"Beneran udah gak marah?"

"Iya"

"Maaf ya y/n.."

"Iya"

Ketujuh cogans itu tau kalau adiknya seorang yang pemaaf. Dan itu salah satu yang membuat mereka sayang pada y/n.

"Kak, y/n mau renovasi kamar"

Mereka bertujuh menatap bingung pada adik perempuannya. Renovasi kamar? Buat apa?? Apa kurang gede?? Atau kurang bagus???

"Buat apa y/n??" Tanya Hali mewakili yang lain.

"...Kakak liat aja nanti, y/n pake duit sendiri kok jadi gak usah khawatir."

"Tapi-"

"Boleh ya kak..." Y/n mengeluarkan jurus andalannya, yaitu memelas.

Boboiboy tidak bisa menolak jika y/n seperti itu.

"Yaudah kalo kamu mau, kakak gak bisa nolak kalo adik manis kakak memohon~"

Taufan mencubit pipi kanan y/n gemesh.

Y/n tersenyum, "makasih kak."

Mereka membalas senyuman y/n lalu mereka pun melanjutkan acara menontonnya.

Keesokan paginya~

(Udah anggap aja hari Minggu :v)

Gempa seperti biasa memasak sarapan, dan kali ini dibantu oleh y/n. Yah.. sebenarnya y/n selalu nolongin gempa buat ngurusin kerja rumah, kasian kak gempa gak ada yg bantuin. Kata y/n :v.

Mereka berdelapan mulai menyantap sarapan pagi yang enak itu.

Ditengah lahapnya mereka makan, tiba² ponsel y/n berbunyi. Y/n segera mengangkatnya.