🍁 Prolog 🍁

10 0 0
                                    


🌸🌺🌸🌺🌸🌺


Seorang gadis ayu nampak berteduh di halaman sebuah kafe yang terletak di pinggir jalan. Hujan mengguyur dengan intensitas cukup deras sore itu. Suasana kafe yang cozy dan teduh karena banyak pepohonan rindang, membuatnya ingin sekali menginjakkan kakinya ke dalam kafe. Hawa dingin membuat gadis itu merapatkan sweater rajut warna khaki yang ia kenakan. Ia menatap ke arah jalan yang mulai sepi, karena guyuran hujan yang makin lebat.
Menghela nafas, ia mulai membuang keraguannya dan kembali melemparkan arah pandangannya ke dalam kafe yang tampak nyaman.

Dan secara tidak sengaja, pandangan matanya bertabrakan dengan seorang pria yang berada dalam kafe. Mereka sama-sama saling tatap. Pria itu menatap matanya dalam. Ada kehangatan yang menjalar dalam relung hati si gadis dan merasuki sanubarinya.

Pria itu masih terus menatap si gadis sambil menggoreskan pensil diatas kertas putih polosnya. Namun beberapa saat kemudian, seorang perempuan muda menghampiri si pria. Dengan santai, perempuan muda itu menutup mata si pria. Pria itu kesal dan segera menyingkirkan tangan si perempuan yang menutupi matanya. Saat matanya kembali menelisik keluar jendela kafe, gadis ayu itu telah menghilang dari pandangannya. Rasa kecewa menghampiri diri pria itu.

"Terima kasih..."kata gadis itu pada pelayan kafe yang mengantarkan paper cup berisi susu cokelat hangat pesanannya.

Sebuah suara yang lembut akhirnya mampu menyadarkan kembali diri si pria dari rasa kecewa yang menyerangnya beberapa menit lalu.
Gadis ayu yang sedari tadi mencuri perhatiannya, kini tengah duduk beberapa meja di hadapannya.

Nampaknya, gadis ayu itu sengaja memilih meja dekat dengan jendela. Hingga pada saat ini, ia sedang asyik memandangi hujan.
Pipinya yang merona merah muda karena hawa dingin, menambah nya makin terlihat ayu.

Tertegun.

Pria itu kembali menatap si gadis hingga beberapa waktu lamanya. Segala gerak geriknya terlihat menarik di mata si pria. Caranya menyesap minuman, memperhatikan hujan, merapikan baby hair-nya, sampai memainkan ponsel, benar-benar mampu menyita perhatian si pria.

Hingga akhirnya gadis itu beranjak pergi membawa paper bag dan paper cup-nya karena taxi online yang di pesannya telah tiba tepat di halaman pelataran kafe.





🌸

🌺

🌸

🌺



















Cerita baruuuuu....
Ini lapak ketiga ku yaaa gaesss.. 😘😘
Kuy mari dibaca, di vote, dan di comment !!

Scetch of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang