"Iya, aku masih mencintai kamu. Tapi rasa cinta aku sama Chaewon lebih besar dari aku mencintaimu. Jadi maaf, dan tolong cari kebahagiaanmu"
"Aku akan selalu mendukungmu, Kim Minju" kata Yujin tersenyum pada Minju. Yujin mengusap lembut puncak kepala mantan kekasihnya itu sambil tersenyum.
"Kembalilah kekamar dan tidur yang nyenyak. Aku harus berangkat pagi besok" kata Yujin menghentikan usapannya membuat Minju akhirnya beranjak dan berjalan menuju kamar Chaewon untuk tidur dengan Chaewon.
Yujin menatap Minju yang berjalan ke kamar Chaewon dan masuk. Yujin menyandarkan tubuhnya di sofa lalu memejamkan matanya karena lelah.
"Coba aja kamu gak ninggalin aku dulu, mungkin sekarang kamu yang tidur disamping aku setiap hari, Kim Minju. Tapi sekarang, aku jatuh cinta lebih dalam sama Ssamu, dan aku gak bisa lepasin dia buat pergi sama kamu"
Pukul 3:45 pagi, Yujin sudah siap dengan kemeja merah maroon-nya yang disiapkan Chaewon dan memakai coat putih tebalnya juga syal merah melingkar di lehernya. Dirinya sudah bersiap siap dan langsung membawa kopernya keluar.
Chaewon juga sudah siap dengan sweater dan coat di lengannya. Yujin yang sudah memakai sepatu pantofelnya, melihat itu langsung melepas kembali sepatunya dan berlari masuk kedalam kembali.
"Yujin, ada apa? Ketinggalan apa?" tanya Chaewon pada Yujin yang tidak menjawab dan langsung masuk kekamar. Yujin mencari cari sesuatu lalu keluar dengan barang yang ia cari.
Yujin mengambil coat di lengan Chaewon dan memakaikan jaket yang lebih tebal dan hangat ketubuh wanita itu.
"Diluar dingin, tapi di bandara nanti pasti lebih dingin. Jangan dibiasain dingin dingin keluar, nanti kamu sakit" kata Yujin merapikan jaket ditubuh Chaewon lalu mengelus bahu Chaewon.
"Udah gak dingin. Udah siap juga. Ayo kita berangkat" kata Yujin menggandeng tangan Chaewon keluar.
"Makasih pak dokter" kata Chaewon mengecup pipi Yujin sekilas lalu mengikuti tarikan Yujin untuk keluar menuju mobil taksi yang mereka pesan.
Mereka menuju bandara dan siap untuk meluncur. Pagi buta seperti ini mereka berangkat karena harus melakukan pemeriksaan dan pengabsenan. Beruntung Yujin memakai pesawat VIP jadi tidak harus datang lebih pagi untuk check-in (yang gak tau check-in, untuk keberangkatan internasional harus check-in 2-3 jam sebelum keberangkatan untuk dapat tempat bagus).
Minju tidak ikut mengantar dan memilih tidur agar tidak melihat adegan apapun lagi yang dapat melukai perasaannya. Tapi saat Yujin keluar kamar dan setelah mengambil jaket untuk Chaewon, Minju bangun dan mengucapkan selamat jalan dengan pelan dan tidak terdengar pastinya oleh Yujin.
Dalam taksi, Yujin terus mengusap bahu Chaewon dan memeluk wanita itu memastikan wanita itu tidak kedinginan.
"Dingin?" tanya Yujin yang di gelengan kepala oleh Chaewon. Yujin makin mengeratkan pelukannya karena mendengar Chaewon berusaha menarik cairan dari hidungnya.
"Seharusnya kamu gak usah anter aku, kamu capek kan jadinya" kata Yujin.
"Aku gapapa, Yujin" kata Chaewon sambil berkali kali menarik cairan di hidungnya.
"Gapapa gimana coba? Itu ingus kamu tarik tarik terus. Mending aku yang kamu tarik kehati kamu" kata Yujin yang dihadiahi cubitan di pipi dari Chaewon.
"Gombal aja! Dasar kang gombal!" kata Chaewon melepaskan cubitan nya dipipi Yujin.
"Gapapa, dari pada kang sayur? Itu calon suaminya Wony kang makan. Mending aku kang gombal" kata Yujin membuat Chaewon terkekeh menanggapi candaan Yujin.