Seorang anak laki-laki yang begitu menginginkan adik perempuan. Kemudian takdir mempertemukannya dengan sosok gadis kecil bernama Khumaira. Menjadi seorang Kakak yg protektif dan begitu penayang. Namun akhirnya terpisahkan juga karena keadaan walau...
Akhirnya Maira mampu mengendalikan perasaannya dan sangat fokus dalam belajar demi meraih cita-citanya. Tapi apa kabar nya dengan Nathan yang mulai benar-benar merindukan sosok Maira dan merasa takut Maira tak mau mengenali dirinya lagi.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
📧📧📧📧📧📧📧
Nathan berusaha memahami apa yang terjadi pada dirinya dan menyadari perasaan Maira. Nathan mengambil laptopnya dan ingin mengirim emailnya. Mba Dini gak ngasih no hp Maira karena sudah janji pada orangtua nya tapi Mba Dini gak pernah janji merahasiakan alamat email. Walau mba Dini meragukan emailnya masih aktif atau enggak tapi Nathan mencoba peruntungannya email akan sampai dan dibaca Maira.
Assalamualaikum Khumaira salsabila
Ira sayang....apa kabarnya....lama sekali kita tak saling menyapa. Gimana kabarmu? Kakak mengalami banyak kesulitan semenjak ditinggalkan mu, tapi kakak berusaha setegar kamu.
Ira,,,kakak sangat merindukan mu. Maafkan kakak tak pandai memahami perasaan, kakamu emang bodoh. I miss you sayang.....suskes ya, dan cepat pulang ya, kakak sangat menunggu mu.
Nathan mu
Nathan tersenyum-senyum sendiri setelah mengirim Email nya dan berharap segera mendapat balasan. Nathan melihat lagi foto Maira yang hanya nampak dari belakang saja. Nathan mengirim foto Maira dari hp tante nya tanpa sepengetahuannya.
Tak pernah ada balasan email, Nathan pun berpikir emailnya memang sudah tak digunakan lagi. Nathan merasa kecewa tapi apa daya.
4 tahun kemudian
Ceritanya di awali dengan bu Sifa yah sama pak Wisnu yah hihi. Mereka mulai cemas dengan putranya Nathan, teman temannya sudah pada menikah tapi Nathan boro-boro nikah bawa perempuan ke rumah saja belum pernah, padahal Nathan sudah mapan dan bekerja, rumah juga sudah punya. Pak Wisnu dan bu Sifa mulai fokus pada masa depan Nathan yaitu menikah.
"Than, temen-temen mu udah pada nikah tuh, usia kamu juga udah 28 tahun ga kepikiran gitu buat nikah?" Tanya ibunya dengan nada canda.
"Gimana mau nikah buuu??,Pacar juga ga punya", jawab Nathan.
"Loh ko ga punya? Masa iya gak da yang suka sama anak tampan nya ibu", tanya bu Sifa.
