"Gilaa Neysha selamat, gw bangga banget sama lo" Giana memeluk sahabatnya tersebut dengan sangat erat
"Giana lo juga keren sih, haruskah gw manggil ibu ketos mulai sekarang?" Goda seseorang yang bernama Neysha
"Gw bangga banget sih sama kalian, bayangin dong Neysha Acelin Lesham sukses berakhir menjadi ketua dari dance academy sementara Giana Faranisa Auliya ini jadi ketua dari osis terus ini lagi Larissa Malka jadi ketua dari PMR gila ya kayaknya cuman gw yang nggak dapet peran" Sahabat Giana lainnya yang bernama Grizelle menggerutu pelan
"Yah kalah saing sih lo sama si Chacha, nggak apa lah Zelle lo kan udah jadi ketua komplotan cabe udah keren sih gitu juga" Nah kalo ini namanya Larissa, Larissa menepuk bahu Grizelle dengan pelan
"Yaudah deh guys gw ke ruang rapat lagi ya, bakal ada yang penting bakal di bahas soalnya" Semua mengangguk dan Giana pun pergi ke ruang latihan
Giana berhenti saat didepannya ada seseorang yang dia kagumi selama ini, tampak sedang menatap Giana dengan tersenyum
"Selamat ya buat ketua osis tahun ini, Gw Rajendra Matteo partner lo bisa dibilang gw ketua MPK yang baru" Giana mengangguk dan menjabat tangan Rajendra
"Lo juga selamat, semoga lo sama gw bisa kerja sama dengan baik ya" Jujur Giana deg – degan apalagi di depannya ini adalah orang yang selalu ia amati diam-diam
"Lo mau ke ruang rapat ya?" Giana hanya mengangguk
"Gw izin nyusul aja ya soalnya udah ditungguin kembaran gw buat ke kantin" Giana mengangguk kembali tanpa tau harus menjawab apa
"Yaudah gw duluan ya" Rajendra melambaikan tangannya ke arah Giana, Giana udah mau ambyar aja diperlakukan begitu oleh Rajendra
Tanpa sadar Giana tersenyum sendiri selama perjalanan
---
Giana menumpuk berkas bekas rapat dan merapihkannya dan dengan segera ia menyimpan nya di lemari besi setelah menguncinya Giana melihat jam nya dan sangat panik saat tau bahwa ia terlambat untuk menuju ruang rapat yang satunya
Dengan berlari dengan cepat Giana menarik nafasnya saat sampai di depan ruang rapat
Giana memasuki ruang rapat masih dengan terburu-buru dan segera menyimpan tasnya di meja depan
"Yaampun maaf banget ya harus nunggu lama, kita santai aja ya jangan pake formal" Yang lain hanya mengangguk mengerti
"Ah udah dateng semua kan?" Giana menyapu pandangannya keseluruh penjuru, yang lain hanya mengangguk
"Perkenalan dulu ya, Nama gw Giana Faranisa Auliya kelas 11 mars. Gw ketua osis tahun ajaran 20XX-20XX jadi mohon batuannya semua" Giana menunjukan seseorang dipaling pojok untuk melanjutkan perkenalan
Mereka pun satu persatu mulai berkenalan, Rapat dilanjutkan sampai akhirnya sore sudah datang terpaksa rapat harus diselesaikan
Giana membereskan semuanya dan memasukkan ke dalam tasnya, setelahnya Giana menghampiri Neysha yang masih diam duduk di kursinya
"Males pulang gia, Tau sendiri kan kalo gw pulang gw bakal ketemu keluarga tiri gw" Helaan nafas Neysha terdengar di telinga Giana
"Coba lo terima deh ney walaupun tiri pun mereka juga keliatannya sayang kok" Giana bisa melihat Neysha yang terdiam
"Menerima nggak akan bikin kamu menderita Ney, percaya deh" Giana sekarang bisa melihat perubahan muka Neysha yang kini berubah datar
"Liat aja nanti, ikut pulang nggak lo?" Neysha bangkit dari kursinya
"Ikutlah males gw kalo harus minta Bang Ravi jemput mah pasti banyak alasan" Neysha yang mendengar perkataan Giana hanya tetawa kecil
"Gitu-gitu juga dia sayang sama lo kali" Giana hanya mengangguk dan segera menarik Neysha untuk pulang
---
"Tadi ada Rajendra" Giana mengucapkan hal tersebut dengan singkat
"Lah kenapa? Lo suka?" Giana hanya mengangguk malu-malu Neysha yang melihatnya hanya geleng-geleng
"Deg degan?" Neysha tersenyum menggoda Giana
"Sedikit, tapi lo tau kan gw nggak bisa ngedeketin Rajendra" Giana menjadi murung mengingatnya
"Arion sama Gavin? Ck masih ngejar juga mereka?" Giana menatap Neysha yang berdecak
"Salah gw juga sih malah ngerespon mereka" Neysha menengok ke arah Giana
"Jangan nyalahin diri sendiri ah Gi gw tau kok niat lo baik" Giana hanya mengangguk dan tersenyum kecil
Mobil Neysha berhenti tepat di depan rumah Giana, Giana bisa melihat Ravi yang sudah menunggunya
"Yaudah deh gw duluan ya Ney, hati-hati dijalan jangan mati dulu" Giana dengan cepat turun dari mobil Neysha sebelum nanti disemprot
Giana bisa melihat kaca mobil Neysha yang turun
"Sialan!" Giana tertawa karena Neysha mengatakan tersebut sambil maju pergi dari hadapannya
Ravi mendekati Giana dan memberikan kotak yang sedang, Giana menatapnya dengan tanya
"Dari Arion buka aja di dalem" Ravi mengelus kepala Giana dan masuk ke dalam rumah, Giana menatap kotak tersebut tanpa minat
Rasanya ia ingin membuang kotak ini, mendengar nama Arion membuatnya muak
Dengan berat hati ia membawa kotak tersebut masuk kerumah
---
Giana selesai mandi dan menatap kotak yang berada di atas meja belajarnya, dengan helaan nafas ia mendekati kotak tersebut dan membuka nya
Hal pertama yang ia temukan adalah surat yang berada di atas bunga mawar
Giana membuka surat tersebut, eh nggak bisa dibilang surat sih karena hanya satu kalimat di dalamnya
Bunga mawar yang indah untuk Giana ku yang cantik
-Arion Keanu-
Giana hanya menatap bunga tersebut tanpa minat dan dalam sekejab bunga mawar tersebut sudah berada di tong sampah
Giana merebahkan tubuhnya di kasur dan menatap langit-langit kamar yang dihiasi bunga kertas anggrek yang membuat Giana mengingat seseorang yang berarti untuknya
"Sane bakal balik lagi buat Nana, tunggu Sane ya jangan kemana-mana"
Giana terdiam saat mengingat perkataan tersebut dan tersenyum sinis
"Bullshit"
---
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Rajendra
RomanceCinta bertepuk sebelah tangan itu sakit, apalagi kalo cintanya sama pacar orang...