Tersadar bahwa semua yang terjadi telah ditentukan sesuai jalan terbaik tanpa sempat berpikir untuk mengelak akan persimpangan yang ada
-Ellya Rahma-
🍂Sembilanbelas tahun lamanya dengan berbagai hal terjadi di dalamnya.
Marah, kecewa, jenuh, sedih, senang, haru, sendu, dan hampa menjadi satu dalam raga ini yang sedang mencoba melangkah untuk menggapai ujung disana.
Hingga terbesit berbagai tanya yang hadir.
Tidakkah raga ini berpikir untuk berhenti ?
Tidakkah raga ini merasa lelah akan semua yang terjadi ?
Tidakkah raga ini ingin menyudahi langkah yang sedang dicoba ?
Tidakkah raga ini merasa sesak akan berbagai hal yang menerpa ?
Tidakkah raga ini bla bla bla . . . . .
'iya', kata sederhana yang menjadi jawab akan semua tanya yang ada.
Namun, semua itu terasa tak berguna.
Karena berbagai jiwa mendorong raga ini sekuat tenaga untuk tetap berdiri dan melangkah menuju ujung sebelumnya.
Dorongan yang terjadi secara bergilir telah mematahkan sekian tanya yang sempat terbesit dalam raga ini.🍂
Terimakasih. . .
Terimakasih atas dorongan yang jiwa berikan.
Terimakasih atas kata yang jiwa ucap dalam memicu raga ini untuk bergerak.
Terimakasih atas ketulusan yang jiwa ulurkan untuk menghapus berbagai rasa yang berkecamuk dalam raga ini
Terimakasih berbagai jiwa. . . .
Berbagai jiwa yang raga ini sebut dengan keluarga.🍂
Keluarga. . .
Ingin raga ini tertawa akan dua sisi yang keluarga beri.
Sisi pertama yang menjadi mula munculnya berbagai rasa berkecamuk hingga berbagai tanya terbesit.
Sisi kedua yang memberi dorongan dengan berbagai ketulusan yang ada untuk mengakhiri semua bermula.
Hingga terbesit tanya untuk kesekian kalinya.
Apakah raga ini menjadi enggan akan semua ?
Apakah raga ini merasa muak akan yang terjadi ?
Apakah raga ini merasa sia-sia akan semua yang ada ?
Raga ini menjawab tidak dengan sekuat ucap.
Mengapa ?
Karena raga ini tersadar bahwa terdapat satu kata berarti yang mampu untuk mendamaikan dua sisi keluarga yang ada.
Yaitu ikhlas. . .🍂
Ya . . .
Ikhlas menjadi kata terpilih dari raga ini untuk terus melangkah hingga mencapai ujung sebelumnya.
Yang menjadi dorongan utama dari berbagai rasa berkecamuk yang menghampiri.
Hingga raga ini tersadar pula bahwa semua yang ada telah terjadi sesuai dengan pilihan terbaik.
Tanpa sempat mengelak.
Tanpa sempat menolak.
Karena semua yang terasa telah menjadi ketentuan yang ada.🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Think : Think About All
PoetryGambaran akan semua hal yang terpikirkan. Gambaran akan pikiran tentang semua hal. Menjadi satu dalam suatu kumpulan pemikirian. Read it if you want to read ! Enjoy it if you want to enjoy ! Don't plagiarism ! You must graft the writer's name when...