Bagaimana perasaan kalian saat pertama kali masuk ke sekolah. Ya benar benar sekolah yang sesungguhnya, bukan homeschooling. Benar benar pertama kalinya.
BAHAGIA bukan ?
Begitu pula yang di rasakan oleh Zeeka saat ini. Ya dia yang selama ini selalu homeschooling pada akhirnya bisa bersekolah seperti orang yang sebenar nya.
Dia berjalan menyusuri koridor sekolah mencari ruang guru, untuk menemui wali kelas nya. Ah. Itu dia akhirnya dia menemukan nya setelah beberapa menit berkeliling.
Tok...tok...tokkk
Zee mulai mengetuk pintu itu. Di pasang nya wajah nya sebahagia mungkin. Saat dia membuka pintu ternyata di dalam sudah ada yang menunggu nya. Seorang wanita cantik tapi sedikit ada kerutan di bagian dekat wajah nya.
"Cari siapa ?" Tanya wanita itu dengan tegas.
"Saya mencari buk Ningrum. Ada?" Jawab Zee sambil menunduk sopan.
"Iya saya sendiri. Kamu murid pindahan dari homeschooling yang kemarin mendaftar lewat buk Dewi?" Guru yang dikenal dengan buk Ningrum itu kembali mengintrogasi.
Zee sedikit menggaruk kepala bagian belakang nya, saat dia menyadari bahwa ada cowok yang tadi juga memperhatikan nya.
"Iya." Jawab nya membenarkan pernyataan guru itu.
"Kamu bisa mulai sekolah besok, sekarang saya hanya akan memberikan seragam dan memberitahukan kelas kamu." Katanya.
"Ah iya buk. Trimakasih sebelum nya." Ucap Zee dengan tulus.
*****
Esok nya Zee berangkat ke sekolah menggunakan Bus. Kebetulan di depan gang rumah nya ada halte bus, jadi dia tidak perlu berjalan jauh jauh.
Zee turun dari bus itu di depan halte dekat gerbang sekolah nya. Dia menghambil nafas nya sejenak dan menghembuskan nya perlahan.
Dia berharap semoga hari ini tidak buruk. Dia sudah mengambil keputusan agar tidak melanjutkan homeschooling karena ingin merasakan sekolah yang sesungguhnya.
Ya hanya sesimpel itu kebahagiaan nya, berskolah dan bergaul dengan teman teman.
Zee berjalan menjauh dari halte tersebut. Saat dia masuk ke lingkungan sekolah, dia dapat melihat banyak orang yang sudah berkumpul di sekitar sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh wali kelasnya kemarin bahwa dia akan diberitahukan letak kelasnya. Jadi sekarang dia tidak perlu repot mencari kelasnya lagi.
"Permisi.." sapa Zee saat sudah berada di depan kelas XI Ipa 5.
Orang yang sedang menghapus papan tulis langsung diam sejenak. Lalu dia menghampiri Zee sambil tersenyum. Ah Zee lega akhirnya ada juga orang yang bersifat ramah padanya. Karena jujur, Zee sangat takut jika hari sekolah pertamanya akan buruk.
"Nyari siapa ya ?" Tanya murid perempuan tadi yang sedang menghapus papan tulis.
"Mmm, gw murid baru kemarin udah ketemu sama buk Ningrum katanya gw masuk kelas XI ipa 5." Zee memberikan penjelasan kepada murid tadi.
"Gw Meta, kemarin juga buk Ningrum udah ngebahas lo. Tempat duduk lo juga udah disiapin. Lo duduk di paling belakang gapapa ?" Tanya murid bernama Meta tersebut dengan wajah yang sedikit was was, takut kalau Zee tidak terima duduk di belakang.
Zee hanya tersenyum sambil menggeleng"gapapa, nama gw Zee."sapa Zee tak kalah ramah.
Murid tadi menarik lengan Zee, dan mengajak nya ke bangku ujung dekat tembok. Zee langsung duduk dan meletakan tas nya di meja. Dia termenung sambil tersenyum saat melihat Meta menjauh dari nya, hendak melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda. Sekolah tak seburuk yang dibayangkan oleh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm yours
Teen FictionKalau dia gabisa bikin lo nyaman kenapa ga di tinggalin aja ? tapi ga harus di benci. Tanpa membenci lo masih bisa hidup sebagaimana mestinya. Belajar dewasa, bukan hanya dari ucapan tapi dari perbuatan pula.