💕17. Hold My Hand💕

5.4K 153 20
                                    

Prita Dominique ancang-ancang lari begitu melihat Chandra Pradipta sedang terpesona dengan lingerie pemberian Cinde. Sesampainya di kamar mandi, ia menutup dan mengunci pintu, sambil merutuk atas hadiah yang sungguh membuatnya terkejut.

Lingerie?? Ya Tuhan, bisa-bisanya Cinde memintaku membuka kotak itu bersama kakaknya!

Melihat mata Chandra yang tersenyum nakal, Prita yakin di otaknya sudah bertumpuk bayangan-bayangan fantasi liar lelaki itu untuk malam nanti, yang justru membuat Prita bergidik. Segera ditepisnya pikiran buruk dan cerita-cerita mengerikan tentang malam pertama dari sanak saudara atau teman-temannya.

Walau Prita terkesan sebagai cewek yang nakal karena sering berganti-ganti pacar, tetapi untuk urusan skinship Prita paling membatasi. Bahkan hanya Chandra saja yang berhasil mencuri ciuman pertamanya di depan kos beberapa waktu yang lalu. Selebihnya, mereka tidak pernah lagi berkontak fisik selain bergandengan tangan.

Jantung Prita berdegup kencang. Dadanya naik turun membayangkan malam ini dia akan menjadi milik Chandra Pradipta seutuhnya. Dan memang benar, malam ini mereka harus bekerja keras, karena hendak menjalankan misi memutar kebohongan menjadi kenyataan.

Prita bergegas membongkar gaunnya. Disampirkannya gaun besar itu begitu saja di belakang pintu. Saking panasnya, Prita ingin segera membasuh badannya dengan air dingin dan mencuci rambutnya untuk membersihkan dari hairspray yang digunakan oleh penata rambut.

Saat keluar dari shower area, Prita mengeringkan badannya dan tertegun saat mendapati handuknya berbercak merah ketika membersihkan kaki.

Ya Tuhan, kenapa aku malah haid?

Prita mengerutkan alis, dan menghitung dengan jari kanannya. Otaknya mengingat kapan terakhir ia mendapatkan tamu bulanan.

Baru seminggu lalu aku selesai haid, kenapa sudah datang lagi?

Prita kesal sekali dengan apa yang terjadi. Beberapa bulan ini memang ia sering haid yang tidak beraturan. Prita akhirnya keluar setelah berpakaian lengkap. Dilihatnya Chandra terbaring dengan kaki tertekuk di bibir ranjang.

"Mas ...," panggil Prita takut-takut sambil menghampiri Chandra. "Mas ...," panggil Prita lagi sambil mengguncang pelan paha Chandra.

Chandra yang sempat ketiduran akhirnya terjaga, dan buru-buru menegakkan badannya ketika mendapati wajah panik Prita.

"Ada apa, Ta?"

"Mas, aku ...." Prita terdiam sesaat. Perempuan itu menggaruk buku-buku jarinya yang tidak gatal di depan perutnya.

"Kamu kenapa?"

"Aku ... haid,"

Chandra menepuk dahinya sendiri, memandang Prita dengan tatapan tak percaya.

"Mas, kok gitu sih ngelihatinnya." Prita merasa tak enak dengan Chandra.

"Ga jadi unboxing deh!" Bibir Chandra mengerucut ke depan.

"Unboxing?" Prita tak paham.

"Belah duren!" Chandra menghempaskan badannya lagi ke kasur dengan kasar.

Prita menyusul duduk di sebelahnya, menghujani Chandra dengan cubitan-cubitan di paha suaminya. "Oh, jadi memang sudah ada skenario macam-macam malam ini?"

Chandra menarik kakinya sambil tangannya menahan tangan Prita yang melayangkan cubitan ke arahnya. "Ya elah, Ta. Semua kan harus dipelajari. Aku bahkan udah baca buku, nonton film biar tahu posisi yang enak dan pas."

Wajah Prita memerah. Ia menutup telinganya mendengar ucapan mesum Chandra yang selama ini tak pernah didengarnya. "Ih, sama saja, ya! Kupikir Mas Chandra otaknya polos, ternyata sama saja omes!"

Tangled (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang