Setelah bicara dengan junet, jensen langsung masuk kedalam mobil, jensen tak sengaja menyentuh tangan zulfha yang ada di tengah-tengah kursi jok. Zulfha reflek langsung menarik tangannya yang bersentuhan dengan tangan jensen tersebut, dan mata zulfha melirik kearah lain untuk menghindari tatapan jensen.
"Maaf!" Ujar jensen.
Zulfha hanya diam, setelah junet masuk. Mobil akhirnya berangkat, menujuh kediaman jensen.1 jam kemudian...
Gerbang utama rumah sudah terlihat, penjaga sudah membuka gerbang. Seperjalan.....🚗 ketika perjalanan pulang mereka hanya diam zulfha yang melihat luar jendela untuk melihat pemandangan malam, sedangkan jensen menghabiskan waktu perjalanya hanya tidur, karena kelelahan.
Sesekali-kali zulfha, melihat jensen yang tertidur dengan kepala menghadap jendela dan tangan yang dilipat kedepan.
"(Tidurnya nyenyak sekali, pasti dia kecapean)" dalam hati zulfha. Lalu tiba-tiba kepala jensen kejedot gara-gara rem mendadak karena ada sesuatu yang di depan supir kaget, itu membuat jensen terbangun kaget juga.
"Ah!" Teriak jensen bersamaan dengan rem mendadak, karena kepalanya kebentur jendela.
"Ma-maaf tuan tadi ada kucing, maaf juga nona."
"Tidak apa-apa." Jawab zulfha lembut.
"T-tuan anda baik-baik saja." Ujar junet menanyakan keadaan tuannya.
"Tidak! Lanjutkan." Jawab jensen sambil mengelus-elus kepalanya.
"Baik tuan." Ujar kemi."( Ayo zulfha katakan sesuatu, kenapa kamu diem aja. Sekarang bukan waktunya jaim-jaiman gini, dia sekarang suami kamu. Ya Allah kenapa bibir ini sulit sekali mengatakannya kenapa suara ini tak mau keluar)" dumalan dalam hati zulfha.
Sedangkan jensen melanjutkan tidurnya walau tangannya masih mengelus-elus jidatnya yang terbentur tadi, zulfha hanya memperhatikan jensen yang tidak tahu.
"T-tuan, maaf. Kita sudah sampai didepan pintu rumah, lebih baik anda melanjutkan tidur di ruang kamar saja tuan." Ujar junet.
"Huh? sudah sampai yah... ouh iya, yasudah kau pulanglah junet, kemi kau juga pulang istrirahat." Masih setengah sadar, seraya melihat sekeliling.
"Baik tuan." Secara bersamaan.Junet keluar membukakan pintu untuk tuannya, dan nyonya. "Silakan keluar tuan, hati-hati, nyonya anda juga pelan-pelan."
"Baik tuan, kami pamit untuk undur diri. Selamat malam, dan selamat ber istrirahat." Ujar junet, seraya memberisalam.
"Kemi kau bawa saja mobilnya pulanglah dan antar junet pulang kerumahnya, nanti besok kau jemput hansel jam setengah 8 kau antar dia kekantor." Ujar jensen sebelum keluar.
"Baik tuan."Jensen masuk kedalam, ada pelayan wanita yang membukaan pintu masuk. Semua pelayan sudah berjejer menyambut kedatangan tuan rumahnya, ketua pelayan wanita datang menghampiri jensen dengan mempersilahkan tuannya masuk, sambil melepaskan jas jensen.
"Bibi, kamar yang aku pesan apakah sudah selesai." Tanya jensen kepada bibi pelayan sekali gus bibi pengasuh saat jensen kecil.
"Sudah tuan, tapi bolehkah saya tahu untuk siapakah kamar tersebut disiapkan.?" Tanya balik pelayan wanita tersebut."Ah! Kamar itu untuk dia (zulfha) bibi antar wanita ini kekamar yang sudah bibi siapkan, huh paman tolong suruh fian buat ngakat barang di mobil." Ucap jensen bergantian dengan paman kepala pelayan.
"Baikla tuan. Tapi maaf tuan saya tak melihat mobil di depan dimana kah mobilnya tuan." Ujar kepala pelayan saat melihat di depan tak ada mobil yang terpakir.
"Mobil dibawa kemi mengatar junet, sekalian dia pulang membawa mobil itu, nanti barang ya belum ada akan datang sebentar lagi barang yang aku maksud masih di mobil satunya. Lagi dibawa sama para algojo...? Kemari. Tolong ya paman, saya mau langsung keaatas udah ngatuk." Ujar jensen.
"Baik tuan. Selamat beristrirahat." Ujar ketua pelayan.Sedangkan zulfha sudah berada di kamar bersama bibi mona, setelah melihat kamar yang sudah di sediakan. Ketika sampe di kamar zulfha di buat kagun dengan besarnya kamar tersebut. Kamar itu seluas rumahnya, saat melihat-lihat sekeliling.
"Nona, semoga anda nyaman tidur disini. Jika perlu apa-apa. Di sebelah ranjang ada tombol tinggal tekan saja, itu tombol pelayan. Jika anda membutuhkan sesuatu, ah.... ya saya akan jelaskan lagi. Mari kita kekamar mandi." Ujar mona.Menujuh kekamar mandi di ikuti oleh zulfha di belakang mona, membuka gagang pintu kamar mandi. " nona, ini kamar mandi pintar. Anda tinggal bicara saja untuk melakukan aktivitas apapun di dalam kamar mandi misalnya,《" Buka tiraii. Tutup pintu. Buka shower air hangat. Buka shower air dingin. Buka lemari kaca.》begitu nona tinggal bicara benda-benda ini akan merespon gelombang suara kita. Sudah mengerti nona." Penjelasan mona.
" insya allah, mengerti."
"Kalo begitu saya mohon pamit undur diri, selamat ber istrirahat, dan selamat malam." Ujar bibi mona yang langsung meninggalkan zulfha sendirian di kamar tidur mewah tersebut.Bersambung....
TERIMAH KASIH
Sudah membaca😊😇😍30.01.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Diambang Pintu.
RomanceAssalamu'alaikum WR. WB. Pertama kali diterbitkan cerita saya Yang berjudul Jodohku Di Ambang Pintu. Menjadi seorang hamba tidaklah mudah, ujian demi ujian harus dihadapi bukan untuk dihindari, menjadi yang harus dicintai tuhannya sangat sulit. me...