Bab 3: The Substitute?

2.4K 251 6
                                    

Jiang Xihan bertumpu di pagar balkon sebuah hotel mewah sambil memandang langit malam di luar. Ia baru saja menyelesaikan syuting film barunya dan akhirnya memiliki waktu istirahat.

Ingatannya memutar momen-momen hidupnya seperti sebuah film. Sejak kecil beginilah hidupnya. Selalu berakhir dengan mengurus kekacauan yang dibuat adiknya. Ayahnya selalu berkata bahwa sebagai seorang kakak Ia harus melindungi adiknya. Sebagai seorang laki-laki Ia punya tanggung jawab terhadap kelangsungan keluarganya.

Pernah suatu kali saat di sekolah menengah, guru menemukan rokok di tas sekolah adiknya. Adiknya berkilah dan mengatakan bahwa Xihan menitipkan itu padanya. Pada akhirnya Ia yang menerima hukuman skorsing.

Pernah juga suatu kali ketika mereka masuk perguruan tinggi, Luhan meminjam mobilnya. Keesokan harinya dia ada ujian masuk perguruan tinggi impiannya untuk mengambil jurusan ekonomi bisnis. Luhan berkata akan mengembalikan mobil itu di pagi hari, jadi Xihan menunggu. Namun pada akhirnya Luhan mengatakan bahwa mobilnya mengalami kecelakaan dan sedang berada di bengkel. Xihan berlari tanpa henti menuju stasiun subway namun akhirnya dia tidak bisa mengikuti ujian karena terlambat.

Orang tuanya menyalahkannya karena membiarkan Luhan mengemudi sehingga dia mengalami kecelakaan. Dan di anggap tidak berguna karena gagal masuk universitas.

Xihan jengah lalu keluar dari rumah. Ia tidak melanjutkan kuliah melainkan mengambil sekolah akting dan bekerja part time sebagai bartender di sebuah bar. Begitulah akhirnya Ia bisa lepas dari bayang-bayang orang tuanya dan menjalani kehidupannya sekarang.

Tapi lihat..sekarang dia terjebak dalam pernikahan yang tidak dia inginkan karena orang tuanya. Mereka mengungkit baktinya sebagai seorang anak. Mengapa baru sekarang mereka memperhatikan bahwa mereka masih memiliki seorang putra setelah bertahun-tahun mengabaikannya?

Xihan menghisap rokoknya dengan kuat, menghembuskan asapnya di udara. Setelah puas merokok masuk dan menutup jendela Prancis lalu naik ke ranjang untuk tidur.

Di hari berikutnya Xihan kembali ke apartemennya. Ia tidak melihat keberadaan Ziyi dimanapun dan merasa lega. Setelah meletakkan koper dikamarnya, Ia pergi ke dapur untuk membuat makanan. Setelah selesai, Ia pergi ke meja bar. Mengambil anggur dari tempat penyimpanan, Ia memakan makanannya ditemani anggur.

Xihan pergi tidur siang karena malam ini adalah tanggal rilis dari film sebelumnya yang Ia perankan.

Disisi lain, Ziyi berkutat dengan dokumen dan data akutansi perusahaan. Setelah semua berkas Ia selesaikan, Ziyi melepas kacamata yang Ia kenakan, memijat pelipisnya dan bersandar dikursi.

Xihan masih belum menghubunginya. Ia ingin menghubungi Xihan untuk mengetahui kabarnya, namun Ia takut mengganggu Xihan dan membuatnya tambah membencinya.

Ziyi membuka laci meja kerjanya, mengambil bingkai foto yang berisi gambar dua orang pria. Salah satunya adalah Ziyi. Pria lainnya merangkul pundaknya dan mereka tertawa bahagia sambil bergandengan tangan dan saling menatap satu sama lain.

"Xihan..bagaimana kabarmu? Kau pasti bahagia disana kan? Xihan..kau tau..aku merindukanmu." Jemari Ziyi mengusap wajah pria yang ada dibingkai foto.

Ketukan dipintu menyadarkan Ziyi. Ia segera menghapus air matanya dan mengenakan kaca matanya. Sekretarisnya, Qiu Lin masuk. "Tuan..jam 7 malam ini anda akan menghadiri pesta dari film dimana anda berinvestasi didalamnya."

"Yang mana?" tanya Ziyi datar.

"Love of The Emperor." jawab Qiu Lin.

"Baiklah..kau bisa pergi."

Qiu Lin segera keluar dari ruangan. Ziyi berdiri dari kursinya dan meminta pengiriman jas untuk pesta dari desainer langganannya.

Pesta di adakan di ballroom sebuah hotel bintang lima yang sangat mewah. Wartawan juga di undang untuk konferensi pers dan telah siap dengan peralatannya di meja audiens.

[BL] The SubstituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang