Lee Jeno
Na Jaemin
•••JENO tersenyum tipis melihat pemuda manis di depannya yang sedang menggerutu tidak jelas.
saking tipisnya, bahkan mungkin tidak terlihat seperti senyuman.
"mengapa aku harus bertemu kau lagi sih!" pemuda manis a.k.a Jaemin, dia segera membereskan berkas-berkasnya yang berantakan.
"sopan lah sedikit, aku atasan mu." Jeno menatap datar Jaemin.
Jaemin melotot, "sopan kau bilang? setelah kau mengambil sesuatu yang paling kujaga dari diriku? dasar sialan! mati saja kau!" Jaemin menjewer telinga Jeno dengan kesal.
"aw aw sakiit!" demi apapun telinga Jeno sudah memerah karena ulah Jaemin.
pegawai lainnya menatap heran mereka berdua, pasalnya.. Jeno tidak akan mau repot-repot mengunjungi lantai bawah yang notabene nya adalah tempat para pegawai bekerja.
dan lagi.. mengapa Jeno tidak marah saat Jaemin menarik telinganya?
sangat aneh.
Jaemin menjauhkan tangannya dari telinga Jeno.
lalu,
"aAARGH!" Jeno memegangi selangkangannya yang baru saja di cubit oleh Jaemin.
"rasakan." baru Jaemin ingin mendudukan bokongnya ke kursi, tangannya sudah di cengkram oleh Jeno, dan demi apapun itu sangat erat dan menyakitkan.
"hey bodoh! itu menyakitkan, singkirkan tanganmu!" Jaemin menarik-narik tangannya.
apa Jeno peduli? tidak! bahkan Jeno malah menarik Jaemin ke ruangannya, meninggalkan tatapan pegawai yang seolah bertanya-tanya ada apa dengan mereka.
•••
Sreek
"aw!" Jaemin menahan sakit di punggungnya saat Jeno menghempaskan tubuhnya ke sofa di ruangannya.
Jaemin melihat Jeno dengan tatapan gelisah.
"yAAK! MAU APA KAU? DASAR ME-hmmmphh!" bibir Jaemin sudah terlebih dahulu di sumpal oleh bibir Jeno.
jaemin mencoba memberontak, namun tidak bisa.
saat merasa pasokan oksigennya sudah habis, Jaemin mendorong Jeno sekuat tenaga nya.
tetapi, itu hanya mebuat pergerakan kecil dari Jeno―nyatanya, tenaga Jeno lebih besar dan mendominasi di bandingkan tenaga Jaemin.
Jeno segera melepaskan pagutannya.
"kau mau membunuhku hah? sialan!" Jaemin memukul seluruh tubuh Jeno dengan brutal.
"hey hey tenang!" Jeno menangkap kedua tangan Jaemin.
"lagipula, mana mungkin aku ingin membunuh ibu dari anak-anakku nanti?" Jaemin hanya bisa menahan rasa kesalnya.
"aku ini laki-laki!"
"lalu, apa aku peduli?" Jeno menarik salah satu sudut bibirnya.
ia mendekatkan kepalanya ke telinga Jaemin,
"...bantu aku sayang, dia terbangun karena-mu..." Jeno menjilat daun telinga jaemin dengan sensual, yang mana berhasil membuat Jaemin bergidik ngeri.
Jeno sudah tidak waras, pikir Jaemin.
•••
hanyeng, ak sok baku sekaleh.
next or end?
jangan lupa vomment!
thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE -NoMin
Fantasyjaemin membencinya. sangat-sangat membenci dirinya. tetapi― benci mengubah segalanya. ― WARN! •bxb area• •rated M!• •🔞!!!• ―homophobic? [play exo obsession] shut up and go away! kalau anda suka, silahkan vote and comment. kalau anda tidak s...