4
KSATRIA
karya Nazura
JANGAN ADA RAHASIA
Luci segera bergegas meninggalkan pintu itu, dan kembali bermain badminton di perkarangan depan Villa. Ryan pun menyusul Luci, yang sedang dalam perjalanan ke perkarangann depan Dan berpapasan di samping villa. Luci menyapanya setelah bertemu Ryan yang pergi.
"Yan, mau kemana?""mau nyusul Kamulah, kita semua tunggu dari tadi. Tapi kamu, belum datang juga habis ambil topi," jawab Ryan.
"maaf, Yan aku mau..." ucap Luci yang tiba-tiba berhenti melanjutkan bicaranya agar nanti di selediki dulu pintu yang ia temukan.
"mau apa?" sela Ryan yang menyadarkan luci dari ngelamun."eh, lupakan saja. Ayoo kesana lagi." balas Luci mengarahkan topik pembicaraan.
Mereka berduapun, langsung meninggalkan halaman samping dan mulai gabung kembali dengan Alex dan Tasya namun setelah gabung. Luci mash kepikiran dengan pintu yang ia temukan tadi di halaman belakang. Tanpa sadar, ketiga teman tersebut melihat sikap aneh luci yang dari tadi melamun terus. Terutama Tasya yang sangat penasaran dengan sikap aneh Luci, mulai menegornya.
"Luci," panggil Tasya mengagetkan Luci.
"iya, Sya. Ada apa?"
"kamu, mikirin apa. Dari tadi diam aja.""nggak ada apa-apa ko," jawab Luci yang menyembunyikan apa yang ia temukan. Nanti kalau sudah waktunya baru dikasih tahu apa yang sedang dipikirkan.
"kalau gitu, ayo main," ajak Tasya menarik tangan Luci ke perkarangan.
"ok ok."
"jangan ada yang dirahasiakan Ya Ci," bisik Tasya pelan yang mengetahui bahwa sahabatnya itu menyimpan sesuatu darinya.
"ha...," ujar Luci kaget mengetahui bahwa Tasya menyadarinya."jangan kira aku gak tawu," lirih Tasya.
"iya, tunggu waktu tepat aku kasih tawu." bisik Luci yang berkata jujur kepada Tasya sudah mengenali sikapnya itu, kalau ada sesuatu pasti ketahuan.
"ok."
Mereka pun mulai badminton dan saling membalas tangkisan lawan. Luci meminta Tasya untuk menjaga di belakang biar kompak juga menang melawan tim Ryan, karena Ryan sedari tadi sudah menang tiga kali melawan Tasya yang kalah taktik."Sya jaga belakang," pinta Luci mengatur strategi agar bisa mengalahkan Ryan dan Alex.
"ayoo minum sirup dulu," potong tante Rike membawakan empat gelas minuman yang berisi Air sirup dingin.
"kebetulan tante, kita pada haus dari tadi." terang Alex yang langsung menyerbu minuman di meja depan teras villa.
"Alex kalau Iagi kehausan kayak di kejar anjing aja langsung Lari, " canda Ryan tertawa melihat sikap Alex.
"hehe... " sahut Alex sambil menggaruki kepalanya yang kriting.
"Alex Luci, " canda Tasya dan Luci menertawakan kekonyolan Alex sekarang.
"jangan dihabisin minumannya. kita belum selesai mainnya," kata Ryan yang melihat Alex minum tanpa berhenti.
"tinggal dikit lagi, " lirih Alex.
Alex pun menghabiskan minumannya, sedangkan Tasya dan Luci melanjutkan bermain badminton, begitu juga Ryan mulai lari mengelilingi perkarangan villa symbol menghirup udara segar di pagi hari.
Alex adalah teman sekaligus sepupu Luci, yang paling sering kehausan dan juga kekonyolan yang membuat Luci, Tasya dan Ryan sering tertawa melihat sikapnya yang lucu.
Setelah selesai minum, energi Alex kini telah banyak dan siap untuk melanjutkan pertandingan badminton. Tetapi sebelum mulai sudah mulai rintik hujan, Luci yang merasakan gerimis mulai memanggil yang lain untuk masuk ke dalam supaya tidak kehujanan.
"Alex, tasya, Ryan cepat masuk! Sebelum hujan makin besar," tegas Luci. Luci adalah gadis ceria, baik hati tapi ceroboh Dan cengeng. Dia, selalu saja ceroboh atau tidak berhati-hati setiap melakukan sesuatu.
"Iya, sebentar lagi. Mau ambil raket dan coknya. Baru masuk ke dalam," sahut Tasya sedang mencari cocknya. Tasya adalah, sahabat Luci yang paling dewasa dan sabar menghadapi kecerobohan sahabatnya. Tasya selalu saja mengingatkan Luci ketika hendak melakukan sesuatu.
"sedikit lagi hitungan larinya tunggu sampai 2 kali putaran lagi," Sela Ryan. Ryan adalah orang paling aktif dan rajin olahraga dibanding Luci, Tasya, dan Alex. Kalau sahabatnya ada musibah, pasti dia orang pertama yang akan berlari menghampirinya.
"iya, cepetan dikit. kalau gak mau basah kuyup."
"anak-anak masuk. Buat hangetin badan. Ibu sudah, buatkan kalian minuman coklat panas," ajak tante Rike. Tante Rike adalah ibu Luci sama seperti anaknya, baik apalagi beliau tawu apa yang Luci dan ketiga temannya butuhin seperti sekarang.
"Rike, ayo duduk sini. Kita mau rapat buat acara besok, " ujar Clara. Clara adalah ibu dari Tasya. Tante Rike dan Tante Clara sudah lama bersahabat sejak sekolah SMA Dulu. Makanya tidak heran Tasya kenal dekat dengan Luci. Selain ada tante Clara, ada juga tante Inez dan tante Mela. Mereka juga teman dekat tante Rike sewaktu kuliah.
Ada juga om Roy ayah Luci sikapnya bersahabat dan tegas kalau Luci melakukan kesalahan, om Bima ayah dari Ryan teman tennis ayahnya Luci. Begitu juga, om Dimas ayah Dari Tasha dan om Farhan Ayah dari Alex.
Kami ke Villa memang karena ada acara reunion para orang tua. Yang diadakan setahun sekali di puncak. Untuk refreshing setelah berbulan-bulan kerja dan anak-anak liburan sekolah.
DuarKh...
Suara petir yang besar, pertanda hujan semakin besar akan turun. Mereka berlari secepat dia bisa agar tidak kehujanan dan sakit. Setelah masuk dan melihat coklat panas. Luci dan ketiga temannya meminum coklat hangat yang dibuatkan oleh tante Rike sambil menonton acara TV.
Lagi-lagi Luci memikirkannya, dan memberitahu temannya bahwa di halaman belakang ada sebuah pintu misteri yang terdapat ukiran bunga-bunga indah."Tasya, Alex, Ryan," panggil Luci.
"ada apa?" sahut mereka bertiga.
"aku menemukan pintu misteri yang ada ukiran bunga." tukas Luci bersemangat memberitahu kepada mereka bertiga."apa..."
Mereka semua kaget mendengar terdapat pintu misteri itu, tiba-tiba Ryan dapat ide untuk menyelidiki Pintu misteri di siang hari ini.
"gimana, kalau kita selidiki sekalian berpetualangan mengungkap pintu misteri itu." ajak Ryan kepada mereka bertiga.
"setuju," jawab mereka bertiga.Akhirnya diputuskan, bahwa besok siang mereka berempat Akan berpetualang mengungkap Di balik pintu misteri yang ditemukan oleh Luci tersebut dan menyiapkan perlengkapan apa saja yang akan di bawa untuk berpetualang.
JANGAN LUPA LIKE DAN COMENT YATERIMA KASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
4 KSATRIA [SUDAH TERBIT]
FantasyKisah Kepahlawanan akan tercatat di langit lepaz manakala kita menjadi bagian dari PERANG BESAR antara Manusia dan Para Penyihir