Pisah Dulu

2.3K 210 46
                                    

Sebulan ternyata bukan waktu yang lama ya, Seokjin baru sadar. Hari ini kamu udah mau pergi aja. Mau ditahan, tapi bagaimana? Kejar cita - cita bukan perkara sepele yang bisa dibatalkan kapan aja.

Kamu sekarang sudah didepan mobil, sebelum benar - benar masuk kedalamnya, kamu masih sempat menatap rumahmu. Rumah yang dari dulu udah jadi tempat kamu tinggal dari kecil sampai kamu sudah sebesar ini.

"Dek" Bang Chanyeol datang, memelukmu dari belakang dan menumpukan dagunya dipundakmu, hal manis yang dilakuin Abangmu itu belakangan ini.

"Bang" Balasmu, menghembuskan nafas berat, menikmati pelukan hangat Abang tersayangmu ini.

"Abang pasti kangen banget ke kamu, Dek" Gumam Bang Chanyeol, sesekali mengecup puncak kepalamu penuh sayang.

Kamu terkekeh, sudah hampir berjuta - juta kali kayaknya kamu dengar kalimat itu dari Bang Chanyeol dan sudah berjuta - juta kali juga kamu berikan jawaban yang sama, "Aku bakalan lebih kangen" Ucapmu.

"Sering - sering telpon Abang ya, jangan telpon Seokjin mulu" Rajuk Bang Chanyeol, kamu terkekeh lagi. Bang Chanyeol jadi lebih manja pas tahu kamu punya pacar.

"Iyaa, Abang juga telpon adek ya" Jawabmu.

"Yeol, (Y/n), ayo! Takut kena macet" Suara Mbak Naeun bikin pelukan kamu dan Bang Chanyeol terurai, akhirnya kalian masuk kedalam mobil.

"Ayah dan Bunda kapan balik ke Korea lagi?" Tanyamu, iya jadi Ayah sama Bunda ikut antar kamu ke Indonesia.

"Kayaknya besoknya langsung balik deh, Dek. Soalnya kerjaan juga gak bisa ditinggal gitu aja, lagian kamu kan harus ke kampus juga" Jawab Ayah.

Kamu mengangguk, "Iya, Yah" Balasmu.

"Seokjin ke bandara juga kan?" Tanya Bunda yang dari tadi sibuk anyamin rambut sebahumu.

"Iya, Bun. Ini otw juga katanya" Jawabmu.

"Sudah puas kangen - kangenan kan?" Tanya Mbak Naeun seklian ngegodain kamu.

Kamu terkekeh, "Sudah kok, Mbak" Ucapmu, tapi satu lagi sebenarnya yang belum dan rencananya bakal kamu lakuin dibandara nanti.

Disepanjang perjalanan kalian habiskan dengan mengobrol dan bersenda gurau, menikmati kebersamaan yang mungkin nanti bakalan susah ditemukan lagi.

Tepat setengah jam setelah mobil keluar dari gerbang rumahmu, sekarang mobil yang dikendarai oleh Bang Chanyeol ini sudah terparkir rapi diparkiran Bandara Incheon.

"Udah gak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Ayah memastikan.

Kamu mengangguk, "Udah semua, Yah" Jawabmu.

Kalian pun memasuki Bandara dengan banyak koper di troli yang didorong oleh Bang Chanyeol, setelah check in tiket sekarang kalian masih ada diruang tunggu. Nunggu keberangkatan kira - kira empat puluh lima menit lagi.

Disini bukan cuma ada Bang Chanyeol dan Mbak Naeun, tapi Omamu juga ada, Mamahnya Seokjin, Papahnya Seokjin, Yugyeom, Seokjin sendiri, Chaeyoung, Yoongi, Jungkook, dan Namjoon.

"Joon, seriusan kan teman lo itu?" Kamu mendekati Namjoon.

"Lo tenang aja, (Y/n). Dia emang teman online gue, tapi gue kenal lama sama dia. Dan gue yakin banget dia adalah orang yang pas untuk nemenin lo di sana nanti, she's reliable" Ucap Namjoon meyakinkan.

Jadi waktu tahu kamu akan pergi ke Indonesia, Namjoon bilang dia punya teman di Jakarta, teman online gitu sih tepatnya dan kebetulan temannya ini bakalan ambil jurusan yang sama dengan kamu di fakultas yang sama juga, jadi dia kenalin lah ke kamu.

My Teacher is My Husband -Kim Seokjin [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang