Part 1 Apa Sebaiknya Aku Mati Saja

120 7 0
                                    

Di atas gunung hokage, seorang bocah berusia 6 tahun berada diatas salah satu monumen hokage, bocah itu memiliki rambut pirang runcing, mata biru dan tiga garis di setiap pipinya anak itu adalah anak paling malang didunia. Namanya adalah Naruto Uzumaki tapi penduduk desa mengenalnya sebagai Jinchuriki Kyubi yang telah membawa kehancuran pada desa mereka, namun hal itu hanyalah pemikiran bodoh karena bocah ini hanyalah bocah lucu biasa, jangankan menghancurkan desa untuk melukai seekor lalat saja ia tidak mau. Saat ia melihat kebawah sebuah ide terlintas di pikirannya. "Apa aku lompat saja dari sini yah?, jika aku lompat dari sini aku pasti mati bukan?". Saat ia mulai melangkah kedepan sebuah suara besar terdengar "jangan lakukan itu bocah" "siapa yang bicara itu" naruto terkejut ketika mendengar suara itu, namun saat ia mencari tahu asal suara itu ia ditemukan oleh beberapa chuunin konoha dan segera ditangkap lalu ia dipukuli oleh para chuunin itu. "Apa yang kau lakukan disini bocah iblis" seorang chuunin membentaknya sambil menendang perutnya, "Jangan sombong hanya karena kau anak hokage kau iblis sialan, bahkan ayahmu sendiri tidak peduli padamu" chuunin lain juga ikut membentaknya sambil memukul wajahnya. Setelah dipukuli sampai berdarah-darah ia di tinggalkan dalam kondisi terluka parah dan pingsan. Setelah naruto sadar dari pingsannya ia melihat bahwa sudah hampir malam, ia harus segera pulang jika tidak orang tuanya akan memukulinya.

Setibanya dirumah, bukannya sambutan hangat yang didapatnya, tapi malah bentakan keras dari ayahnya. "NARUTO!!!, DARI MANA SAJA KAU KENAPA KAU TERLAMBAT PULANG KAU JUGA BOLOS DARI AKADEMI HARI INI DASAR ANAK TIDAK TAHU TERIMA KASIH". Minato membentaknya lalu memukul wajah naruto hingga hidungnya mengeluarkan darah. "JIRAIYA-SENSEI ADA DISINI DAN KAU TERLAMBAT PULANG, AH SUDAHLAH CEPAT NAIK KE KAMARMU!!!!. Bentak Kushina yang juga ikut memukulnya. Naruto pun berjalan kekamarnya walaupun itu lebih mirip gudang daripada kamar.
"Anak itu semakin hari kelakuannya semakin buruk saja, kurasa ramalan itu benar bahwa salah satu anak mu akan membawa bencana dan kurasa itu adalah naruto". Jiraiya mulai bicara menarik perhatian minato dan kushina. Pada awalnya jiraiya tidak memperlakukan naruto secara buruk bahkan ia lebih memperhatikan naruto daripada kedua orangtuanya. Namun setelah mendengar ramalan bahwa salah satu anak minato akan membawa bencana entah kenapa ia merasa bahwa itu adalah naruto. "Jadi apa yang harus kami lakuka Jiraiya-sensei, apakah kami perlu mengusirnya dari desa" tanya minato. "Jangan latih saja Menma dan Kokoa karen ada ramalan lain bahwa dua orang anak mu yang lain akan menyelamatkan dunia" "Oh, begitu kalau begitu kami akan mulai melatih Menma dan Kokoa". Naruto yang mendengarkan itu semakin merasa sakit bercampur rasa bersalah. "Apa yang harus aku lakukan, apakah benar aku akan membawa bencana kalau begitu apakah sebaiknya aku mati saja". Naruto berbaring sambil menangis memikirkan perkataa  Jiraiya dan orang tuanya dan perlahan mulai tertidur.
-------------------------------------------------------------Itulah cerita baru saya bagaimana menurut anda silahkan tulis komentar.

Friendship That Comes From NeglectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang