Edgard;.
Aku kaget, dia berlari ke luar saat nama ayahku di sebut.
Apa mungkin tuan davidson itu punya ikatan yang tak sedap dengan papah, hingga anaknyapun terlibat untuk tidak berteman dengan holland.
Ya..!!! Itu mungkin, karna ayahku memang memiliki banyak sekali saingan bisnis, dia sangat jahat dan licik, bahkan aku sendiri anak lelaki satu satunya tak pernah tau apa apa tentang dia,kami tidak pernah akur,kami jarang sekali bertemu, aku dan papah sangat sangat jauh, tidak pernah memperlihatkan sebuah ikatan ayah dan anak, tidak pernah di bawa pada acara acara kantornya, bahkan keluarga aslinyapun yang berada di inggris aku tidak tau,termasuk orang tuanya yaitu kakek dan nenekku.
Jika papah ada di rumah rumah akan seperti neraka bagiku, seperti rumah tempur yang akan menjalani pertempuran di dalam ruangan.
Kami selalu bertengkar, papah dan mamah juga,aku belum pernah melihat orang tuaku terlihat mesra seperti kebanyakan pasangan, mereka selalu menyelesaikan masalah dengan tamparan,kekerasan dan uang.
Kadang aku berfikir dan berkhayal di teras kamarku sendiri,aku ingin menikah muda, menjalin rumah tangga yang sangat baik, memiliki anak yang tampan dan cantik,sepertinya menyenangkan melihat keluarga yang rukun dan damai seperti di film film romans ataupun di dalam sinetron yang di tayangkan tiap petang.
Mereka selalu tertawa,memangku anaknya dan memeluk istrinya._
"Berantem lagiii." Tanya dudy, teman sekelasku yang dulu ku ledek karna terlihat culun, namun sekarang sedekat prangko.
Aku mengangkat bahuku acuh, dan meninggalkannya ke dalam kelas.
Mereka menatapku dengan sinis, siapa lagi kalau bukan rico and frends teman sekelas sekaligus mantan geng balapan ku dulu yang tadi mengganggu anak 10 di belakang kelasnya.mereka tersenyum sombong ke arahku dan menghampiri dengan congkak,"kalau kau tak mau terluka,lebih baik kau diam, jangan so jadi pahlawan di depan cewek supaya di anggap jagoan." Beberapa temannya tertawa,rico menepuk nepuk bahuku dan berjalan keluar dari dalam kelas."Kau berantem dengan rico lagi?" Tanya dudy seraya duduk di bangkunya.
"Mereka mengganggu anak 10 yang baru masuk hari ini.!"
"Cewek cowok?"
"Cewek!"
"Apa lukamu sudah di obati?"
Aku tidak menjawab dengan kata kata dan hanya menunjuk sudut bibir serta mataku yang masih terlihat bekas olesan salep. "Dia sudah mengompresku dengan air hangat.!"
"Siapa?"
"Fiona davidson, anak kelas 10 yang tadi gue tolong.!"
"WHAT?" Rasanya seperti jantungku di ujung putusan uratnya saat dudy menggembrak mejanya tiba tiba dan berdiri "Kau berkenalan dengan anak davidson.?" Aku mengerutkan dahi,karna terkejut"apa yang kau gila?aku baru saja terkena serangan jantung ringan, karna ulahmu.!" Ucapku memegang dada dan menatapnya dengan heran."emangnya kau punya sejarah jantungan?"
"Tidak tidak!dengar edgard,jangan pernah menemui gadis itu lagi kalau kau tak ingin ada masalah lagi dalam keluargamu." Ekspresi heboh dudy membuatku bingung, dan tertegun.
Apa dia mengetahui sesuatu tentang keluarga holland dan davidson? Sampai sikapnya mirip sekali dengan anak 10 itu yang meninggalkanku di dalam UKS karna mendengar nama holland.
KAMU SEDANG MEMBACA
flying paper.
DiversosHe must choose everything. Pesawat, sahabat, cinta dan keluarga, tidak ada yang bisa menyelesaikan nya kecuali dirinya sendiri. _ "Kau tidak harus menjadi penyihir untuk menghilangkan orang yang membencimu,jadilah dirimu sendiri, jadilah harry Pott...