🌸 Jangan pernah menetap pada seseorang yang memperlakukanmu sebagai rencana cadangan 🌸
AUTHOR POV
Hampir sekitar 15 menit setelah kepergian teman-temannya, dari arah dapur Defa mendengar suara bel pintu rumahnya. Defa berpikir bahwa itu adalah teman-temannya, tapi Defa juga bingung bagaimana teman-temannya bisa secepat itu kembali. Padahal lumayan banyak apa-apa saja yang harus dibeli.
Tanpa pikir panjang, Defa langsung berjalan menuju pintu meninggalkan tugasnya membuat minuman untuk teman-temannya. Dan saat Defa membuka pintu tidak terlihat kehadiran seseorang dan tiba-tiba dirinya merasa agak takut. Walaupun begitu Defa mencoba melihat dengan menengok kiri-kanannya yang ternyata tetap tidak ada siapapun.
Ko gue merinding, malah ini udah maghrib... batin Defa sambil memegang lengannya karena sekarang bulu kuduknya terangkat.
Dan tak lama Defa pun berbalik untuk menutup kembali pintunya, tapi tiba-tiba...
BUKK
.
Ryan yang sedang berada di kamarnya tiba-iba terbangun karena suara ketukan dari pintu kamarnya.
Ryan segera berjalan menuju pintu dan membukanya. Nampak Tania yang sedang berdiri di depan kamar Ryan.“Ada Viona di bawah, kita turun sebentar ya.” Ucap Tania tersenyum. Mendengar itu membuat Ryan merasa tidak senang, tapi dirinya tidak bisa menolak apalagi saat melihat senyuman Tania tadi. Alhasil Ryan menuruti Tania dan berjalan ke lantai bawah untuk menemui Viona.
Terlihat Viona dan Feri, ayahnya Viona sedang duduk di sofa ruang tv. Sepertinya mereka sedang ingin berbincang dengan santai. Ryan dan Tania mulai duduk berhadapan dengan Viona dan Feri.
“Ada apa Fer tiba-tiba kesini.” Tanya Tania dengan ramah.
“Jadi gini, sejak mereka kita jodohkan mereka berdua belum pernah pergi kemanapun.” Jelas Feri membuat Tania menganggukan kepalanya.
“Nah kebetulan bentar lagi saya mau pergi ke luar kota dan saya mau Ryan ajak Viona jalan-jalan.” Ucap Feri melanjutkan membuat hati kecil Ryan merasa terganggu.
“Ryan gimana kamu mau kan?” Tanya Feri yang lagi-lagi bicara. Namun Ryan tetap bungkam, tidak tau harus menjawab apa. Walaupun rasanya Ryan ingin bicara dengan lantang untuk menolaknya tapi mengapa begitu sulit. Ryan sadar bahwa ini salah, tapi Ryan juga bingung untuk memilih antara Tania ibunya dengan Defa.
Melihat Ryan yang diam sedaritadi membuat Tania sedikit khawatir. Bukan hanya Ryan yang tau ini salah tapi Tania juga tau ini salah. Namun lagi-lagi rasanya sulit untuk menjelaskan semuanya pada Ryan.
"Ryan kamu mau kan sayang ?” kini Tania yang bertanya. Ryan menoleh ke arah Tania dan akhirnya mengangguk kecil.
“Baik kalau begitu Rabu nanti temani Viona.” Ucap Feri pada Ryan dan lagi-lagi Ryan hanya mengangguk. Sedangkan Viona hanya diam dan mendengarkan semua percakapan yang terjadi.
Setelah itu mereka, Feri dan Tania berbincang seputar perjodohan anaknya. Sedangkan Ryan dan Viona sama-sama hanya diam. Tapi ada sesuatu yang berhasil mengganggu pikiran Ryan saat mendengar suara ambulance lewat. Tanpa berpikir yang macam-macam, Ryan tetap melanjutkan mendengarkan percakapan Tania.
“Ah maaf jika mengganggu. Mungkin agak berlebihan saya datang kesini hanya untuk membicarakan hal seperti ini.” Ucap Feri.
“Tidak apa-apa tidak usah sungkan.” Balas Tania.
“Baik kalau begitu saya permisi dulu.”
Tania pun segera berdiri dan mengantar Feri dan Viona menuju mobilnya. Sampai mereka sudah masuk ke dalam mobil dan pergi, Tania mulai masuk kembali dan melihat Ryan yang masih duduk di sofa tadi. Tania pun langsung menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Sequel A Cool Boy)
Teen FictionBercerita tentang Ryan dan Defa di masa kuliah. Semakin lama mereka membangun hubungan semakin banyak juga gangguan yang mereka hadapi. Ini adalah cerita bagaimana mereka melewati masa-masa sulit untuk bisa bersama. Sequel of A Cool Boy