25~ -Break-

226 22 0
                                    

💎💎💎

"Beritahu aku dulu dimana Ayah dan Ibu." Ucapku berusaha mengakalinya.

"Beritahu aku dulu dimana Chanyeol?." Ucapnya membalikkan pernyataan.

"Aku sendiri tidak tahu dimana ia berada. Sejak aku terbebas dari sana, aku kehilangan dia. Sampai sekarang pun aku tidak tahu dia ada dimana." Ucapku secara lebar.

"Dasar bodoh. Chanyeol, Chanyeol." Ucapnya dengan senyumannya yang sarkas.

💎💎💎

Aku memutuskan untuk pergi dari rumah dan menuju kantor polisi.

At. Police's Office

"Saya ingin melaporkan suatu kejahatan Pak. Dimana pelakunya itu kakak saya sendiri Pak." Ucapku panik terbata-bata.

"Baiklah. Anda punya buktinya?."tanyanya.

"Astaga bagaimana caranya jika aku tidak memiliki satu bukti sedikitpun." Ujarku dalam hati.

"Saya memang belum memiliki bukti secara nyata Pak. Tapi dapat saya pastikan, bahwa Kakak saya melakukan penganiayaan terhadap orang tua kami."

"Berikan kami bukti, maka kami akan menindak lanjuti kasus ini." Ucapnya.

Seketika pandanganku berbelok mengitari semua jeruji yang ada disana.

"Pak, apakah Chani belum berhasil ditemukan?." Tanyaku.

"Belum, kami sama sekali tidak dapat melacaknya. Apa kamu tahu?." Tanya beliau.

"E..eh sa..saya tidak tahu sama sekali Pak." Ucapku gugup mengingat Chani memintaku untuk menyembunyikan hal ini. Meskipun ya aku pun tidak tahu dimana ia berada sekarang.

Setelah berada selama 2 jam disana. Aku memutuskan untuk pergi dan entahlah aku akan kemana. Rasanya sudah seperti tidak memiliki tujuan, dimana Kakakku ternyata psychopat.

Perlahan batin ini menangis. Selama bertahun-tahun aku menunggu ayah dan ibuku untuk kembali ke rumah, tapi mereka hanya mengirimkan uang untukku juga kakakku. Dan hanya dengan satu pernyataan batin ini mampu terpecahkan begitu saja.

Ya Tuhan, dimanapun Ayah dan Ibuku berada lindungilah mereka.

Hidupku semakin tak berarah sekarang. Kakakku yang semakin menggila, kekasihku yang semakin sibuk, temanku satu-satunya yang entah berantah ada dimana.

Seperti dunia ini hanya milikku, yang dimana hanya aku didalamnya.

Andai saja aku memiliki mesin pengulang masa lalu. Akan ku jaga mereka tak pernah aku lepas sedikitpun.

Ayah, Ibu. Maaf, Wendy baru mengetahui yang sebenarnya, secepatnya aku kan membantu kalian Bu tanpa mengorbankan nyawa siapapun kecuali aku.

Aku berhenti disuatu kafe tidak jauh dari Rumah Sakit tempat bekerjanya Yoongi.

Aku memesan kopi yang dimana aku sangat menyukainya sejak Chani yang memperkenalkan rasanya padaku. Entahlah mungkin rasanya sedikit berbeda.

-author poV-

Wendy duduk di pojok kanan, yang dimana ia tidak mengetahui ada sesosok berjubah hitam dan bermasker hitam. Mungkin pandangannya mengetahuinya, namun ia tetap memilih untuk diam dan menikmati suasana kafe ini.

Karena semakin curiga dengan tingkah sosok berjubah hitam ini, ia berpikir bahwa sosok ini akan melukai orang-orang sekitar kafe ini. Hingga akhirnya Wendy berteriak.

-Seungwan's PoV-

Aku lantas berteriak ketika aku mendapati semua kecurigaan yang ada pada orang itu. Perlahan ia panik, dan menutup mulutku lalu membawa ku ketempat yang sedikit sepi.

Aku tidak dapat berhenti mengumpat padanya disepanjang jalan. Hingga akhirnya ia membuka jubahnya dan meyakinkan aku bahwa ia adalah Chani.

"Chani?." Ucapku bersama perasaanku yang sedikit bergetar.

Akupun tak ragu untuk memeluknya dengan erat. Sungguh, aku sangat merindukannya. Meskipun ya baru saja kemarin aku bertemu dengannya.

"Wendy?." Sahutan seseorang membuat pandanganku terkejut dan lantas melepaskan pelukkanku.

"Yoo-yoongi." Ujarku kaku.

"Kamu sedang apa disini sendirian?." Tanyanya yang membuatku bingung.

"Sendiri? Aku tidak sendiri."

Ketika baru saja aku ingin memberitahunya akan keberadaan Chani, ia tak lagi ada disini.

Akankah ini haluku atau memang benar-benar terjadi?.

💎💎💎

Happy reading guys!❤

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang