O2. MULAI

27 2 1
                                    

Kini ke sembilan anak remaja pria itu telah sampai ditempat yang telah dituju. Jeje yang memandu mereka. Namun betapa terkejutnya mereka mengetahui alamat yang dituju hanya terdapat ladang, kini tidak. Jeje seakan memberi arahan jalan yang salah, padahal ia benar. Kali ini

Gedung tua yang menyeramkan ditambah dengan rumput ilalang yang tingginya setara dengan tubuh Haikal. Angin berhembus menerpa wajah sarkas milik mereka.

"Je, lu serius gak sih ?! Katanya disini cuman ladang ? Kok gedung ?!" Woojin tambah gusar menatapi kenyataan yang ia dapati sekarang.

Haikal, Calvin, Revan dan Yoyo berjalan mendekati gedung itu guna mengecek keadaan. Sesekali mereka mengusap pintu kaca yang berdebu itu untuk memperjelas Indra penglihat mereka.

"Jeje serius Hyung, sumpah demi tuhan roleplayer ! Jeje nggak bohong, alamatnya juga benar. Kan udah Jeje bilang kalo ini jalan paling deket sama toko alat alat kelas !" Jeje masih yakin dengan pendiriannya sekaligus tak percaya apa yang ia dapati sekarang.

"Udah yuk, ini janggal. Katanya janji kalo janggal langsung pulang." Vino dan Raden sama sama mengusap tengkuknya.

"Bentar, naroh ini dulu. Kedalem" Raja berlari mengikuti Haikal, Calvin, Raven dan Yoyo yang sudah disana lebih dulu.

"Ya udah si, kita ikutin alurnya. Abis itu kita pergi." Jeje menyusul santai memasuki area gedung besar itu. Sementara itu, Vino, Raden maupun Woojin saling bertatapan dengan mata yang membulat sebelumnya akhirnya Vino menyusul mereka.

"Udah ah, gue pengen cepet pulang dan keluarin masalah."

* * * * *

Kini mereka benar benar memasuki gedung tua itu. Sekali lagi mereka terkejut bukan kepalang setelah apa yang baru saja mereka lihat kali ini. Bagaimana bisa gedung tua dan terbengkalai itu bisa berubah 180° dari apa yang mereka lihat dari luar ? Mereka melihat betapa sibuknya karyawan dan karyawati disana dengan berkas berkas yang setumpuk. Beberapa dari mereka terlihat saling melempar canda tawa. Bahkan yang awalnya di depan gedung hanya ada rumput ilalang kini berubah menjadi taman asri lengkap dengan kupu kupu nya.

Raja merogoh ponsel disaku celana jeans cokelat miliknya. Harus terkejut berapa kali sih jantung ini ? Raja benar benar terkejut, jantungnya terpacu laju mengetahui waktu yang tertera diponsel nya berubah menjadi ke tahun 1987. Bagaimana bisa ?

Raja kembali menatap sekitar, ugh . . Gerah karena jantungnya harus kembali melakukan senam saat ia mendapati sebuah Mading besar dengan tinta ke emasan itu. Mading yang menunjukkan beberapa data pegawai disiplin, dan bisa dilihat tahun lahir mereka yang tertera.

Mereka lahir rata rata ditahun 80-an.

"Tidak mungkin . ." Gumamnya.

"Kayak nya kita lagi bertransmisi ke masa lalu." Haikal membuka suaranya.

Seluruh atensi teralihkan kepada sumber suara.

Brakkk !!

Pintu yang tadi terbuka lebar kini terkunci rapat. Mengejutkan jantung mereka yang tak bisa berhenti terpacu itu. Mereka panik dan bergantian mendobrak pintu itu sekuat tenaga dengan bahu seadanya.

"Apa yang kalian cari adik manis?" Seorang wanita berpenampilan rapih itu bertanya. Vino lah orang pertama yang melirik. Reflek mulutnya terbuka lebar.

"Jangan ada yang noleh ! Gue bilang jangan ya jangan." Vino memohon sambil memperingati teman temannya yang sibuk dengan pintu itu. Sadar kelakuan aneh Vino, tanpa menoleh mereka segera memejamkan mata mereka erat. Tangan mereka saling bertautan.

"Sekali lagi saya tanya, apa yang kalian cari adik adik ?" Nada suara wanita itu terdengar seperti tertekan dan agak menyeramkan. Mulut kesembilan anak itu komat Kamit tak karuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

strange room -StrezKids (ROLEPLAYER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang