Dua Bulan Kemudian,
"Jalbutakhae, Jeon byeonhosa-nim."
"Ne, saya akan mengusahakan yang terbaik."
Wonwoo membalasnya dengan menunduk hormat. Kemudian klien itu pergi dari ruangannya dan ia menghela nafas sambil menyandarkan punggungnya pada sofa.
Tok tok
"Wonwoo-ya, mwohae?" tanya seorang pria dari ambang pintu ruangannya, Oh Minjae byeonhosa-nim.
Minjae adalah pengacara pidana yang bekerja di dalam firma yang sama dengan Wonwoo. Minjae sudah bekerja dua tahun di firma hukum Hangsang, lebih dulu dari Wonwoo. Firma hukum Hangsang merupakan firma hukum yang dijalankan oleh sahabat baik haraboji, Byun Jung. Hangsang termasuk top three firma hukum di Korea Selatan. Sebagai sahabat dekat, Byun Jung mendapat amanah untuk membimbing dan mempekerjakan Wonwoo di firma hukum miliknya. Agar kelak Wonwoo bisa membangun firma hukumnya sendiri.
Wonwoo menoleh ke arah pintu dengan posisi masih bersadar. "Eoh? Minjae-ya! Kapan kau pergi ke pengadilan?"
"Sekarang. Wae?"
"Aku ikut denganmu." Ujar Wonwoo yang langsung beranjak bersiap-siap ikut dengan Minjae.
"Geurae."
Menaiki mobil pribadi masing-masing, Wonwoo dan Minjae pergi menuju pengadilan. Wonwoo ingin melihat sidang yang akan dilakukan Minjae. Mereka berdua terbiasa seperti itu, saling menghadiri sidang masing-masing untuk memberi semangat dan memperlajari setiap kasus yang selalu tidak terduga.
Kini kedua pengacara itu telah sampai di pengadilan. Wonwoo dan Minjae berjalan beriringan memasuki gedung.
"Kau gugup?" Tanya Wonwoo tiba-tiba.
"Yaa! Yang benar saja. Ini bukan sidang pertamaku. Dan.. kenapa kau selalu menanyakan hal yang sama setiap kali kau menghadiri sidangku?" ujar Minjae kesal.
"Ah jinjja? Mian."
Minjae hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Wonwoo. "Aku harus menemui klienku dulu. Kau tunggu saja ditempat biasa."
"Okay. Persidangan mulai pukul 11 kan?"
"Eoh. Nanti aku kabari."
Wonwoo mengangguk pelan. Minjae pun pergi menemui kliennya. Satu jam menuju persidangan. Wonwoo pergi ke caffe kecil dilantai 1. Biasanya Wonwoo atau Minjae memang menunggu disitu jika mereka ada jadwal persidangan.
"Silahkan pesanannya." Ucap kasir caffe yang melayani.
"Americano hana jusseyo."
"Ne, americano."
Wonwoo memberikan cardnya kepada kasir sebagai alat pembayaran. Beberapa menit kemudian iced americano miliknya sudah jadi. Wonwoo mengambil minumannya dan mencari tempat duduk yang masih kosong.
"Wonwoo-ya!"
Merasa namanya terpanggil Wonwoo segera menoleh ke sebelah kanan. "Eoh? hyung!" Rupanya Seung Cheol yang memanggilnya. Wonwoo segera menghampiri meja Seung Cheol yang terdapat dua orang lain bersamanya.
"Kenalkan ini adalah Bae Young Min, pemilik department store dan Bae Clothes di Itaewon. Dan ini adalah Bae Sinbi, putri kesayangannya." Ucap Seung Cheol memperkenalkan.
"Annyeonghaseyo, Jeon Wonwoo imnida." Wonwoo menunduk hormat pada Bae Young Min lalu memperkenalkan diri.
"Wahh, adiknya tidak kalah tampan dari hyungnya. Senang bertemu denganmu, Jeon byeon. Aku mendengar banyak tentangmu." Ujar Bae Young Min ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...